
Minyak berjangka turun sebanyak 0,4 persen di New York. Indeks Pembelian Manajer HSBC Holdings Plc untuk China kemungkinan naik menjadi 48,3 pada Mei, menurut survei Bloomberg News terhadap para ekonom. Pembacaan di bawah 50 menunjukkan kontraksi. Bensin dan persediaan distilat mengalami rebound pekan lalu di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, menurut data dari Administrasi Informasi Energi (EIA-Energy Information Administration) kemarin.
WTI untuk pengiriman Juli turun sebanyak 40 sen ke level US$ 103,67 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level US$ 103,92 pada 11:11 siang waktu Sydney. Berjangka untuk bulan depan naik US$ 1,63 ke US$ 104,07 kemarin, penutupan tertinggi sejak 21 April. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 40 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga WTI telah naik 5,6 persen tahun ini.
Brent untuk pengiriman Juli adalah 5 sen lebih rendah pada level US$ 110,50 per barel di London berbasis ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan Eropa lebih besar US$ 6,60 terhadap WTI. Penyebaran ditutup pada level US$ 6,48 kemarin, yang merupakan tersempit dalam sebulan.
Persediaan minyak mentah AS menyusut 7,23 juta barel dalam pekan yang berakhir 16 Mei, menurut EIA, sebagai bagian dari statistik Departemen Energi. Stok bensin meningkat 970.000 barel sementara persediaan distilat, termasuk heating oil dan diesel, naik 3,4 juta.(frk)
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment