Equityworld Futures : Produksi industri pada 18 negara yang menggunakan mata uang euro Juli
lalu naik tajam dari yang diperkirakan sebelumnya, sebuah indikasi bahwa
ekonomi eropa kembali tumbuh setelah pada kuartal kedua lalu flat.
Badan
statistik Uni Eropa hari Jumat ini juga menyatakan meskipun output
ekonomi pada 3 bulan lalu hingga Juni tahun ini stagnan, sejumlah orang
yang bekerja naik sebesar 0.2%, naik dari 0.1% rekor kenaikan pada 3
bulan lalu hingga Maret tahun ini.
Namun demikian, tenaga kerja
dan produksi industri masih dibawah level sebelum krisis dan tidak ada
indikasi bahwa pemulihan ekonomi zona eropa berada pada laju kenaikan
yang akan menciptakan pekerjaan baru atau mengakhiri periode panjang
inflasi yang sangat rendah.
Eurostat menyatakan produksi oleh
sektor manufaktur, pertambangan dan utilitas naik sebesar 1.0% dari Juni
lalu dan naik 2.2% dari Juli 2013 silam. Angka tersebut merupakan
rebound tertinggi dari para ekonom perkiraan sebelumnya dibanding Mei
dan Juni lalu, sementara perkiraan rata-rata dari 17 survey oleh The
Wall Street Journal pada pekan lalu menyatakan naik sebesar 0.6% dalam
sebulan terakhir.
Kenaikan output dipimpin oleh manufaktur
barang-barang modal, yang mengisyaratkan bahwa belanja investasi akan
naik, sebuah perkembangan yang disambut baik setelah setahun penuh
dengan kekhawatiran pada iklim bisnis zona eropa. Produksi energi turun,
akibat manufaktur barang-barang konsumen tahan lama, sebuah indikasi
bahwa rumah tangga zona eropa masih melemah terkait pembelian dalam
skala besar dalam menghadapi tingkat pengangguran yang masih mendekati
rekor tertingginya.
Sehingga hal ini tidak memungkinkan bahwa
pemulihan ekonomi zona eropa akan menciptakan pekerjaan dalam skala
besar pada bulan berikutnya, sementara tenaga kerja kuartal ke-2 naik,
kenaikan yang sangat moderat.
Kinerja ekonomi yang masih melambat
pada kuartal ke-2 merupakan factor utama dibalik keputusan ECB
(European Central Bank) guna memberikan stimulus tambahan untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang dibahas pada pertemuan 5
September mendatang. Akan tetapi meskipun ekonomi tampak kembali tumbuh
diawal kuartal ke-3 ini, pertumbuhan ekonomi masih jauh dari kejelasan
bahwa stimulus dari bank sentral perlu dilakukan atau tidak.
Pidato
hari Kamis lalu, Presiden ECB Mario Draghi menyatakan bahwa dewan
gubernur siap untuk mengambil langkah berikutnya jika diperlukan, sesuai
dengan mandatnya guna mempertahankan stabilitas harga.
Selain
itu dia juga mendesak pemerintah guna mengambil upaya yang menekan untuk
memicu investasi, seperti pemberian jaminan negara bagi kredit bisnis
skala kecil dan meningkatkan belanja investasi publik oleh pemerintah
yang mungkin dilakukan.
Draghi menyatakan bahwa jika kita tidak
mengelola guna memperoleh investasi kembali, kita akan memperlambat
pertumbuhan ekonomi pada jangka pendek dan melemahkan prospek pada
jangka panjang. (bgs)
Sumber : MarketWatch
No comments:
Post a Comment