Equityworld Futures Medan : Kurs dolar AS melemah
terhadap mata uang utama karena data penjualan ritel lebih lemah dari
yang diperkirakan dan IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS
pada 2015 dan 2016.
Seperti dilansir Xinhua, Rabu (15/4/2015), penjualan ritel
AS untuk Maret naik 0,9 persen dari bulan sebelumnya, Departemen
Perdagangan melaporkan Selasa. Angka terbaru itu di bawah konsensus
pasar untuk kenaikan 1,1 persen.
"Biasanya, kenaikan penjualan ritel 0,9 persen dalam sebulan dapat
digambarkan sebagai kuat, tapi tidak kali ini, karena kenaikan gagal
membalikkan bahkan setengah dari penurunan tiga bulan sebelumnya.
Karena, penjualan pada kuartal pertama luar biasa lemah, yang jatuh 5,0
persen," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah
catatan.
Greenback berada di bawah tekanan lebih lanjut setelah perkiraan
pertumbuhan lebih lemah. Dalam "World Economic Outlook" dua kali setahun
yang dirilis Selasa, IMF memproyeksikan pertumbuhan AS akan mencapai
3,1 persen pada 2015 dan 2016, lebih rendah dari ekspektasi Januari
masing-masing 3,6 persen dan 3,3 persen.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,73 persen menjadi 98,762 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, Euro naik menjadi 1,0658 dolar
dari 1,0569 dolar di sesi sebelumnya, dan Pound Inggris naik menjadi
1,4781 dolar dari 1,4675 dolar. Dolar Australia naik ke 0,7630 dolar
dari 0,7587 dolar.
Dolar AS dibeli 119,39 yen Jepang, lebih rendah dari 120,07 Yen pada
sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9728 Franc Swiss dari 0,9777
Franc Swiss, dan turun menjadi 1,2491 dolar Kanada dari 1,2597 dolar
Kanada.
(rzk)
No comments:
Post a Comment