Equityworld Futures Medan : Perdagangan bursa komoditas berjangka di hari Selasa(30/6/), harga
emas dan perak terpantau kembali diperdagangkan lebih rendah,
setelah melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika masih mampu memberikan
harga logam ditutup positif.
Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka pengiriman
Agustus telah diperdagangkan lebih rendah dengan mencatat penurunan
sebesar 0.15% di level $1.177.10 per troy ounce di divisi Comex, New
York Mercantile Exchange. Sejak pagi ini, harga emas terpantau bergerak
menyentuh level $1.177.00 untuk sesi terendah harian dan level $1.180.00
untuk sesi tertinggi harian.
Sedangkan untuk perak berjangka pengiriman September telah
diperdagangkan lebih rendah 0.37% dengan berada pada level $15.633 per
troy ounce. Pergerakan harga perak sejak pagi ini telah terlihat
bergerak menyentuh level $15.610 untuk sesi terendah harian dan level
$15.768 untuk sesi tertinggi harian.
Harga logam berjangka terpantau mengalami penurunan kembali pada pagi
ini setelah menguat di sesi sebelumnya akibat melambatnya pertumbuhan
pasar perumahan Amerika. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh National Association of Realtors
menyatakan bahwa penjualan rumah tertundah di wilayah AS telah
mengalami kenaikan sebesar 0.9% di bulan Mei setelah alami kenaikan
sebesar 2.7% di bulan April. Laporan tersebut seketika telah
mengakibatkan penurunan bagi dollar AS untuk alami pelemahan terhadap
beberapa mata uang utama dunia.
Sementara itu, perkembangan terakhir di wilayah Eropa terkait kasus
hutang yang dialami oleh Yunani kepada IMF tengah menjadi sorotan pasar
kali ini. Yunani dijadwalkan akan melaporkan secara resmi referendum
nasional demi menentukan nasib negosiasi bailout negara pada 5 Juli
mendatang.
Ancaman gagal bayar oleh Yunani kepada IMF terkait hutangnya telah
muncul, akibat kebuntuan yang terjadi dalam proses negosiasi Athena
dengan krediturnya. Meski demikian, hari Senin kemarin Presiden Barack
Obama telah melakukan pembicaraan kepada Presiden Perancis, Francois
Hollande yang berisi bahwa perlunya upaya baru untuk mencapai
kesepakatan baru terkait masalah ini. (Aditya Arief – FR)
No comments:
Post a Comment