Equityworld Futures Medan : Minyak berjangka ditutup lebih rendah pada hari Selasa
(9/6), dikarenakan adanya penurunan impor minyak Tiongkok dan dampak
yang masih terasa dari keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak
untuk menjaga tingkat produksi tidak berubah mengirim harga patokan
menjadi di bawah $ 59 per barel.
Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah untuk kontrak Juli
turun 99 sen atau 1,7% dan menetap di $ 58,14 per barel. Brent mentah
untuk kontrak bulan Juli di bursa ICE Futures London turun 62 sen atau
1% ke $ 62,69 per barel.
Penurunan harga adalah benar-benar yang paling para dari laporan data
Tiongkok, ungkap Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures
Group. Pertemuan Group of Seven tidak memberikan petunjuk pada minyak
mengenai pergerakan pasar sehingga harga yang naik kembali menurun, yang
didasarkan pada data yang menunjukkan penurunan lain di jumlah rig
minyak, tambahnya.
Pada hari Senin, adanya laporan yang menunjukkan bahwa import minyak
mentah Tiongkok bulan Mei turun 11% dari tahun sebelumnya. Permintaan
minyak Tiongkok yang kuat telah menjadi salah satu dari beberapa
pendukung bagi minyak sepanjang tahun ini.
Pasar minyak telah berjuang untuk mempertahankan reli, dikarenakan
bearish pada indikator pasokan seperti output Arab Saudi telah
mengimbangi tanda-tanda penurunan di produksi serpih minyak AS. Bearish
ini diperkuat setelah OPEC memutuskan pada hari Jumat untuk tidak
melakukan aktivitas di tengah meluapnya pasokan global.
Di Nymex, bensin untuk kontrak Juli turun 2,3 sen atau 1,1% ke $
2,008 per galon. Sementara minyak pemanas untuk kontrak bulan Juli turun
1,5 atau 0,8% untuk berakhir pada $ 1,855. Gas alam untuk kontrak bulan
Juli naik 11,5 sen atau 4,4% ke $ 2,705 per juta British thermal unit
setelah membukukan penurunan selama 3 minggu terakhir.Edo Bramantio
No comments:
Post a Comment