Equityworld Futures Medan : Harga BBM subsidi kemungkinan besar akan dinaikkan sebelum tahun ini
berakhir. Di lain sisi, sektor transportasi Indonesia menghadapi
beberapa permasalahan.
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi merekomendasikan beberapa
kebijakan berkaitan dengan kenaikan harga BBM yang bisa dilakukan
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, pengalihan subsidi BBM untuk
pengembangan infrastruktur.
"Diperlukan peningkatan nilai investasi infrastruktur di Indonesia
yang saat ini sekitar 5 persen menjadi 7,5persen-10 persen dari PDB,"
jelas dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Dengan nilai tersebut, Indonesia baru akan dapat mulai menyamai
investasi infrastruktur di India (sekitar 7,5 persen PDB) dan di China
(sekitar 10 persen PDB).
Juga pengalihan subsidi BBM dalam bentuk insentif, misalnya untuk
peremajaan armada truk dengan bunga rendah agar sektor transportasi
Indonesia lebih kompetitif. Sampai saat ini, truk dianggap barang
komersial (bukan investasi), sehingga dikenai bunga tinggi.
"Perbaikan proses dan fasilitas infrastruktur pelayanan logistik,
misalnya di pelabuhan dan penyeberangan, untuk mempercepat arus barang
dan armada," tambah dia.
Serta penegakan hukum untuk memangkas ekonomi biaya tinggi dalam
transportasi barang. Pemerintah sebaiknya membuka suatu layanan
pengaduan (hot line center) mengingat berbagai pungutan tersebut cukup
marak.
Dia menjelaskan, kondisi infrastruktur dan fasilitas pelayanan
logistik yang tidak memadai yang berdampak terhadap waktu transportasi
dan produktivitas armada.
Sebagai contoh, produktivitas armada antara Cikarang-Pelabuhan
Tanjung Priok saat ini sangat rendah, terutama karena kemacetan dan
antrean. Armada hanya bisa mencapai 14-20 trip per bulan, jadi kurang
dari satu trip per hari.
"Dengan jarak Cikarang-Pelabuhan Tanjung Priok hanya sekitar 40 km,
seharusnya produktivitas armada bisa 2-3 trip per hari," jelas dia.
Selain itu, kondisi sarana transportasi, terutama truk. Sebagian
besar truk yang beroperasi saat ini memang berumur tua, sehingga
produktivitasnya rendah dan biaya pemeliharaan (maintenance) tinggi.
Diperlukan biaya peremajaan yang tinggi.
Sebagai contoh, jumlah truk yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung
Priok dan berumur lebih dari 10 tahun sekitar 12.000 armada. Dengan
kebutuhan dana peremajaan truk sebesar Rp1 miliar per unit, maka untuk
jumlah tersebut diperlukan dana peremajaan sebesar Rp12 triliun.
"Ekonomi biaya tinggi, terutama karena berbagai pungutan, baik resmi
maupun tidak resmi. Pungutan bisa terjadi dalam proses birokrasi maupun
di lapangan," jelas dia.
No comments:
Post a Comment