Equityworld Futures Medan : Menyusul sentimen negatif dari AS
pasca Swiss yang secara mengejutkan menghapus beberapa kebijakan
pengendalian mata uang, Bursa Saham Hong Kong bergerak menurun pada
Jumat pagi ini dengan saham Tencent Holdings Ltd. merosot.
Indeks Hang Seng melemah 0.5% dengan Tencent turun 2%. Saham-saham perusahaan energi juga melemah seiring penurunan harga minyak mentah dunia setelah sebelumnya sempat naik. PetroChina Co. pimpin penurunan pada sektor yang sama dengan turun 1.4%, sementara China Petroleum & Chemical Corp. (Sinopec) turun 1.1% dan Kunlun Energy Co. melemah 0.4%. Debut pertama 3 saham bergerak bervariasi, dengan King's Flair International Holdings Ltd. merosot 8%, sementara 2 lainnya reli dengan Zhejiang Chang An Renheng Technology Co. melonjak 185% dan Oriental University City Holdings H.K. Ltd. naik 6.1%.
Diantara saham-saham finansial lainnya, Industrial & Commercial Bank of China Ltd. melemah 0.5%, setelah mengumumkan akan menjual aset yang berbasis sekuritas sebesar 11.3 miliar yuan ($1.8 miliar) seperti yang diutarakan oleh Reuters. Sedangkan Indeks Shanghai Composite menguat 0.6%. (bgs)
Sumber : MarketWatch
Indeks Hang Seng melemah 0.5% dengan Tencent turun 2%. Saham-saham perusahaan energi juga melemah seiring penurunan harga minyak mentah dunia setelah sebelumnya sempat naik. PetroChina Co. pimpin penurunan pada sektor yang sama dengan turun 1.4%, sementara China Petroleum & Chemical Corp. (Sinopec) turun 1.1% dan Kunlun Energy Co. melemah 0.4%. Debut pertama 3 saham bergerak bervariasi, dengan King's Flair International Holdings Ltd. merosot 8%, sementara 2 lainnya reli dengan Zhejiang Chang An Renheng Technology Co. melonjak 185% dan Oriental University City Holdings H.K. Ltd. naik 6.1%.
Diantara saham-saham finansial lainnya, Industrial & Commercial Bank of China Ltd. melemah 0.5%, setelah mengumumkan akan menjual aset yang berbasis sekuritas sebesar 11.3 miliar yuan ($1.8 miliar) seperti yang diutarakan oleh Reuters. Sedangkan Indeks Shanghai Composite menguat 0.6%. (bgs)
Sumber : MarketWatch
No comments:
Post a Comment