Equityworld Futures : Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami
pelemahan. Investor nampaknya masih menanti kepastian dari pemilihan
umum presiden (Pilpres), yang akan diumumkan pada 22 Juli oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU).
Melansir Bloomberg Dollar Index, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF)
melemah 83,70 poin atau 0,71 persen menjadi Rp11.820 per USD. Rupiah
pagi ini bergerak di kisaran Rp11.810-Rp11.832 per USD.
Padahal,
dolar AS tidak banyak berubah, setelah Gubernur The Federal Resereve
Janet Yellen memutuskan untuk menunda pemangkasan stimulus. Yellen
mengatakan kepada anggota parlemen Senat bahwa suku bunga bisa naik
lebih cepat jika pasar tenaga kerja meningkat lebih cepat.
Sebuah
indeks yang mengukur dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi
tiga mingguan, sebelum data AS hari ini yang mungkin menunjukkan output
pabrik naik, dan mendukung prospek agar suku bunga Bank Sentral AS
dinaikkan.
Yellen mengatakan akan mempertahankan kebijakan
moneter yang longgar sampai data upah menunjukkan efek dari krisis
keuangan benar-benar hilang. Meskipun laporan pekerjaan baru ini kuat
dan tanda-tanda pemulihan berkelanjutan, Yellen tetap menyimpulkan
perekonomian belum pulih sampai upah mulai naik.
(mrt)
No comments:
Post a Comment