Equityworld Futures Medan : Nilai tukar Rupiah terhadap
dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis. Meski mengalami
penguatan tipis, Rupiah nampak masih tertekan sentimen positif dolar AS.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (12/3/2015), Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) menguat 7,4 poin ke Rp13.184 per USD. Pagi ini, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.134-Rp13.187 per USD.
Analis MNC Securities, Zabrina Raissa, memaparkan dari dalam negeri
sentimen yang membayangi Rupiah adalah karena meningkatnya utang luar
negeri Indonesia sebesar 9,9 persen pada kuartal IV ini.
"Sementara dari luar negeri, fed fund rate yang akan mengalami
peningkatan, membuat dolar AS mengalami penguatan dari hari ke hari,"
tutur dia dalam Power Breakfast MNC Business, di Jakarta Rabu
(11/3/2015).
Dia melanjutkan, pelemahan Rupiah masih akan terus terjadi di tengah
spekulasi kenaikan suku bunga tersebut. Bahkan, dia memperikirakan
Rupiah dapat menyentuh kisaran Rp13.300 per USD.
Sekadar informasi, proyeksi akan kenaikan tingkat suku bunga AS
membuat harga saham di banyak negara melemah. Bahkan, saham-saham di
Asia mendekati level tujuh minggu terendah.
Indeks dolar terhadap enam mitra pedagang besar AS mencapai tingkat
tertinggi 12 tahunan ke 99,985. Data tenaga kerja AS cukup kuat memicu
ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada Juni.
Namun, penguatan dolar AS juga membuat pasar saham Amerika melemah,
karena mengikis pendapatan bagi perusahaan multinasional. Indeks The
S&P 500 (SPX) turun 0,2 persen ke level terendah satu bulan.
(mrt)
No comments:
Post a Comment