Equityworld Futures Medan : Minyak
WTI (West Texas Intermediate) turun untuk hari ketiga dan
ditransaksikan mendekati level terendahnya dalam empat tahun terakhir
terkait spekulasi OPEC akan menolak pengurangan produksi.
WTI
berjangka turun sebanyak 0,6 persen di New York. Ekuador dan Venezuela
akan meminta anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak untuk memangkas
kelebihan produksi, kata seorang pejabat pemerintah Ekuador. Pemotongan
besar tidak dalam kepentingan OPEC karena itu akan meningkatkan pasokan
minyak AS, menurut Goldman Sachs Group Inc. pertumbuhan produksi AS
mungkin berkurang jika harga jatuh ke $60, kata Kepala Administrasi
Informasi Energi Adam Sieminski.
Minyak
telah turun menuju fase bearish seiring Amerika Serikat memompa minyak
di laju tercepat dalam lebih dari tiga dekade terakhir dan permintaan
melambat. Pemiimpin produsen OPEC seperti Arab Saudi menolak panggilan
untuk mengurangi pasokan sementara yang lain mencari tindakan untuk
mendukung harga minyak seiring OPEC bersiap untuk melakukan pertemuan
pada 27 November di Wina.
WTI
untuk pengiriman Desember, yang berakhir besok, turun sebanyak 45 sen
menjadi $74,16 per barel di perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange dan berada di level $74,28 pukul 11:34 pagi waktu
Sydney. Kontrak aktif Januari turun 32 sen ke level $74,32. Volume semua
berjangka yang ditransaksikan sekitar 15 persen di bawah moving average
100-hari. Harga turun 25 persen tahun ini.
Brent
untuk pengiriman Januari turun 84 sen, atau sebesar 1,1 persen, ke
level $78,47 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange
kemarin. Minyak mentah patokan Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi
sebesar $ 3,83 dibandingkan minyak WTI.
Persediaan
minyak mentah AS meningkat sebesar 3,7 juta barel pada jumat lalu,
industri yang didanai American Petroleum Institute mengatakan kemarin,
menurut Bain Energy. Sebuah laporan pemerintah yang akan dirilis hari
ini mungkin menunjukkan jumlah persediaan menyusut 1,5 juta, menurut
survei Bloomberg News. (izr)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment