
Mengutip data Reuters, dolar AS kini berada di posisi Rp 12.310. Bahkan posisi terendah dolar AS ada di Rp 12.300.
Riset First Asia Capital menyebutkan, nilai tukar rupiah terus bergerak melemah dalam sepekan terakhir hingga 1,4%. Hal ini bisa merugikan pemodal yang memegang aset rupiah.
"Kinerja emiten sektoral pada gilirannya juga akan terganggu terutama yang tergantung dengan bahan baku impor atau yang memiliki utang valas besar," sebut riset itu.
Penyebab utama pelemahan rupiah, lanjut riset First Asia, adalah perkembangan positif di AS. Ekonomi AS yang semakin membaik menyebabkan dolar AS menguat dibandingkan mata uang utama dunia.
Namun, First Asia Capital menilai ada pula faktor domestik yang ikut mempengaruhi sentimen pasar. Salah satunya adalah dinamika politik dalam negeri.
"Terpilihnya kembali Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar memperkuat Koalisi Merah Putih sebagai oposisi pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini dikhawatirkan akan membuat dinamika politik ke depan tetap tinggi karena hubungan pemerintahan Jokowi-JK dengan parlemen dalam situasi kurang menguntungkan bagi pemerintahan," jelas riset First Asia.
(hds/hds)
No comments:
Post a Comment