Equityworld Futures Medan : Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar
(KIP) yang merupakan bagian dari janji kampanye Jokowi-JK di Pilpres
2014 rencanannya akan mulai diluncurkan pada minggu pertama November
2014.
Menteri Kordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (PKM), Puan Maharani, menegaskan hal tersebut usai menemui
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden RI, Jalan
Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2014).
Puan mengatakan peluncuran KIS dan KIP akan dilakukan langsung oleh Jokowi-JK dan sejumlah kementerian terkait.
"Peluncuran
Kartu Indonesia Sehat dan (kartu) Indonesia Pintar (dilakukan pada)
minggu pertama November. Peluncuran Kartu Indonesia Sehat dan Pintar
merupakan salah satu janji Presiden dan Wakil Presiden, ini memang harus
diluncurkan secepatnya," katanya.
Dalam kesempatan itu Puan
mengatakan, kementeriannya sudah berkordinasi dengan Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) dan kementerian-kementerian terkait untuk membahas
soal anggaran. Menurut Puan DPR pun telah menyetujui anggaran untuk dua
kartu tersebut.
"Darimana (sumber dananya) ini, kita akan bicara
lebih detil lagi dengan Kemenkeu, kita akan bicara dengan Menteri
pendidikan, Menteri kesehatan mengenai anggaran, teknisnya di
kementerian terkait," ujarnya.
Pemerintah pusat akan bekerjasama
dengan pemerintah daerah untuk mendata siapa saja yang berhak menerima
KIS-KIP, serta ikut memonitor pelaksanaan program-program tersebut.
Dalam
penyalurannya pemerintah akan berkordinasi dengan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), seperti PT.Pos Indonesia serta Bank Mandiri. Data-data
seperti nama dan alamat penerima KIS-KIP akan diberikan ke
lembaga-lembaga tersebut, sehingga mengurangi potensi salah sasaran.
"Hampir kurang lebih satu juta kartu dalam tahap pertama sampai desember 2014, sudh bisa diterima sejumlah kluarga," terangnya.
Target
penerima KIS adalah keluarga-keluarga pra sejahtera yang selama ini
belum tercakup dengna fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas). Selain itu dalam pelaksanaannya KIS juga tidak akan tumpang
tindih dengan program BPJS yang sudah dijalankan sejak jaman Susilo
Bambang Yudoyono (SBY). Kata Puan ada penyakit-penyakit yang tidak
ditanggung BPJS, akan ditanggung oleh KIS.
"Perbedan dengan kartu
lain scara taknis ada, kami berharap bisa dilakukan preventif,
orang-orang tiadk sakit juga berhak gunakan kartu itu," jelasnya.
Sedangkan terkait KIP, kata Puan pemerintah ingin lebih menjamin masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan hingga 12 tahun.
No comments:
Post a Comment