Equityworld Futures Medan : Mirip dengan kemarin, pada hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berseberangan dengan pergerakan bursa lainnya di Asia. Di saat sebagian
besar indeks di Asia mengalami pelemahan, IHSG justru dibuka menguat.
Pada
pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/3/2015), IHSG naik 9,83 poin
(0,18 persen) ke level 5.457,57. Indeks saham LQ45 mendaki 0,26 persen
ke level 949. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada
pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 6,06 poin ke
level 5.454,08. Indeks saham LQ45 menguat 0,14 persen ke level 947,93.
Pagi
ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi di 5.459,81 dan terendah
5.453,34. Penguatan indeks saham ini ditopang dari 54 saham yang
menghijau. Sementara itu, 41 saham melemah dan 70 saham lainnya diam di
tempat.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat
kecuali sektor saham konstruksi turun 0,08 persen dan sektor saham
infrastruktur yang melemah 0,09 persen.
Sektor saham yang menguat
antara lain sektor saham perkebunan naik 0,07 persen, sektor saham
keuangan mendaki 0,16 persen, dan sektor saham industri dasar menanjak
0,04 persen.
Total transaksi perdagangan saham tak seramai
biasanya hanya di kisaran 5.212 kali dengan volume perdagangan saham
184,58 juta saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 197,44 miliar.
Berdasarkan
data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 5
miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar
Rp 5 miliar pada pagi ini.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan
indeks saham dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CMPP
naik 8,33 persen ke level Rp 130 per saham, saham MYTX mendaki 7,62
persen ke level Rp 113 per saham, dan saham JPRS menguat 4,26 persen ke
level Rp 245 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks
saham antara lain saham PLIN turun 14,53 persen ke level Rp 2.265 per
saham, saham MPPA melemah 2,72 persen ke level Rp 4.110 per saham, dan
saham IMJS tergelincir 2,15 persen ke level Rp 455 per saham.
Analis
Patersons Securities Ltd, Tony Farnham menjelaskan, investor gagal
mendapatkan sentimen positif sehingga bursa Asia tertekan. "Sentimen
yang hadir justru menekan indeks yaitu target ekonomi China yang
rendah," jelasnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (5/3/2015).
Negara
dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut menargetkan
pertumbuhan ekonomi di level 7 persen. Level tersebut merupakan level
terendah dalam 15 tahun terakhir.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun
0,2 persen menjadi 145,32 pada pukul 09.18 waktu Tokyo, Jepang. Indeks
Topix Jepang, turun 0,1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1
persen dan Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,3 persen. Indeks NZX
50 Selandia Baru turun 0,4 persen.
Analis BNI Securities,
Thendra Crisnanda menjelaskan, kemarin IHSG ditutup mengalami pelemahan
sebesar 0,49 persen ke level 5.448 disebabkan oleh aksi profit taking oleh para investor d itengah minimnya katalis positif di domestik.
"Oleh
karena itu, kami memproyeksikan IHSG masih berpotensi melanjutkan
penurunan dengan rentang pergerakan 5.410 hingga 5.485," jelasnya.
Technical Analyst Retail Research Team Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menjelaskan, range untuk indeks berada pada kisaran 5,420 – 5,470. "Pergerakan IHSG cenderung mixed dengan kecenderungan melemah," tutupnya. (Gdn)
No comments:
Post a Comment