Equityworld Futures Medan : Harga minyak global naik karena
koalisi yang dipimpin Arab Saudi memperpanjang serangan udara di Yaman,
memicu kekhawatiran baru tentang pasokan Timur Tengah yang kaya minyak.
Seperti dilansir AFP, Jumat (24/4/2015), patokan AS, minyak
mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman
Juni, naik 1,58 dolar AS menjadi ditutup pada 57,74 dolar AS per barel
di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan global,
melompat 2,12 dolar AS menjadi menetap pada 64,85 dolar AS per barel di
perdagangan London.
"Pasar mungkin menarik dukungan dari dimulainya kembali serangan
udara Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi di Yaman, karena
meningkatnya risiko geopolitik membantu mengimbangi data PMI (indeks
pembelian manajer) yang lebih lemah dari perkiraan dari Tiongkok dan
zona euro," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Aliansi regional yang dipimpin Saudi pada Selasa menyatakan telah
mengakhiri serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran
dan sekutu mereka, tetapi berjanji tetap memukul mereka dengan bom yang
ditargetkan bila diperlukan.
Yaman bukan negara penghasil minyak utama, tetapi pantainya yang
membentuk satu sisi Selat Bab el-Mandeb, merupakan pintu masuk strategis
penting ke Laut Merah yang mengirimkan sekitar 4,7 juta barel minyak
setiap hari di kapal-kapal menuju ke atau dari Terusan Suez.
"Peningkatan ketidakstabilan di sekitar Bab el-Mandeb bisa menahan
kapal-kapal tanker di Teluk Persia untuk mencapai Terusan Suez atau
Sumed Pipeline, mengalihkan mereka ke sekitar ujung selatan Afrika,
menambah waktu transit dan biaya," Departemen Energi AS memperingatkan
dalam sebuah laporan, Kamis.
"Selain itu, arus minyak ke selatan Eropa dan Afrika Utara bisa tidak
lagi mengambil rute langsung ke pasar Asia melalui Terusan Suez dan
kemudian ke Bab el-Mandeb."
Evans mengatakan WTI tertinggal dari Brent karena masih di bawah
tekanan kenaikan persediaan minyak mentah AS untuk pekan ke-15
berturut-turut, ke rekor 489.000 barel untuk kali tahun ini.
(rzk)
No comments:
Post a Comment