Equityworld Futures Medan : Seperti diketahui, smartphone buatan China terus menggerus penjualan
smartphone lain yang lebih dulu hadir di pasar. Namun, penetrasi
smartphone China hanya berkutat di Asia.
Seperti diketahui China saat ini sudah menjadi rumah pabrikan
sejumlah gadget-gadget terkenal. Sebut saja Huawei, Oppo, Lenovo dan
Xiaomi adalah sederet nama yang tidak asing bagi orang-orang di Asia.
Tapi, ternyata ketenaran smartphone asal negeri Tirai Bambu itu cuma
dirasakan di wilayah Asia. Ketika kita berada di Eropa atau Amerika,
mungkin agak asing mendengar nama Smartphone buatan China.
Dengan beberapa pengecualian, perusahaan seperti Xiaomi, Huawei, ZTE
dan Lenovo, tidak memiliki effort lebih untuk melakukan penjualan di
negara-negara barat.
Smartphone China lebih disasarkan kepada konsumen di negara-negara
berkembang yang lebih menguntungkan di mana lebih banyak menggunakan
gadget handphone.
Memang terkadang perusahaan China ini mencoba memasuki pasar Eropa
dan Amerika namun mereka belum dapat menarik hati konsumen. Menurut
laman Techinasia, Senin (10/11/2014), dikatakan ada tiga faktor yang
mempengaruhi kenapa smartphone China kurang digandrungi dunia Barat.
Pertama adalah Subsidi.
Kebanyakan handphone asal China dibuat dengan harga pasaran yang
rendah untuk mendapatkan pelanggan. Tapi, di negara-negara barat di mana
subsidi adalah suatu hal yang biasa. Hal itu bisa menggerus keuntungan
bagi produsen handphone.
Apalagi di China dan negara berkembang lainnya, subsidi tidak menjadi populer yang membuat orang menarik membeli handphone.
Kedua adalah paten.
Terlihat ketika Lenovo mengakuisisi Motorola, mereka menjadi
perusahaan ketiga terbesar dalam industri ponsel pintar. Akan tetapi,
seperti diktakan CEO Lenovo, Yang Yuanqing, hal terpenting dari akuisisi
senilai USD2,91 miliar itu adalah bukan bagaimana menjual Motorola ke
pasaran namun menggunakan nama paten dari Motorola.
Ketiga adalah Stigma.
Nama produk buatan China dirasakan banyak mempengaruhi penjualan
smartphone China. Masyarakat barat pada umumnya selalu melihat dari
label dan mengidentikan bahwa barang-barang asal negeri China dibuat
dari bahan yang murah dan kualitas yang buruk.
Saat ini pabrikan smartphone China masih fokus untuk bagaimana mereka
melakukan penjualan besar-besaran di kawasan Asia terutama Asia Selatan
dan Tenggara. Karena kedua wilayah itu yang menjadi konsumen terbesar
smartphone negeri Tirai Bambu itu.
(ahm)
No comments:
Post a Comment