Equityworld Futures Medan : Minyak mentah berjangka terpantau naik pada penutupan di hari
Senin (11/5), dimana komoditas tersebut mengalami rebound dari kerugian
di sesi sebelumnya di saat para investor menunggu dirilisnya laporan
nonfarm payrolls AS mendatang.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk pengiriman Juni
naik 20 sen atau 0,35% untuk merengkuh angka $ 59,24. Sehari sebelumnya,
harga minyak Nymex anjlok sebesar $ 1,99 atau 3,27% menjadi berakhir
pada level $ 58,94.
Harga minyak pernah berada di bawah tekanan pada hari Kamis yang lalu
dimana dolar AS kuat mendorong pelaku pasar untuk menutup keuntungan
dari reli baru-baru ini yang mengambil harga ke level tertinggi tahun
ini.
Minyak berjangka Nymex masih tetap didukung setelah badan
Administrasi Informasi Energi AS mengatakan pada hari Rabu bahwa
persediaan minyak mentah turun 3,9 juta barel pekan lalu menjadi 487
juta.
Persediaan minyak di Cushing, Oklahoma, mengalami penurunan untuk dua pekan berturut-turut menjadi 61,7 juta barel.
Minyak berjangka AS naik hampir 40% sejak menyentuh level yang rendah
pada 18 Maret di tengah harapan bahwa produksi minyak telah mencapai
puncaknya dan diprediksi bisa mulai merosot dalam beberapa bulan
mendatang di tengah penurunan rig pengeboran minyak yang terus
berlangsung.
Menurut kelompok riset industri Baker Hughes, jumlah rig pengeboran minyak di AS turun sebanyak 24 buah pekan lalu menjadi 679.
Di ICE Futures Exchange London, minyak Brent untuk pengiriman Juni
naik tipis 12 sen atau 0,19% untuk diperdagangkan pada $ 65,67 per
barel. Sementara itu, jarak antara Brent dan kontrak minyak mentah WTI
mencapai $ 6,43 per barel. (Edo Bramantio – Financeroll)
No comments:
Post a Comment