Equityworld Futures Medan : Dolar Amerika Serikat (AS)
memperpanjang penguatannya terhadap serangkaian mata uang utama pada
hari Kamis, seiring data pemesanan barang tahan lama pada Januari yang
lebih baik dari perkiraan. Departemen Perdagangan mencatat pesanan untuk
barang-barang tahan lama naik 2,8 persen melampaui ekspektasi sebesar
1,7 persen.
Hal ini sekaligus menghapus kekhawatiran para investor pada aktivitas
bisnis, karena ada ketakutan pada lonjakan pada dolar AS yang
akhir-akhir ini ditakutkan melukai ekspor.
Greenback naik setidaknya 0,2 persen terhadap mata uang Korea
Selatan, Malaysia dan Thailand, sementara Bloomberg Indeks Dollar Spot
mencatat dolar AS menuju muka bulanan ke delapan lurus. Imbal hasil
catatan 10-tahun Australia naik lima basis poin, obligasi AS mengadakan
kerugian.
"Kejutan inflasi ternyata negatif hampir di seluruh dunia, apa pun
yang berada di atas konsensus merupakan tanda optimisme dan tanda untuk
tingkat yang lebih tinggi di AS," kata ahli strategi Deutsche Bank AG,
Daniel Brehon, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (27/2/2015).
Investor mencoba untuk mengukur kenaikan suku bunga yang diperkirakan
akan naik jika inflasi inti stabil, bahkan ketika harga konsumen yang
lebih luas turun terbesar sejak 2008.
Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan inflasi minggu
ini terlalu rendah untuk pengetatan kebijakan, dia mengatakan akan
melihat pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV.
Dolar AS mengalami penurunan 3,7 persen pada Desember. Dolar AS juga
menguat setelah kepala bank Federal Reserve St. Louis James Bullard
mengatakan bahwa dolar AS yang kuat memberikan dampak pada kebijakan
moneter dan ekonomi AS.
(mrt)
No comments:
Post a Comment