Equityworld Futures : Israel menggempur sekolah milik PBB yang
digunakan untuk penampungan pengungsi Gaza, menewaskan setidaknya 15
orang dan melukai 200 orang, seperti dijelaskan Menteri Kesehatan Gaza.
Ratiusan warga Palestina yang mengungsi di sekolah yang dikelola PBB di Beit Hanoun menyelamatkan diri dari pertempuran.
Ini keempat kalinya fasilitas milik PBB digempur dalam serangan militer Israel terhadap militan Hamas.
Lebih
dari 750 warga Palestina dan 33 warga Israel tewas sejak serangan
militer 8 Juli lalu, yang disebut bertujuan untuk menghentikan serangan
roket Hamas.
Sebelumnya, Kamis 24 Juli, Kepala Urusan Kemanusiaan
PBB, Valerie Amos menegaskan bahwa suatu gencatan senjata merupakan hal
yang 'vital'.
"Ada 118.000 orang yang kini mengungsi di
sekolah-sekolah PBB ... warga kekurangan makanan. (Ketersediaan) air
bersih juga jadi masalah besar," katanya.
Dikatakan Amos, serangan ini membuat 44% wilayah Gaza jadi tempat yang tak bisa didatangi warga Palestina.
PM
Israel Benjamin Netanyahu menyatakania menyesalkan seiap jiwa warga
Palestina yang tewas, namu katanya hal itu merupakan "tanggiungjawab
Hamas."
Para wartawan menyebut genangan darah terlihat di pekarangan sekolah di Beit Hanoun, utara Gaza.
Terdapat tanda gosong di lokasi yang dihantam meriam, lapor kantor berita Associated Press.
Seorang
pejabat PBB mengatakan, mereka berusaha merundingkan 'jendela waktu',
atau jeda dengan tentara Israel untuk membiarkan warga sipil
meninggalkan area yang jadi lokasi pertempuran sengit.
Tetapi,
kata Chris Gunness, juru bicara Badan Bantuan PBB untuk Kemanusiaan dan
Pembangunan Prasarana di Palestina (UNRWA), permintaan itu tak pernah
dipenuhi.
Menurut Angkatan Bersenjata Israel, IDF, peristiwa itu
terjadi di tengah pertempuran "dengan teroris Hamas yang menggunakan
prasarana warga sipil dan lambang internasional sebagai perisai hidup."
Badan
PBB untuk kooordinasi bantuan kemanusiaan (OCHA) menyebut, jalur
selebar 3 km yang meliputi 44% Gaza dinyatakan sebagai daerah terlarang
oleh militer Israel.
Sebelumnya, di konferensi internasional di
Qatar, pemimpin Hamas Khaled Meshaal, menandaskan bahwa tidak akan ada
gencatan senjata penuh jika Israel tak mencabut blokade atas Gaza.
Sumber : BBC
No comments:
Post a Comment