
Bahan bakar minyak (BBM) baru
"Otomatis itu akan berdampak pada neraca perdagangan, sehingga impor menjadi naik. Pertalite itu akan memproduksi impor lebih banyak lagi BBM-nya," ujar Anggota Komisi VII DPR Supratman Andi Agtas, saat dihubungi Okezone, Rabu (22/4/2015).
Pemerintah perlu melakukan kembali kajian Pertalite, karena selain akan mempengaruhi neraca perdagangan, juga dapat menimbulkan defisit dan memperburuk laju Rupiah.
"Pertamina jangan memikirkan bisnisnya sendiri, yang harus diperhatikan adalah ketahanan energi," ucapnya.
Sekadar diketahui, Pertamina akan menggantikan Premium dengan Pertalite dengan Ron sekira 91. Namun, BBM dengan kualitas di bawah Pertamax tersebut hanya akan dijual di SPBU kota-kota besar saja.
(rzk)
No comments:
Post a Comment