Emas Naik Didorong Oleh Keputusan PBOC Serta Situasi Di Yunani

Equityworld Futures Medan : Harga emas terus melanjutkan keuntungan semalam ke pasar Asia, karena pelaku pasar kembali khawatir atas penyelesaian utang Yunani dan optimisme meningkatnya permintaan menjelang Tahun Baru China yang sebagian dipicu oleh kebijakan moneter yang lebih mudah.

Emas berjangka untuk pengiriman April naik 0,7% menjadi $ 1,273.30 pada pukul 09:14 WIB.

Perak berjangka untuk pengiriman Maret naik 0,24% diperdagangkan pada $ 17,392 per troy ounce. Tembaga untuk pengiriman Maret turun 0,01% diperdagangkan pada $ 2,590 per pon.

Semalam, emas mencapai level tertinggi harian, setelah data menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja sektor swasta AS naik tapi di bawah perkiraan pada bulan Januari dan setelah PBOC memangkas rasio cadangan bank.

ADP proses penggajian mengatakan sektor swasta AS menambahkan 213.000 pekerjaan pada bulan Januari, di bawah ekspektasi untuk menambahkan 225.000 pekerjaan dan melambat setelah menambahkan 253.000 pekerjaan pada bulan Desember.

Sementara itu, Bank Rakyat China mengumumkan bahwa mereka menurunkan jumlah deposito bank yang wajib dimiliki sebagai cadangan menjadi 19,5% dari 20,0%, dalam upaya untuk meningkatkan kredit dan memacu kegiatan ekonomi di ekonomi terbesar kedua di dunia.

Di Eropa, setelah pertemuan antara menteri keuangan Uni Eropa dengan perdana menteri baru Yunani, Yanis Varoufakis dan Presiden ECB Mario Draghi, antusiasme pasar terhadap kesepakatan sedikit berkurang. Varoufakis mengimbau Draghi untuk tetap menjaga sistem perbankan Yunani ketika mereka sedang mencari konsesi dengan pihak Troika.

Arus uang keluar dari bank-bank Yunani terlihat cepat sejak kemenangan partai Syriza di tengah kekhawatiran bahwa Yunani mungkin akan memilih untuk meninggalkan atau dikeluarkan dari Uni Eropa. Jika ECB menghentikan aliran dana maka sistem perbankan Yunani kemungkinan akan runtuh.

Jerman terus mengambil kebijakan keras dengan menuntut bahwa program penghematan Yunani harus terus berlanjut. Namun sebaliknya, partai Syriza dan Perdana Menteri Alexis Tsipras yang berkuasa mengatakan akan mengakhiri program penghematan berdasarkan janji kampanye.

Bank Sentral Eropa tiba-tiba membatalkan penerimaan obligasi Yunani dengan imbalan dana. Langkah ini berarti bank sentral Yunani harus menyediakan likuiditas darurat tambahan dana puluhan miliar euro dalam beberapa minggu mendatang.