Equityworld Futures medan : Dibandingkan kemarin nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(AS) sedikit menguat. Kini dolar AS mulai menjinak dan meninggalkan
level Rp 13.200.
Namun pada perdagangan kemarin, nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS ditutup di posisi Rp 13.215. Ini menjadi salah
satu penyebab aksi jual bersih investor asing mencapai Rp 1 triliun dan
membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 43,362 poin
(0,79%).
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada
mengatakan, para investor saham mulai menjauhi saham-saham yang
berpotensi rugi akibat pelemahan rupiah dengan melakukan aksi jual.
Pelemahan rupiah ini memang sudah mengkhawatirkan investor pasar modal.
"Persepsi pelaku pasar terhadap emiten ketika pelemahan rupiah dianggap sudah mengkhawatirkan. Mereka akan lebih memilih stay away (menjauh)," ujar Reza kepada detikFinance, Kamis (12/3/2015).
Dia menjelaskan, investor memilih melakukan aksi jual untuk mengantisipasi terus melemahnya nilai tukar rupiah.
"Misalnya
dia punya saham di perusahaan yang bahan bakunya impor, itu kan
berpengaruh karena rupiah melemah. Ketika rupiah turun terus, ini sampai
kapan? Mereka pilih langsung jual daripada rugi," terangnya.
Melihat
hal itu, Reza memperkirakan gerak IHSG dalam jangka pendek setidaknya
dalam 1-2 bulan ke depan akan cenderung melemah. Bahkan bukan tidak
mungkin IHSG akan meninggalkan kisaran 5.400.
"Pelemahan IHSG
bisa mencapai 5.305 sampai 1-2 bulan ke depan. Faktornya pelemahan
rupiah, dampak negatif Eropa, dan ekspektasi kenaikan bunga The Fed,"
tuturnya.
(drk/hds)
No comments:
Post a Comment