
Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Selasa (13/11/2018). Dari grafik yang ditunjukkan pada hari ini, dolar AS terpantau menguat, bergerak dari level Rp 14.870. hingga Rp 14.844.
Dolar AS pada Senin awal pekan kemarin juga tercatat menguat ke level Rp 14.735. Dolar AS sebelumnya terus mengalami pelemahan sejak lengser dari posisi Rp 15.000 pada pekan lalu.
Rilis data defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang melebar hingga keputusan bank sentral AS, Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desember 2018 menjadi sentimen negatif rupiah.
Penyebab pelemahan rupiah salah satunya adalah akibat dari peningkatan sentimen terhadap aset negara-negara berkembang dan melonjaknya harga minyak dunia.
Kenaikan suku bunga AS, harga minyak yang bisa membuat defisit neraca perdagangan melebar, dan penguatan dollar AS dalam beberapa hari terakhir, Bank Indonesia pun kesulitan untuk menjaga nilai tukar rupiah di angka Rp 15.000.
Dilihat secara teknikal, Setelah break out dari titik resisten sebelumnya di level 15.000, secara Monthly US$ dolar akan bergerak naik menuju level 16.000-17.000.
Sumber : detik.com
PT. Equityworld Medan
EWF Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2018
Loker EWF Medan
No comments:
Post a Comment