Equityworld Futures Medan : Harga emas stabil pada hari Senin di Asia jelang rilis data regional yang diperkirakan akan menjadi arah perdagangan.
Jepang akan merilis data pesanan mesin inti bulan Februari yang diperkirakan akan meningkat 3,7% dari tahun lalu, sementara bank sentral Jepang akan mempublikasikan risalah pertemuan kebijakan terbaru.
Di Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 0,23% menjadi $ 1,207.40 per troy ounce.
Perak berjangka untuk pengiriman Mei naik 0,07% menjadi $ 16,450 per troy ounce.
Tembaga untuk pengiriman Mei datar di $ 2,736 per pon.
China akan merilis data neraca perdagangan dengan ekspor pada bulan Maret yang diperkirakan naik 12,0% dari tahun lalu, impor diperkirakan turun 11,7% dan neraca perdagangan diperkirakan surplus $ 45,35 miliar.
Pekan lalu, harga emas naik untuk pertama kalinya dalam tiga sesi pada hari Jumat, di tengah spekulasi data AS minggu ini akan menambah bukti bahwa ekonomi AS melambat pada kuartal pertama.
Pelaku pasar menunggu laporan hari Selasa pada penjualan ritel AS, serta laporan hari Jumat pada inflasi dan sentimen konsumen, untuk indikasi lebih lanjut pada kekuatan ekonomi.
Di India, impor emas meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 125 ton pada bulan Maret dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 60 ton. Impor emas pada tahun fiskal 2014 yang berakhir 31 Maret melonjak menjadi 900 ton, naik 36% dari tahun lalu.
Impor emas India melonjak pada bulan Maret karena festival Hindu Akshaya Tritiya, yang dianggap menguntungkan dengan membeli emas dan berlangsungnya musim pernikahan membuat permintaan perhiasan emas meningkat.
Sementara itu, kebijakan keuangan global pada saat ini melakukan kebijakan ZIRP (zero percent interest rate policies) dan NIRP (negative interest rate policies) yaitu kebijakan suku bunga nol persen dan kebijakan suku bunga negatif dimana dua faktor tersebut telah menambah banyak risiko yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu dekat dan diperburuk oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat sehingga memberikan dukungan yang kuat untuk memegang emas sebagai pengalihan resiko.
Bank-bank sentral di seluruh dunia terus melakukan pembelian lebih banyak emas. Bank-bank sentral adalah pembeli emas terbesar pada saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa otoritas moneter masih menganggap bahwa emas sebagai alat lindung nilai yang memiliki fungsi penting.
No comments:
Post a Comment