Equityworld Futures Medan : Laju pergerakan pasar saham
Indonesia masih dalam tekanan. Dalam dua hari perdagangan, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah.
Menurut analis LBP Enterprise Lucky Bayu mengatakan, keputusan makro
ekonomi yang terjadi saat ini menjadi alasan pergerakan IHSG.
"Kita lihat dari laba, tingkat pengembalian bunga, itu menandakan
bahwa terjadi perlambatan ekonomi," katanya dalam Power Breakfast MNC
Channel, Rabu (15/4/2015).
Lucky menjelaskan, pertumbuhan ekonomi jika dilihat dari 2012 berada
di level 5,2 persen, lalu pada 2013 juga berada di 5,1 persen dan 2014
5,1 persen, padahal pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tembus 5,5
persen.
"Investor melihat kondisi tersebut sebagai perlambatan ekonomi.
Selain itu, kondisi Rupiah yang masih melemah juga menjadi faktor,"
jelasnya.
Lucky menambahkan, pelemahan yang terjadi pada Rupiah menjadi faktor
perlambatan. Hal tersebut menandakan bahwa rencana pemerintah terkait
intervensi belum mampu mengangkat Rupiah.
"Kita lihat dolar dominan, Rupiah melemah, hal ini membuat bank
sepakat bahwa terjadi perlambatan yang terjadi karena penurunan pada
DPK," tambah dia.
Sehingga jika disimpulkan, saat ini kondisi investor masih
wait&see untuk menghindari risiko yang terjadi. Investor masih
menunggu karena IHSG saat ini masih diuji di level 5.400.
(rzk)
No comments:
Post a Comment