Equityworld Futures Medan : West Texas Intermediate diperdagangkan
mendekati level $ 68 per barel karena investor mengkaji penurunan tak
terduga dalam persediaan minyak mentah terhadap prospek pasokan minyak
yang berkelanjutan dari OPEC.
Kontrak berjangka mencatatkan kenaikan
sebesar 0,6 % di New York. Stok minyak mentah turun sebesar 3.690.000
barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi. Minyak
diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,75 juta. Sementara Irak, sebagai
anggota terbesar kedua di OPEC, menandatangani kesepakatan dengan
Pemerintah Daerah Kurdi yang dapat meningkatkan pasokan minyak dunia
sekitar 300.000 barel per hari setelah kelompok tersebut memutuskan
untuk mempertahankan tingkat produksinya pekan lalu.
Minyak melemah sebesar 18 % bulan lalu
karena OPEC memilih untuk membiarkan harga tetap berada di level rendah
sehingga memaksa perlambatan ke tingkat tertinggi terhadap output AS
lebih dari tiga dekade terakhir. Sementara Menteri Perminyakan Kuwait
mengatakan kelompok tersebut bertindak untuk melestarikan pangsa pasar
di tengah banjir pasokan minyak global setelah menolak panggilan dari
anggota OPEC termasuk Venezuela untuk mengurangi kuotanya pada pertemuan
27 November lalu di Wina.
WTI untuk pengiriman Januari naik
sebesar 40 sen ke level $ 67,78 per barel pada perdagangan elektronik di
New York Mercantile Exchange, sehingga berada di level $ 67,72 pukul
11:19 pagi di Sydney. Sementara itu kontrak tersebut mencatatkan
kenaikan 50 sen, atau 0,8 %, ke level $ 67,38 per barel kemarin. Harga
WTI telah turun sebesar 31 % tahun ini.
Brent untuk pengiriman Januari turun 62
sen, atau 0,9 %, ke level $ 69,92 per barel di ICE Futures Europe
exchange yang berbasis di London kemarin, sehingga merupakan penutupan
terendah sejak Mei 2010 lalu. Acuan minyak mentah patokan Eropa
mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $ 2,54 dibandingkan WTI. (vck)
Sumber: Bloomberg
No comments:
Post a Comment