Equityworld Futures Medan : Bursa saham Asia terlihat siap untuk hari
yang bergerak mixed dalam ketiadaan kepemimpinan yang stabil dari AS,
dengan kekhawatiran atas kebijakan moneter Federal Reserve dan prospek
ekonomi global terus menyibukkan investor. Minyak mentah tergelincir di
bawah $ 46 per barel.
Berjangka Jepang jatuh dengan saham Australia, sementara ekuitas
Selandia Baru naik untuk hari kesembilan setelah Indeks Standard &
Poor 500 turun hanya 0,1% pada hari Selasa, ditutup sedikit berubah
untuk sesi kedua. Dollar Kiwi pertahankan kerugian menyusul penurunan
harga susu pada lelang global. Minyak mentah Amerika turun karena data
industri menunjukkan cadangan minyak AS melonjak pekan lalu, memicu
kekhawatiran atas berlimpahnya pasokan global. Tembaga berjangka jatuh
untuk hari keempat di tengah kecemasan perlambatan ekonomi China akan
menghambat permintaan untuk industri logam.
Indeks S&P/NZX 50 naik 0,3% di Wellington, memperpanjang
keuntungan jangka terpanjang sejak bulan November tahun lalu, sementara
Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5% dalam penurunan untuk hari
kedua, dipimpin oleh sektor perbankan. Kontrak pada indeks Kospi di
Seoul sedikit berubah dalam perdagangan terbaru. Indeks FTSE China A50
berjangka yang diperdagangkan di Singapore naik 0,3% dengan pasar saham
di Hong Kong ditutup pada hari Rabu untuk liburan.
Di Jepang, Nikkei 225 Stock Average berjangka diperdagangkan untuk
18.180 di pre-market Osaka, dari 18.210 pada penutupan di hari Selasa.
Yen berdenominasi berjangka pada Indeks turun 0,1% di Chicago ke 18.190,
menyusul penurunan 0,3% pada sesi sebelumnya.(frk)
Sumber: Bloomberg
No comments:
Post a Comment