Equityworld Futures Medan : Saham-saham perusahaan asal
China terpuruk di bursa saham Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terjadi
di tengah kekhawatiran tentang dampak ekonomi dan politik.
Di antara nama besar saham China, yaitu JD.com yang merupakan salah
satu bisnis e-commerce terbesar di China jatuh 4 persen ke level
terendah selama tiga bulan dari USD30,61.
Selain itu, saham Alibaba Group yang dipimpin oleh miliarder Jack Ma
turun 0,8 persen ke USD79,62, level tersebut sempat terendah selama dua
bulan. Dan China online Finance yang merupakan sebuah situs jasa
keuangan juga jatuh 9 persen.
Melansir Forbes,
Kamis (9/7/2015), lebih dari USD3 triliun kapitalisasi pasar telah
dihapus dalam mundurnya pasar sebesar 30 persen setelah indeks utama
lebih dari dua kali lipat selama setahun. Dan valuasi bisnis banyak yang
tersambung ke internet, naik ke tingkat tiga digit mengingat internet
AS bubble pada 1990.
Media massa membicarakan harga tersebut sesuai perkiraan analis, di
mana negara komunis terkuat, China menciptakan lingkungan yang
menguntungkan untuk penjualan saham dari sektor bisnis milik negara
untuk investor swasta.
Sebuah paket dana talangan pemerintah mengumumkan pada pekan lalu,
dilaporkan lebih dari sepertiga dari perdagangan saham di Shanghai dan
Shenzhen menangguhkan sahamnya.
(wdi)
No comments:
Post a Comment