Equityworld Futures : Minyak mentah West Texas Intermediate
(WTI) turun setelah indikator teknis menunjukan bahwa kenaikan WTI
minggu lalu ke harga tertinggi dalam sembilan bulan dilihat sudah
terlalu berlebihan. Minyak jenis Brent di London turun di tengah
spekulasi pasukan Irak akan lambat dalam meredam pemberontak.
Minyak mentah berjangka turun sebanyak
0,3 persen di New York. Indeks kekuatan relatif atau (RSI) dari WTI
ditutup di atas 70 untuk hari ketiga hingga sesi kemarin. Ini menandakan
bahwa harga telah naik terlalu cepat untuk mempertahankan keuntunganya
lebih lanjut, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Tentara Irak
memukul mundur posisi pemberontak Muslim Sunni yang telah menempati
sebagian besar wilayah di utara negara tersebut pasca upaya pemerintah
Amerika Serikat untuk mempertimbangkan melakukan intervensi militer guna
membantu pemerintah Irak.
WTI untuk pengiriman Juli turun sebanyak
32 sen ke level $ 106,58 per barel pada perdagangan elektronik di New
York Mercantile Exchange dan berada di level $ 106,66 pukul 1:34 siang
waktu Sydney. Kontrak tersebut kehilangan 1 persen kemarin setelah
mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di level $ 106,91, yang merupakan
penutupan tertinggi untuk bulan berjangka yang lebih jauh sejak 18
September lalu. Volume dari semua berjangka yang diperdagangkan adalah
sekitar 18 persen di bawah rata-rata 100 hari. Harga WTI telah naik 8,4
persen dalam tahun ini.
Minyak Brent untuk pengiriman Agustus
turun sebanyak 33 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 112,61 per barel di
bursa ICE Futures Europe. Minyak mentah patokan Eropa tersebut
diperdagangkan $ 6,60 lebih besar dibandingkan WTI untuk bulan yang
sama, dibandingkan dengan $ 6,64 kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg
0 comments:
Post a Comment