Tuesday, January 6, 2015

Indeks Saham Berjangka China Jatuh Terkait Kekhawatiran Reli Berlebihan

Equityworld Futures Medan : Indeks saham berjangka China turun karena harga minyak turun di bawah $ 50, regulator sekuritas menyetujui 20 perusahaan untuk menjual saham untuk pertama kalinya dan tumbuhnya kepedulian rally baru-baru ini dianggap telah berlebihan pasca Indeks acuan melonjak ke level tertingginya dalam lima tahun terakhir.
Kontrak pada Indeks CSI 300 yang berakhir pada bulan Januari, kontrak paling aktif, turun sebesar 1,2 persen ke level 3,674.80 pukul 09:18 waktu setempat. HSBC Holdings Plc dan Markit Economics dijadwalkan untuk merilis indeks industri jasa pukul 09:45pagi waktu setempat.
Indeks Shanghai Composite melonjak sebesar 3,6 persen ke level 3,350.52 kemarin untuk memulai kinerja terbaik untuk tahun ini sejak tahun 1993 lalu di tengah spekulasi pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Indeks tersebut bernilai 12,6 kali 12 bulan diproyeksikan laba, level tertinggi sejak Mei 2011 lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Saham China Petroleum & Chemical Corp, juga dikenal sebagai Sinopec, bisa bergerak pasca menerima persetujuan pemerintah untuk menjual saham di unit pemasaran bahan bakar. Saham Shanghai Pudong Development Bank Co. dapat memperoleh pasca memperkirakan laba bersih naik sebesar 15 persen tahun lalu.
Indeks Hang Seng Hong Kong China Enterprises turun sebesar 0,3 persen ke level 12,206.71. Indeks CSI 300 naik sebesar 3,1 persen. Indeks Hang Seng turun sebesar 0,6 persen. Indeks saham China-US Bloomberg, saham perusahaan China terdaftar yang paling diperdagangkan di AS, turun sebesar 0,2 persen di New York kemarin.
Indeks Shanghai melonjak sebesar 53 persen tahun lalu untuk kinerja tahunan terbaik dalam lima tahun terakhir di tengah spekulasi pemerintah akan memotong persyaratan rasio cadangan bank kreditur pasca menurunkan suku bunga acuannya. Data terbaru telah lemah, dengan indeks manufaktur resmi jatuh ke level terendah dalam 18 bulan terakhir pada bulan Desember. Keuntungan industri merosot paling tajam dalam dua tahun terakhir pada bulan November lalu, sementara pertumbuhan pembiayaan agregat membuntuti estimasi dan laju impor tak terduga turun. (izr)
Sumber: Bloomberg

0 comments:

Post a Comment