Equityworld Futures Medan : Tak seirama dengan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pra pembukaan dibuka di zona merah. Namun pada pembukaan, IHSG berbalik arah ke zona positif.
Pada
pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (12/3/2015), IHSG turun tipis
1,37 poin (0,03 persen) ke level 5.418,19. Indeks saham LQ45 juga
melemah 0,04 menjadi 941,16.
Pelemahan IHSG ini tak berlanjut
pada pembukaan perdagangan. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat sebesar
8,41 poin (0,16 persen) ke level 5.428,65. Indeks saham LQ45 menguat
0,14 persen ke level 942,84.
Seluruh indeks saham acuan kompak
menguat pada pagi ini. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.429,11
dan terendah 5.417,59. Ada sebanyak 93 saham di zona hijau sehingga
menopang penguatan IHSG. Hanya ada 28 saham yang berada di zona merah.
Sementara itu, 48 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi
perdagangan saham sekitar 7.771 kali dengan volume perdagangan saham
238,40 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 316,41
miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Ada
dua sektor yang melemah yaitu sektor industri dasar yang turun 0,46
persen dan infrastruktur yang melemah 0,04 persen.
Berdasarkan
data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 20
miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar
Rp 20 miliar.
Saham-saham yang menguat antara lain saham HOME
naik 11,11 persen ke level Rp 250 per saham, saham ARII menguat 8,24
persen ke level Rp 460 per saham, dan saham BAYU mendaki 7,33 persen ke
level Rp 1.025 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan
indeks antara lain saham BSIM turun 6,57 persen ke level Rp 370 per
saham, saham SDPC melemah 2,35 persen ke level Rp 83 per saham, dan
saham BIPI turun 1,96 persen ke level Rp 100 per saham.
Bursa Asia pagi
ini dibuka menguat. Indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat untuk
pertama kalinya pada pekan ini, sebesar 0,3 persen pada perdagangan
pukul 09.42 waktu Tokyo, Jepang. Indeks saham Topix Jepang menguat 0,6
persen setelah yen melemah terhadap dolar AS.
Pelaku pasar berada
di tengah-tengah ketidakpastian. Bank Sentral Amerika Serikat berencana
untuk menaikkan suku bunga acuan. Sedangkan beberapa negara lain justru
telah menurunkan suku bunga acuan.
"Kami tak pernah melihat
stimulus diciptakan seperti ini sebelumnya dan bagaimana ketidakpastian
di pasar tumbuh begitu besar," ujar Presiden Pacific Heights Asset
Management LLC, Michael Cuggino dikutip dari Bloomberg, Kamis
(12/3/2015).
Analis PT BNI Securities, Thennesia Debora menuturkan, kemarin IHSG melemah terimbas pelemahan indeks global. Selain itu, aksi profit taking
yang dilakukan oleh para investor juga turut membuat IHSG terkoreksi
hingga ke level 5.419. Investor asing kembali mencatatkan penjualan
bersih senilai Rp 1 triliun. "Ini merupakan penjualan terbesar dalam
pekan ini," jelasnya.
Debora melanjutkan, untuk hari ini IHSG
akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan masih melanjutkan
pelemahan hingga ke level 5.400. Saham pilihan hari ini adalah BBRI,
PGAS, INTP, GGRM, WIKA, LPKR dan INDF "Rentang indeks antara 5.420
hingga 5.500," tuturnya.
Sedangkan Analis Teknikal PT Mandiri
Sekuritas, Hadiyansyah memperkirakan IHSG hari ini akan nerada di
kisaran 5.400 hingga 5.450. (Gdn)
No comments:
Post a Comment