Equityworld Futures : Ekspor China naik melampaui perkiraan
September lalu dan impor rebound setelah permintaan global membantu
menopang pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Ekspor
naik 15.3% dari awal tahun ini, menurut rilis data dari Badan Bea dan
Cukai di Beijing hari ini, dibandingkan dengan 12% perkiraan rata-rata
pada survey Bloomberg News dari analis. Impor naik 7%, terhadap proyeksi
penurunan 2%, sedangkan neraca perdagangan mencatat surplus $31 miliar.
Ekonomi
China terdongkrak dari pemulihan ekonomi AS, menopang ekonomi China
yang terbebani oleh penurunan property dan pelambatan pertumbuhan output
industri. Para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi China tahun ini
moderat sebesar 7.3%, terendah sejak 1990 lalu dan 7% pada 2015
mendatang.
Kenaikan ekspor mengikuti rilis data sebelumnya yang
naik sebesar 9.4% pada Agustus lalu dan dibandingkan dengan perkiraan
para analis yang menyatakan kisaran kenaikan dari 7.7% hingga16.6%.
Proyeksi rata-rata impor turun 2%, setelah Agustus lalu turun 2.4%.
Surplus neraca perdagangan diperkirakan sebesar $41.1 miliar, mengikuti
rekor Agustus lalu sebesar $49.8 miliar.
Kuartal lalu ekonomi
diperkirakan tumbuh sebesar 7.2%, terendah dalam lebih dari 5 tahun
terakhir, berdasarkan pada pekriraan rata-rata dari survey para analis
oleh Bloomberg pada September lalu. Rilis data GDP (Gross domestic
product) dijadwalkan akan dirilis pada 21 Oktober mendatang.
Gubernur
bank sentral Zhou Xiaochuan menyatakan bahwa selama sepekan terakhir
perekonomian œakan berlanjut tumbuh pada laju yang stabil.
Sementara
untuk mempercepat belanja, mendorong pembangunan infrastruktur dan
pelonggaran kebijakan property, Perdana Menteri Li Keqiang telah menahan
diri dari stimulus, menyatakan bahwa China lebih memilih reformasi guna
mendorong perekonomiannya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment