This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, November 30, 2020

Bikin Panik! Harga Emas di Bawah US$ 1.800, Harus Bagaimana?

√ Perbedaan Trading Forex dan Trading Gold (emas) Online 

 PT Equityworld Futures Medan-PT Equityworld Futures Medan- Minggu lalu pelaku pasar meyakini harga emas bakal mengalami kenaikan. Namun nyatanya yang terjadi justru sebaliknya. Lantas bagaimana dengan prospek harga emas untuk pekan ini?
Di awal pekan Senin (30/11/2020), harga emas masih lanjut terkoreksi. Pada 08.50 WIB, harga logam kuning itu di arena pasar spot turun 0,31% dibanding posisi penutupan akhir pekan lalu ke US$ 1.782,7/troy ons.

Harga emas telah turun dari level supportnya di US$ 1.800/troy ons. Pada periode 23-27 November lalu, harga bullion telah ambles 2,6% secara point to point. Secara month to date, emas telah ambles 5,11%.

Survei yang dilakukan oleh Kitco terhadap para analis dan pelaku pasar menunjukkan bahwa sentimen terhadap emas sedang negatif. Total ada 15 analis Wall Street yang disurvei, hasilnya sebanyak 6 analis memandang bullish harga emas pekan ini. Ada delapan analis yang meramal harga emas bakal turun dan sisanya netral.

Artinya mayoritas analis Wall Street atau sekitar 53% mulai melihat prospek emas meredup. Meskipun survei yang dilakukan terhadap Main Street masih didominasi oleh sentimen positif terhadap emas, tetapi kurang dari 50% responden yang masih optimis harga emas masih akan bullish di minggu ini.

telah membuat harga emas tertekan. Investor dan trader beralih dari yang sebelumnya cenderung menghindari risiko (risk averse) kini menjadi lebih berani memburu risiko (risk on).

Alhasil emas sebagai aset minim risiko (safe haven) cenderung dilego dan harganya ambles. Investor kini lebih memilih aset-aset ekuitas yang lebih berisiko tetapi memberikan cuan yang lebih tebal.

Optimisme vaksin Covid-19 juga mendorong optimisme bahwa perekonomian on track dalam periode pemulihan, meski realitanya vaksin tak serta merta membuat ekonomi langsung bisa digeber seperti sedia kala.

Namun dengan adanya optimisme tersebut harapan bahwa stimulus masih akan digelontorkan oleh pemerintah dan bank sentral serta suku bunga acuan akan ditahan di zero lower bound untuk jangka waktu lama terkikis. Inilah yang membuat harga emas semakin tertekan.

Di sisi lain faktor musiman (seasonality) juga menjadi pemicu tertekannya harga emas. Menjelang akhir tahun biasanya harga emas memang cenderung terkoreksi.

Jika berkaca pada kondisi sekarang sebenarnya fundamental emas masih kuat yaitu imbal hasil riil yang negatif hingga dolar AS yang melemah. Namun karakteristik pasar adalah forward looking alias melihat ke depan.

Apabila semakin banyak pelaku pasar yang memprediksi pemulihan ekonomi bakal terjadi lebih cepat dari perkiraan awal dan vaksin segera akan didistribusikan maka harga emas bisa benar-benar rontok


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, November 27, 2020

Minim Sentimen Positif, Bursa Asia Dibuka Naik Tipis

 Range Trading: A Simple Forex Strategy Explained 

PT Equityworld Futures Medan-Bursa saham Asia mayoritas dibuka terkoreksi pada perdagangan Jumat (27/11/2020), seiring sikap pelaku pasar Asia yang masih menunggu rilis data industri China periode Oktober 2020 dan mencermati perkembangan kabar vaksin virus corona (Covid-19).
Hanya indeks Shanghai Composite di China yang dibuka di zona hijau hari ini, yakni menguat 0,12%.

Sedangkan sisanya dibuka di zona merah, yakni Nikkei di Jepang dibuka melemah tipis 0,09%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,3%, Straits Times Index (STI) Singapura terpangkas 0,36% dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,11%.


Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street tidak dibuka pada Kamis (26/11/2020) waktu AS, karena sedang libur nasional memperingati hari Thanksgiving, sehingga pelaku pasar Asia lebih memfokuskan ke regional Asia sendiri, di mana saat ini pasar Asia masih menunggu rilis data industri periode Oktober 2020 di Negeri Panda.

Data keuntungan industri China untuk bulan Oktober akan keluar sekitar pukul 09.30 pagi waktu Hong Kong. Investor menunggu data tersebut sebagai sinyal pemulihan ekonomi.

Pasar Asia juga merespons kritikan dari beberapa ilmuwan yang meragukan meragukan efektivitas vaksin AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford. Sebelumnya vaksin ini disebut efektif 90% lebih.

Pandangan terbaru ilmuwan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada kesalahan yang dilakukan di awal. Hal ini bermula saat sekelompok kecil relawan menerima
Tapi pada kelompok yang lebih besar dengan dosis normal, tingkat keberhasilan malah lebih rendah hanya 62%. Banyak ilmuwan mengartikan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'.

"Yang harus dilakukan hanyalah merilis data terbatas," kata Peter Openhaw, profesor kedokteran eksperimental di Imperial College London, dikutip Reuters, Jumat (27/11/2020).

"Kami harus menunggu data lengkap dan untuk melihat bagaimana regulator melihat hasilnya."

Hal tersebut mengundang keprihatinan Kepala Operation Warp Speed (tim khusus penanganan corona Presiden Donald Trump), Moncef Slaoui. Ia mengatakan kemanjuran 90% itu ternyata ditampilkan oleh kelompok dengan risiko terendah, sebanyak 2.741 orang di bawah 55%.

CEO AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan raksasa farmasi Inggris kemungkinan akan menjalankan uji coba global tambahan untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin, sebagaimana dikutip CNBC International dari Bloomberg.

Juru Bicara AstraZeneca juga menolak kritik yang dilontarkan. Perusahaan mengaku pengujian sudah sesuai standar Data Safety Monitoring Board (DSMB).

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, November 26, 2020

Ada Pemula! Mau Investasi di Saham, Coba Simak Tips Ini

Risiko Investasi Saham Yang Harus Anda Pahami | | Diskartes PT Equityworld Futures Medan- Banyak investor baru kemungkinan akan menaruh uang mereka di saham karena mereka menganggap bahwa saham menawarkan potensi return jangka panjang yang menarik.
Jika Anda memiliki waktu bertahun-tahun untuk berinvestasi, seperti yang dilakukan banyak investor pemula, Anda dapat berinvestasi dalam saham dan melihat nominal dana Anda akan berlipat ganda selama periode waktu tersebut.

Namun Anda mungkin bertanya-tanya apakah saya harus membeli saham individu atau reksa dana ekuitas?.

Meskipun tidak harus menjadi salah satu atau keputusan investasi untuk selamanya, investor pemula sering kali memulainya dengan dana mereka karena lebih fleksibel untuk digunakan.

Berikut ini tips yang bisa anda pelajari dari www.morningstar.com tips berinvestasi saham:

1. Diversifikasi Portofolio Saham

Salah satu risiko jika anda hanya memiliki satu saham di sektor yang sama adalah jika saham tersebut turun, maka hal itu dapat berdampak besar pada tingkat return yang akan didapat secara keseluruhan.

Ini disebut risiko tidak sistematis atau risiko bisnis, Ada kemungkinan bahwa masalah khusus perusahaan seperti manajemen yang buruk, tuntutan hukum atau hal lainnya yang dapat menyebabkan harga saham anjlok secara permanen.

Kabar baiknya adalah Anda dapat meminimalisir risiko ini dengan memiliki tidak hanya satu saham. Hal ini bisa disebut diversifikasi.

Ketika Anda melakukan diversifikasi dengan memiliki banyak saham, kinerja keseluruhan portofolio hanya akan terpengaruh secara minimal oleh beberapa yang berkinerja buruk.

Bagi banyak investor pemula, jalan pintas tersebut adalah keuntungan besar dibandingkan dengan membeli dan meneliti saham di satu sektor saja.

Namun, hal itu juga tidak membuat risiko yang akan terjadi hilang begitu saja. Selain anda memiliki setidaknya dua atau tiga saham yang berbeda, saham perusahaan di beda sektor juga dapat mempengaruhi kinerja portofolio saham anda.

Misalnya, jika tiga saham yang anda miliki sama-sama di sektor properti di masa pandemi virus corona (Covid-19), maka bisa mungkin risiko akan menghampiri, dan akan mempengaruhi kinerja portofolio anda.

Jadi jika anda ingin risiko yang akan terjadi bisa diminimalisir lagi, maka selain anda memiliki beberapa saham di beda perusahaan, sebaiknya juga, saham-saham tersebut juga berbeda sektor usahanya.

Misalkan jika anda mempunyai satu saham di sektor properti, maka satu saham lainnya harus disektor yang tidak terdampak pandemi, seperti bisa di sektor barang konsumsi, telekomunikasi atau di farmasi.

2. Gunakan Analisa Tim Riset Perusahaan Sekuritas Maupun Perusahaan Investasi

Anda juga dapat melakukan pemahaman dini dari risiko yang akan didapat melalui analisa tim riset di masing-masing perusahaan sekuritas ketika anda membuka akun saham di sekuritas tersebut.

Analisa tersebut bisa dari analisa teknikal maupun fundamental. Namun hasil analisa dari tim riset di sekuritas tidak dapat menjadi acuan anda untuk menimalisir risiko yang akan didapat, karena sifatnya sebagai 'saran' investasi, tergantung keputusan investasi anda.


3. Diversifikasi investasi

Selain diversifikasi saham, perlunya berinvestasi di selain instrumen saham juga patut diperhatikan agar dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

Hal ini dapat dilakukan dengan diversifikasi investasi, artinya jika anda ingin risiko anda dapat diminimalisir, maka dapat berinvestasi di instrumen selain saham, seperti di reksa dana.

Walaupun ada jenis reksa dana saham, namun jika ingin melakukan diversifikasi investasi, maka anda dapat berinvestasi di jenis reksa dana lainnya, seperti reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap.

Jadi, intinya keputusan investasi ada di tangan anda, dan tentunya agar risiko bisa di minimalisir (bukan dihilangkan), maka mulailah pandai memilah kebutuhan investasi anda.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, November 25, 2020

Alert! Emas Terjun Bebas, Semua Lari ke Saham

 4 Komponen Teknikal Penting Dalam Trading Emas Online - Artikel Emas 

PT Equityworld Futures Medan-Pergerakan harga emas belakangan ini tidak seperti biasanya. Ketika dolar AS anjlok harga logam kuning itu juga ikutan tergelincir. Hanya di minggu ini saja harga emas drop 3,21%.
Rabu (25/11/2020), harga logam mulia emas di pasar spot menguat 0,16% dari posisi penutupan kemarin. Pada 08.50 WIB harga bullion dibanderol di US$ 1.810,53/troy ons. Ya, harga emas terjun bebas dari level US$ 1.870/troy ons akhir pekan lalu.

Pasar sedang dalam mode risk on sehingga aset minim risiko seperti emas pun ditinggalkan. Aksi jual emas membuat harganya tertekan. Apalagi pemicunya kalau bukan kabar baik vaksin Covid-19 yang datang secara bertubi-tubi.

Sepanjang bulan ini ada empat kandidat vaksin Covid-19 yang dilaporkan memiliki tingkat keampuhan proteksi yang menjanjikan. Pertama ada kandidat vaksin Pfizer dan BioNTech. Kandidat vaksin yang mereka kembangkan diklaim punya tingkat keefektifan sampai lebih dari 90%.

Menyusul Pfizer dan BioNTech ada Gamaleya Research Institute dengan Sputnik V miliknya. Kandidat vaksin Rusia ini juga diklaim punya efektivitas proteksi di atas 90%. Pekan lalu giliran sang pelopor vaksin Covid-19 Moderna Inc yang mengumumkan vaksin buatannya punya efektivitas sampai 94,5%.

Seolah tak mau ketinggalan minggu ini AstraZeneca juga mengklaim vaksin miliknya punya efektivitas 70% - 90%. Meskipun kabar vaksin masih perlu di follow up karena banyak informasi yang belum komprehensif dan perekonomian tidak bisa serta merta bangkit meski sudah ditemukan sang juru selamat, pasar terus sumringah.

Saat dolar AS anjlok, harga emas juga ikut. Padahal biasanya emas dan greenback punya korelasi negatif kuat. Kali ini para investor lebih berani ambil risiko dan memutarkan uangnya ke aset-aset ekuitas maupun komoditas non safe haven. Itulah yang menyebabkan harga emas drop.

Kendati masih banyak analis yang bullish dalam memandang prospek emas ke depan. Beberapa bahkan punya tone yang berganti soal emas. Westpac meramal bahwa harga emas bisa jatuh ke US$ 1.650 dalam dua tahun mendatang.

Sementara Bank of America (BoA) yang tadinya bullish dan memproyeksi harga emas bakal ke US$ 3.000/troy ons kini menjadi netral. Kemungkinan adanya tiga vaksin yang sangat efektif pada tahun 2021 telah mengubah lanskap pasar emas, menurut analis di Bank of America Securities.

Dalam presentasi prospek 2021 BoA, Francisco Blanch, kepala penelitian komoditas & derivatif global, dan Michael Widmer, ahli strategi logam di bank, mengumumkan perubahan signifikan dalam perkiraan emas mereka untuk 2021. Bank tidak lagi mengharapkan harga mencapai US$ 3.000/troy ons.

"Kami sekarang netral terhadap emas," kata Blanch. "Kami melihat risiko kenaikan suku bunga jangka panjang." tambahnya, sebagaimana diwartakan Kitco News.

"Ketika ekonomi global terbuka, emas menghadapi lebih banyak tantangan, membuatnya sulit untuk mencapai US$ 3.000/oz, tetapi stimulus fiskal dan moneter yang sedang berlangsung akan mendorong logam kuning ke atas US$ 2.000 / oz lagi," kata analis bank pada tahun 2021

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, November 24, 2020

Duh! Beneran Bakal Nyungsep, Ada Ramalan Emas ke US$ 1.650

Harga emas ANTAM, emas putih, dan emas 22 karat paling lengkap dan update |  merdeka.com 

 PT Equityworld Futures Medan- Kali ini giliran kabar kandidat vaksin AstraZeneca yang membuat harga emas terjun bebas. Ditambah dengan data ekonomi AS yang membaik harga logam kuning ini tertekan hebat.
Selasa (24/11/2020), harga emas di pasar spot mengalami koreksi sebesar 0,38% ke US$ 1.828,26/troy ons. Pada perdagangan kemarin harga emas drop 1,86%. Dalam sehari harga emas ambles lebih dari US$ 30/troy ons.

Pekan ini giliran AstraZeneca yang melaporkan hasil uji klinis tahap akhirnya. Meski efektivitasnya hanya 70% dan lebih rendah dibanding Moderna, Pfizer dan BioNTech tetapi kandidat vaksin ini memiliki beberapa keunggulan.

Keunggulan pertama adalah dari segi harga. Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Inggris ini dipatok di harga US$ 3 - US$ 4 per dosis. Sementara untuk kandidat vaksin Moderna dibanderol US$ 34 - US$ 37 per dosis dan Pfizer-BioNTech di US$ 20 per dosis.

Selain lebih terjangkau, kandidat vaksin AstraZeneca juga lebih mudah dalam didistribusikan apabila dilihat dari sisi logistik. Banjir kabar vaksin yang beredar membuat optimisme di pasar membaik dan aset minim risiko (safe haven) seperti emas pun dilego.

Sentimen lain yang juga memberatkan harga emas adalah bangkitnya sektor manufaktur dan jasa AS. Pembacaan awal indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS untuk bulan November berada di angka 56,7.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan PMI manufaktur bulan Oktober di 53,4 dan perkiraan pasar bulan November di 52,5. Jika mengacu pada laporan IHS Markit, ini merupakan level tertinggi PMI manufaktur dalam 74 bulan terakhir.

Selain sektor manufaktur, sektor jasa juga mengalami ekspansi. Hal ini terlihat dari angka pembacaan awal PMI sektor jasa di 57,7 meningkat dari pembacaan Oktober di 56,9 dan jauh lebih tinggi dari perkiraan para ekonom di 55,8.

Dua kabar baik ini sukses membuat harga emas drop signifikan. Sekarang pasar sedang menunggu risalah pertemuan the Fed yang rencananya akan dipublikasikan Rabu besok (25/11/2020).

"Pasar akan mencari setiap diskusi tentang kondisi untuk memperpanjang rata-rata tertimbang jatuh tempo pembelian Treasury. Kami mengharapkan Fed menggunakan dimensi QE ini untuk melonggarkan, yang dapat menghentikan gelombang besar arus keluar ETF dari emas," Kata ahli strategi TD Securities kepada Kitco News.

Jika banyak analis yang memandang bullish harga emas untuk tahun depan. Westpac justru melihat potensi harga bullion bisa drop ke US$ 1.650 dalam dua tahun mendatang.

"Risk aversion telah memuncak, dan begitu pula harga emas," kata ekonom senior Westpac Justin Smirk mengatakan dalam update November.

"Tahun 2020 telah menyaksikan puncak dari perilaku risk aversion, likuiditas bank sentral, dan ketidakpastian global, karenanya perkiraan kami untuk harga emas akan turun pada tahun 2021," kata Smirk.

Westpac memproyeksikan emas rata-rata di bawah US$ 1.760 per troy ons pada akhir tahun depan dan kemudian turun hingga US$ 1.633 pada akhir tahun 2022. Situasi akan berbalik hanya pada pertengahan 2023, ketika logam mulia akan mulai naik dan naik ke US$ 1.848 pada September 2024, menurut perkiraan jangka panjang

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, November 23, 2020

 Turun Rp9.000, Harga Emas Antam Rp1.013.000 Per Gram 

PT Equityworld Futures Medan-Harga logam mulia emas diperdagangkan menguat di awal pekan ini setelah terkoreksi sepekan lalu. Pelaku pasar memandang bullish pergerakan emas untuk minggu ini.
Senin (23/11/2020), harga logam mulia emas di pasar spot menguat 0,11% ke US$ 1.872/troy ons. Minggu lalu harga bullion mengalami penurunan sebesar 0,95%. Harga logam kuning ini merosot dari level US$ 1.888,6/troy ons ke US$ 1.870,5/troy ons.


Kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Moderna dilaporkan memiliki tingkat keampuhan 94,5%. Akibat kabar baik positif ini harga emas tertekan dan semakin menjauhi level psikologis US$ 1.900/troy ons.

Apabila dibandingkan dengan level tertingginya sepanjang tahun dan sepanjang sejarah pada Agustus lalu di US$ 2.063/troy ons, cuan emas sudah terkikis sebesar 9,36%. Namun pasar masih mewaspadai perkembangan kasus infeksi Covid-19 yang semakin memburuk.

Maraknya lockdown akibat peningkatan kasus infeksi yang signifikan membuat minat terhadap emas masih terjaga meskipun kabar gembira soal vaksin juga berseliweran. Harga emas juga masih sensitif terhadap stimulus.

Akibat kebijakan fiskal ekspansif dan moneter yang ultra longgar, harga emas mampu melambung tinggi. Secara year to date emas masih mencatatkan kenaikan di atas 20%.

Defisit fiskal yang membengkak, injeksi likuiditas ke sistem keuangan besar-besaran disertai dengan penurunan imbal hasil aset safe haven (minim risiko) obligasi pemerintah ke zona negatif menjadi faktor pendorong kenaikan logam mulia ini.

Lantas ke depan bagaimana prospek emas?

Setidaknya untuk minggu ini survei yang dilakukan oleh Kitco terhadap analis maupun pelaku pasar menunjukkan bahwa emas berpotensi untuk mengalami kenaikan harga.

Sebanyak 47% analis Wall Street yang disurvei oleh Kitco beranggapan bahwa tren emas akan bullish minggu ini. Hanya 29% yang memandang bearish. Sementara itu bagi 42% responden Main Street beranggapan emas masih bisa naik dan 39% dari responden memandang negatif tren pekan ini.

"Saya pikir emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di sini sampai mendapatkan beberapa informasi baru," kata Kevin Grady, presiden Phoenix Futures and Options. "Agar emas bisa menembus ke atas US$ 1.900, kita perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi sepertinya itu bukan prioritas saat ini."

Presiden AS terpilih Joe Biden beberapa waktu lalu menyampaikan proposal anggaran belanja negaranya. Anggaran belanja pemerintah AS untuk tahun 2021 dipatok di US$ 5,37 triliun sementara pendapatan dari perpajakannya sebesar US$ 3,375 triliun.

Baca: Ada Ramalan Pasar Saham Ambles, Harga Emas ke US$ 2.300/Oz
Artinya ada defisit sebesar hampir US$ 2 triliun atau jika dibandingkan dengan output perekonomian tahun 2019, defisit fiskal yang diajukan hampir menyentuh angka 10% dari PDB.

Ini tentu menjadi sentimen positif untuk emas, karena defisit yang membengkak mengindikasikan bahwa pemerintah masih akan bergantung pada utang di saat rasio utang juga sudah semakin membesar relatif terhadap perekonomiannya.

"Kisah emas belum berakhir, karena hanya terhenti sementara di tengah kondisi investor dan pasar mencari keadaan normal dalam perekonomian, "kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, melansir Kitco News.

Hansen mengatakan ada risiko bahwa harga emas dapat terus melemah karena semakin banyaknya berita vaksin yang meningkatkan optimisme investor. Namun dia menambahkan bahwa masih banyak ketidakpastian dan stimulus di pasar sehingga harga emas turun secara signifikan.

"Saya bullish pada emas, tapi saya tidak terburu-buru untuk membeli," katanya. "Saya akan melihat penurunan di bawah US$ 1.850 dan pengujian rata-rata pergerakan 200 hari sebagai peluang pembelian."

Meskipun harga emas masih dinilai bullish untuk ke depan. Namun jika berkaca pada pengalaman historis emas juga berpeluang ambles. Harga emas berpotensi anjlok signifikan apabila program vaksinasi masal dijalankan di banyak negara dan optimisme pemulihan ekonomi semakin membuncah.

Di saat itulah kejadian seperti tahun 2011 ketika harga emas ambles berpotensi terulang. Sekali lagi, masih ada risiko ketidakpastian soal banyak hal sehingga harga emas cenderung terombang ambing di kisaran itu-itu saja

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, November 20, 2020

Ada Ramalan Pasar Saham Ambles, Harga Emas ke US$ 2.300/Oz

Daftar Harga Emas Perhiasan Semar 17 November 2020 - Tirto.ID 

 PT Equityworld Futures Medan-Dalam tiga hari perdagangan terakhir harga emas kurang bergairah. Padahal di saat yang sama dolar AS juga berada dalam tren koreksi. Kabar positif seputar vaksin Covid-19 masih jadi pemicu utama tertekannya harga logam kuning itu.
Jumat (20/11/2020) harga logam mulia emas di pasar spot turun 0,16%. Pada 09.10 WIB harga bullion berada di level US$ 1.864,36/troy ons yang merupakan harga terendahnya dalam sepuluh hari terakhir.

Harga emas justru terkoreksi di saat dolar AS sedang terperosok. Biasanya harga emas dan dolar AS punya korelasi negatif yang kuat. Artinya melemahnya greenback bakal memicu kenaikan harga emas.

Anjloknya dolar AS memang sempat membuat harga emas melejit. Namun itu tak bertahan lama. Pasar sedang bertaruh pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat dengan adanya vaksin Covid-19.

Dalam dua pekan terakhir Pfizer, BioNTech dan Moderna mengumumkan bahwa Berita ini membuat risk appetite di pasar membaik dan menyebabkan terjadinya aksi jual emas.

Hanya saja ke depan masih ada beberapa risiko serta potensi untuk kenaikan harga emas. Menurut analis pasar dari OANDA yaitu Edward Moya, emas masih punya tiga katalis utama yang bisa mendongkrak harganya ke US$ 2.300/troy ons untuk paruh pertama tahun 2021.

Katalis pertama adalah melonjaknya kasus infeksi Covid-19 di AS. Moya memperkirakan dalam sehari angka pertambahan kasus infeksi Covid-19 di AS bakal tembus 200.000.

Ketika rumah sakit mulai terisi penuh dan sistem kesehatan mulai kewalahan, kongres berpotensi bakal menurunkan egonya dan akan mengucurkan paket stimulus. Seperti diketahui bersama stimulus menjadi sentimen positif yang menggerakkan harga emas sepanjang tahun ini.

Katalis kedua adalah koreksi yang terjadi di pasar saham. Akan tiba masanya di mana harga aset-aset ekuitas bakal terkoreksi 3% sampai 5% karena investor telah memperhitungkan dampak vaksin.

Saat itulah para investor dan trader mencari aset lain yang lebih bisa menghasilkan cuan. Emas sebagai ase safe haven (minim risiko) akan menjadi salah satu aset yang diburu untuk melindungi portofolio yang mengecewakan di aset ekuitas maupun imbal hasil riil negatif dari aset safe haven lain yaitu obligasi pemerintah AS.

Katalis ketiga tak lain dan tak bukan adalah angka pengangguran yang tinggi baik di AS maupun mengglobal. Dampak signifikan yang ditimbulkan oleh lockdown untuk mengendalikan wabah Covid-19 menimbulkan konsekuensi serius di sektor ketenagakerjaan.

Angka pengangguran yang tinggi akan mendorong koordinasi lebih erat antara kebijakan fiskal yang ekspansif dan moneter yang ultra longgar. Lagi-lagi dua kebijakan ini bakal mendorong emas untuk terbang lebih tinggi.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, November 19, 2020

Makin Banyak yang Bilang Emas ke US$ 2.000 Lagi, Let's See!

Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Hari Ini, Rabu 18 November 2020 - Market  Bisnis.com 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga logam mulia emas masih sulit untuk tembus level psikologis US$ 1.900/troy ons setelah drop akibat
Kamis (19/11/2020), harga logam mulia emas di arena pasar spot cenderung flat. Pada 09.10 WIB, harga bullion terkoreksi sangat tipis sebesar 0,03% dan dipatok di US$ 1.870,7/troy ons.

Terhitung sudah 10 hari dengan hari ini harga emas dunia keluar level US$ 1.900/troy ons. Sejak 9 November 2020 sampai hari ini emas hanya mampu menyentuh level tertinggi di US$ 1.888,52/troy ons.

Lantas apakah ada kesempatan emas untuk balik menguat dan tembus level US$ 1.900 lagi? Kalau iya kapan waktunya?

Banyak analis sepakat bahwa emas masih punya potensi kenaikan. Reli emas sepanjang tahun ini dinilai belum berakhir dan masih akan berlanjut. Menurut Steve Land seorang portofolio manager di Franklin Templeton dalam wawancaranya dengan Kitco menilai harga emas bisa tembus ke atas level US$ 2.000/troy ons.

Menurut Steve Land dengan dampak yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang sangat serius bagi perekonomian, stimulus baik dari pemerintah dan bank sentral masih sangat dibutuhkan sehingga berpotensi membuat harga emas terbang.

"Kami sekarang bisa melihat jalan ke depan, tapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab," katanya. "Masih ada... banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan itu mungkin akan membutuhkan banyak stimulus. Seperti yang kita lihat ke depan, pasti ada potensi inflasi. Ada potensi devaluasi mata uang. Itu akan positif untuk emas."

Senada dengan pernyataan Steve Land, riset terbaru Citi mengatakan bahwa dolar AS berpeluang untuk anjlok 20%. Konsekuensi anjloknya dolar AS adalah kenaikan harga emas karena keduanya punya korelasi negatif yang kuat.

Ketika nantinya vaksin tersedia dan didistribusikan ditambah dengan kebijakan moneter ultra longgar oleh bank sentral terutama otoritas moneter AS yakni Federal Reserves (the Fed) bakal menyebabkan dolar AS menjadi semakin terdevaluasi.

Koreksi tajam dolar AS bakal memicu terjadinya aliran modal keluar (capital outflow) dari AS. Dana murah di tengah rendahnya suku bunga ini akan mengucur deras ke negara-negara berkembang (emerging market).

Di saat yang sama emas juga masih akan diuntungkan karena imbal hasil riil aset safe haven (minim risiko) lain yaitu obligasi pemerintah AS sudah jatuh ke teritori negatif.

Oleh karena itu Citi melihat harga emas masih mungkin terbang ke atas US$ 2.000/troy ons dan mencetak rekor tertinggi barunya sebelum akhir tahun. Ini adalah sebuah prediksi yang bisa saja benar tetapi bisa juga tidak.

Citi menilai, reli harga emas sepanjang tahun ini hanyalah bagian dari tren reli panjang emas untuk beberapa waktu ke depan.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, November 18, 2020

Ada Lonjakan Kasus Corona, Wall Street Ditutup Suram

Didorong Berita Vaksin, Wall Street Melejit | Republika Online 

 PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street merosot jatuh setelah melonjak tinggi sehari sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa (17/11/2020).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 167.09 poin atau 0.56% menjadi 29.783.35. Diikuti S&P 500 turun 17.38 poin atau 0.48% menjadi 3.609.53 dan Nasdaq Composite turun 24.79 poin atau 0.21% menjadi 11.899.34.

Wall Street naik turun dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan perubahan nasib ekonomi. Reli sebelumnya naik karena munculnya berita tentang uji coba dua vaksin virus corona yang dianggap berhasil. Namun penurunan ini muncul setelah adanya lonjakan kasus terjangkit virus corona (Covid-19) di Negeri Paman Sam.

Bos The Fed, Jerome Powell menyoroti perlunya kehati-hatian, mencatat "tantangan dan ketidakpastian yang signifikan" tentang waktu, produksi, distribusi, dan kemanjuran vaksin, meski sudah dianggap berhasil.


"Dengan virus sekarang menyebar dengan kecepatan tinggi, beberapa bulan ke depan mungkin sangat menantang. Jadi mungkin terlalu dini untuk mengatakan dengan keyakinan apapun dampak dari vaksin terhadap jalur ekonomi," kata Powell dalam sebuah diskusi, dikutip dari AFP.

Data Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel pada Oktober meningkat namun tetap mengecewakan dengan 0,3% dari September sebelumnya.

Data tersebut menunjukkan perlambatan pertumbuhan di sektor yang mulai bangkit kembali berkat bantuan besar-besaran dari pemerintah, membuat konsumen kembali berdatangan untuk berbelanja.

Analis juga mencatat bahwa saham telah meningkat secara signifikan bulan ini, dan dijadwalkan untuk jeda atau mundur.

"Tampaknya pasar tidak benar-benar dalam bahaya untuk mengembalikan keuntungan serius," kata Peter Cardillo dari Spartan Capital.

Di sisi lain, saham Amazon (AMZN) naik 4.60 poin atau 0.15% menjadi 3.135.6599 setelah mengatakan akan mendirikan apotek online, yang membuat CVS Health merosot 6.33 poin atau 8.62% menjadi 67.14, dan Walgreens Boots Alliance (WBA) anjlok 4.24 poin atau 9.63% menjadi 39.855.

Sementara saham Tesla (TSLA) melonjak 33.52 poin atau 8.21% menjadi 441.61 dalam sesi perdagangan pertama sejak Indeks S&P Dow Jones mengatakan perusahaan mobil listrik itu secara resmi memenuhi syarat untuk bergabung dengan S&P 500.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Meda
n

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, November 17, 2020

WHO: Vaksin Corona Tak Akan Hentikan Pandemi

 WHO: Corona Telah Mengubah Dunia, Darurat Kesehatan Terparah di Dunia 

PT Equityworld Futures Medan- Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan bahwa vaksin tidak akan cukup menghentikan pandemi virus corona (Covid-19). Vaksin Covid-19 hanya menjadi salah satu alat untuk mengendalikan penyebaran virus.

Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari AFP, Selasa (17/11/2020). Ia berujar vaksin-pun tak akan mengakhiri pandemi.

"Vaksin [Covid-19] hanya akan melengkapi alat lain, yang kita miliki, bukan menggantikannya," tegasnya. "Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi."

Pernyataan Ghebreyesus muncul saat Moderna Inc misalnya baru saja mengumumkan vaksinnya efektif 94% mencegah Covid-19 kemarin menyusul pengumuman serupa dari perusahaan Pfizer dan BioNTech.

Apalagi, lanjutnya, vaksin di awal hanya akan dibatasi ke sejumlah kelompok tertentu saja. Vaksin akan diberikan ke petugas kesehatan, orang tua dan populasi berisiko lain untuk mengurangi kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya.

"Itu masih akan meninggalkan virus dengan banyak ruang untuk bergerak. Pengawasan perlu dilanjutkan, orang-orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak ... dan individu akan tetap perlu dirawat," jelasnya.

Saat ini jumlah kasus terinfeksi Covid-19 secara total di dunia sudah mencapai 54 juta kasus di mana 1,3 juta nyawa meninggal.

Sementara itu ahli virus ternama Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Faucy juga memperingatkan hal yang sama dengan WHO. Ia mengatakan ketika vaksin Covid-19 tersedia untuk umum, manusia tetap tidak akan hidup dalam keadaan normal.

Ia tetap merekomendasikan orang-orang memakai masker dan melakukan jarak sosial. Hal ini ditegaskannya dalam wawancara dengan CNN International akhir pekan kemarin.

"Jelas, dengan 90% lebih vaksin efektif, Anda bisa merasa jauh lebih percaya diri tentang tidak tertular virus," katanya.

"Tapi saya akan tetap merekomendasikan kepada orang-orang untuk tidak mengabaikan semua tindakan kesehatan masyarakat hanya karena Anda telah divaksinasi."

Menurutnya pemakaian masker secara universal, menjaga jarak fisik, menghindari orang banyak, melakukan lebih banyak aktivitas di luar ruangan dan sering mencuci tangan harus tetap dilakukan.

"Karena meskipun, untuk populasi umum, mungkin 90 [%] hingga 95% efektif. Anda belum tentu tahu, untuk Anda, seberapa efektif itu," tegasnya.

"Bahkan pada tingkat keberhasilan tersebut, sekitar 5% hingga 10% orang yang diimunisasi masih dapat tertular virus."

Hal senada juga dikatakan ahli virologi lain yang bekerja pada pengembangan terapi antibodi monoklonal untuk Covid-19 di Universitas Columbia AS, Dr. David Ho. Pasalnya efek perlindungan diri vaksin juga mungkin memakan waktu setidaknya satu bulan atau hanya sedikit lebih lama.

"Oleh karena itu, untuk masa mendatang, kami perlu melanjutkan langkah-langkah mitigasi kami, termasuk memakai masker," kata Ho mencatat bahwa tindakan pencegahan seharusnya masih berlangsung sampai 2021.

Melansir CNBC International, uji coba vaksin yang dilakukan masih terus berlangsung saat ini. Sehingga angka kemanjuran bisa dapat berubah dan juga belum jelas berapa lama kekebalan akan bertahan

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, November 16, 2020

Sejarah! RI Hingga China Teken Janji Dagang Terbesar Dunia

 Jokowi: Indonesia Akan Selalu Bersama China Dalam Masa Sulit | merdeka.com 

PT Equityworld Futures Medan- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi angkat suara mengenai peran Indonesia dalam

Dalam konferensi pers yang disampaikan setelah pertemuan, Retno menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peran yang sangat vital dalam terciptanya zona perdagangan bebas terbesar di dunia itu.
PILIHAN REDAKSI
Kemenangan China? Asia-Pasifik Teken Janji Dagang Bebas RCEP
Mengenal Perjanjian Dagang RCEP yang Katanya Untungkan China
Ia menyatakan bahwa RCEP adalah inisiatif Indonesia dan Indonesia secara konsisten mengawal jalannya negosiasi dengan menjadi ketua dari beberapa pembicaraan yang terkait dengan kesepakatan dagang itu

"RCEP merupakan inisiatif Indonesia saat menjadi ketua ASEAN dan disepakati pada pertemuan pemimpin ASEAN pada November 2011. Perundingan pertama dimulai maret 2013 dan Indonesia bertindak sebagai Chair of RCPE Negotiation. RCEP ini diharapkan akan menciptakan kondisi kondusif dan kompetitif bagi ekonomi di kawasan Indo-Pasifik," ujar Retno.

Tak hanya itu, dia juga menyampaikan Indonesia masih membuka kesempatan bagi beberapa negara Indo Pasifik untuk bergabung dalam RCPE.

RCEP adalah perjanjian dagang yang ditandatangani oleh 15 negara Asia-Pasifik, di mana negara-negara itu terdiri atas 10 negara anggota ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru. RCEP menjadi blok kerjasama dagang terbesar di dunia dengan menyumbang 30% dari ekonomi global, 30% dari populasi global dan menjangkau 2,2 miliar konsumen.

Sebelumnya India sempat masuk dalam perundingan RCEP. Namun Delhi memutuskan untuk menarik keikutsertaannya pada November 2016 silam.

"Hari ini merupakan hari yang bersejarah. Hari ini kita menandatangani Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership atau RCEP," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya secara virtual di KTT ke-4 RCEP.

Namun, pada akhirnya RCEP tetap dapat diselesaikan berkat komitmen yang kuat terhadap multilateralisme atau kerja sama antarnegara dari negara-negara di kawasan."Penandatanganan ini menandai masih kuatnya komitmen kita terhadap multilateralisme," kata Jokowi.

Tercapainya perundingan RCEP juga menandai komitmen negara-negara terhadap prinsip perdagangan multilateral yang terbuka, adil, dan menguntungkan semua pihak. Lebih penting lagi, hal ini memberikan harapan dan optimisme baru bagi pemulihan ekonomi pascapandemi di kawasan.

Dalam KTT, negara-negara RCEP menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia selama proses perundingan. Kepala Negara dalam kesempatan itu sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan konstruktif banyak pihak yang terlibat dalam perundingan ini.

RCEP merupakan simbol komitmen pemimpin negara di kawasan terhadap paradigma win-win yang mengutamakan kepentingan bersama. Komitmen atas perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan tersebut akan menjadi bagian penting bagi komitmen kawasan terhadap sentralitas ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.

Namun, Jokowi justru menyebut bahwa penandatanganan perjanjian kerja sama ini hanyalah sebuah permulaan. Setelahnya, negara-negara yang terlibat masih harus berupaya untuk mengimplementasikannya.

"Ini juga membutuhkan komitmen politik pada tingkat tertinggi. Bagi Indonesia, kami masih membuka peluang negara di kawasan untuk bergabung dalam RCEP ini," kata Jokowi.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, November 13, 2020

Mohon Bersabar! Harga Emas Belum Balik ke Level US$ 1.900/oz

Lagi Murah, Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian per 11 November 2020 -  Bisnis Liputan6.com 

 PT Equityworld Futures Medan-Harga emas mengalami penguatan pada perdagangan pagi, Jumat (13/11/2020). Kenaikan harga emas dalam dua hari terakhir pasca melorot signifikan terjadi seiring dengan anjloknya dolar AS.
Pada 09.15 WIB harga emas dunia di arena pasar spot menguat 0,17% dari posisi penutupan kemarin. Harga logam kuning itu kini dibanderol di US$ 1.878,8/troy ons. Setelah anjlok di awal pekan harga emas belum balik ke level psikologis US$ 1.900/troy ons.

Harga emas kurang punya katalis kuat di tengah sentimen yang campur aduk, sehingga pergerakan harganya cenderung terbatas.

Beberapa analis memiliki pandangan berbeda soal emas ke depannya. Ada yang melihat potensi kenaikan signifikan emas, ada juga yang melihat harga emas bakal runtuh.

Masih akan adanya stimulus masif dari pemerintah dan bank sentral ke depan bakal membuat dolar AS anjlok, imbal hasil riil aset safe haven lain seperti obligasi pemerintah jatuh ke teritori negatif dan angka inflasi yang tinggi di masa depan jadi alasan mengapa analis melihat emas masih punya ruang menguat.

Namun adanya vaksin Covid-19 yang bakal membuat roda perekonomian berputar lebih kencang juga jadi faktor yang dipertimbangkan oleh banyak pihak. Keberadaan vaksin Covid-19 jadi kunci penggerak harga logam kuning itu.

Seperti terlihat saat Pfizer dan BioNTech mengumumkan kandidat vaksin buatannya diklaim memiliki tingkat keampuhan lebih dari 90% ketika melihat analisa awal hasil uji klinis tahap akhir.

Lantas bagaimana pandangan bank sentral terhadap emas? Masihkah ada prospek ke depannya?

Sepanjang kuartal ketiga tahun ini, bank sentral menjadi entitas yang menjadi penjual bersih aset emas. Namun, menurut laporan dari Invesco sebagaimana diwartakan Kitco News, bank sentral diharapkan dapat mempertahankan cadangan emasnya dengan kuat.

Perusahaan investasi internasional tersebut melakukan survei bank sentral antara Agustus dan September ketika harga emas terdorong ke level tertinggi sepanjang masa di atas US$ 2.000 per ons.

Berdasarkan hasil survei, partisipan memperkirakan cadangan emas bank sentral akan terus meningkat selama 12 bulan ke depan.

Pada saat yang sama, survei tersebut mencatat bahwa pandemi Covid-19 tidak memengaruhi pandangan bank sentral tentang emas. Sekitar 25% responden mengatakan mereka melihat emas sebagai aset yang lebih menarik.

"Keinginan untuk melakukan diversifikasi diperkirakan akan terus mendorong minat terhadap emas serta alternatif mata uang fiat lainnya terhadap dolar dan obligasi pemerintah AS, termasuk China dan Zona Euro," kata laporan itu.

Faktor lain yang menambah daya pikat emas di antara bank sentral termasuk meningkatnya risiko keuangan dan suku bunga rendah.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, November 12, 2020

Ngerih! Ramalan Terbaru Harga Emas Bisa Tembus US$ 5.000/oz


 PT Equityworld Futures Medan-Setelah longsor 4,6% dalam sehari di awal pekan ini akibat kabar positif vaksin Pfizer, harga emas belum kembali ke level psikologisnya US$ 1.900/troy ons. Harga logam kuning itu bergerak di rentang yang sempit sepanjang pekan ini.
Kamis (12/11/2020), harga emas di arena pasar spot menguat 0,34% dibanding posisi penutupan kemarin. Pada 08.55 WIB harga bullion dipatok di US$ 1.871,06/troy ons. Untuk periode 9-11 November harga emas bergerak di rentang US$ 1.861 - US$ 1.876.

Aksi jual besar-besaran emas terjadi di awal pekan ini. Hasil analisa awal data uji klinis tahap tiga menunjukkan kandidat vaksin Pfizer dan BioNTech dikabarkan memiliki tingkat keampuhan 90% dalam mencegah infeksi Covid-19.

Tentu saja pasar merespons positif kabar gembira tersebut meski banyak hal yang perlu dicermati terkait keampuhan vaksin Pfizer. Optimisme ekonomi akan kembali pulih dalam waktu dekat membuncah dan risk appetite investor meningkat.

Pada dasarnya saat ini pasar masih diliputi oleh berbagai risiko terutama dari makin melonjaknya infeksi Covid-19 di berbagai negara. Peningkatan infeksi yang terjadi membuat banyak negara menerapkan lockdown.

Lockdown kali ini dinilai tidak semasif yang terjadi pada bulan Maret lalu. Namun tetap saja dampak ekonominya akan terasa terutama untuk negara-negara benua Eropa. Ini seharusnya menguntungkan emas.

Namun ke depan pendapat soal arah pergerakan emas terbelah. Ada yang bullish ada juga yang berpandangan bearish. Salah satu yang berpandangan bullish adalah Rob McEwen, Chairman McEwen Mining perusahaan tambang emas di Kanada.

Menurut McEwen, harga emas bisa tembus ke US$ 5.000/troy ons karena popularitasnya semakin meningkat di kalangan investor ritel. Dalam sebuah wawancara dengan Kitco News dia mencontohkan pergerakan saham-saham teknologi AS yang sangat populer dan mengalami kenaikan harga yang sangat tinggi.

Lebih lanjut ia juga menyoroti soal utang pemerintah yang menjadi sangat bengkak, sehingga emas menjadi salah satu alternatif untuk investasi yang menarik.

"Beban utang saat ini cukup menakutkan di AS dan banyak negara lain di seluruh dunia sebagai akibat dari apa yang terjadi, terkait dengan Covid. Ada ambang batas ketika utang terhadap PDB mencapai 130%, ada kemungkinan gagal bayar yang sangat nyata, "katanya.

Berbeda dengan McEwen, Carley Garner selaku pendiri DeCarley Trading justru memberikan sinyal bearish pada emas. "Saya percaya bahwa dolar AS berada di titik terendah sehingga setiap reli emas dan perak harus dijual," katanya.

Garner mengatakan bahwa selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah AS dan negara lain akan terus memberikan dukungan untuk dolar AS.

"Federal Reserve tidak mengharapkan untuk menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, tetapi bahkan pada level saat ini, mereka masih jauh lebih tinggi daripada imbal hasil negatif di Eropa," katanya.

"Saya pikir kita mungkin akan melihat banyak investasi asing dolar datang ke AS untuk membeli treasury dan mungkin bahkan saham. Itu seharusnya menahan dolar. Investor mencari keuntungan terbesar dari uang mereka, akan menginginkan obligasi pemerintah AS. "

Menurut Garner peluang emas bakal rontok ke US$ 1.500 terbuka. Memang akan butuh waktu untuk emas kembali anjlok. Namun ia mencontohkan kejadian pada 2011 ketika harga emas berada di puncak dan anjlok signifikan pada 2013.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, November 11, 2020

Ya Ampun! Harga Emas di Pegadaian Rontok Semua, Lebih dari 4%

 Harga Emas Hari Ini, Selasa (10/11) Terimbas Sentimen Vaksin - Market  Bisnis.com 

PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian rontok pada perdagangan Rabu (11/11/2020). Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai satuan, semuanya rontok, tidak ada yang selamat.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar rata-rata penurunannya paling kecil ketimbang emas lainnya. Satuan 5 dan 10 gram masing-masing turun 0,25% ke Rp 4.864.000/batang dan Rp 9.682.000/batang.

Penurunan terbesar, 2,59%, terjadi di satuan 1.000 gram menjadi 931.370.000/batang.

Emas Antam retro mengalami penurunan tajam, lebih dari 2%. Satuan 100 gram ambrol 3,45% ke Rp 90.404.000/batang.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.

Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 619.000/batang, naik 2,67%, dan satuan 1 gram Rp 1.167.000/batang, turun 1,19%.

Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.

Terakhir emas UBS, yang palling terpuruk pada hari ini, mayoritas mengalami penurunan lebih dari 4%. Penurunan terbesar, 4,1%, terjadi di satuan 0,5 gram yang dibanderol Rp 514.000/batang.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, November 10, 2020

Tanpa Ampun! Harga Emas Hancur Lebur, Ambles 4,6%

 Update Harga Emas Antam di Butik LM Hari Selasa 8 September 2020 Turun  Harga, Waktunya Beli Emas - Zona Banten 

PT Equityworld Futures Medan-Kabar positif dari pengembangan vaksin Covid-19 Pfizer membuat harga emas anjlok signifikan kemarin. Harga yang sudah jatuh dimanfaatkan oleh investor untuk membeli emas dan harga pun mulai naik pagi ini, Selasa (10/11/2020).
Pada 09.00 WIB, harga logam mulia emas di arena pasar spot menguat 0,59% ke US$ 1.872,86/troy ons. Kemarin harga emas drop 4,6% dalam sehari. Harga terjun bebas dari level US$ 1.951,5/troy ons ke US$ 1.861,9/troy ons pada penutupan.

Pfizer berkolaborasi dengan BioNTech asal Jerman, dan mengumumkan vaksin buatannya efektif menangkal penyakit akibat virus corona (Covid-19) hingga lebih dari 90% tanpa efek samping yang berbahaya.

Sontak kabar tersebut langsung memantik aksi jual di pasar emas dan membuat harganya ambrol. Para trader dan investor bertaruh terhadap vaksin dan berharap dengan adanya penangkal ini ekonomi akan segera bangkit.

Kabar tersebut membuat selera risiko investor pun bangkit. Hal ini terlihat dari penguatan aset-aset ekuitas di bursa New York. Dow Jones dan S&P 500 ditutup dengan penguatan sementara untuk Nasdaq Composite yang berisi saham-saham teknologi terbenam ke zona merah.

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa tekanan jual tampaknya berlebihan karena ada banyak ketidakpastian di pasar dan ini menguntungkan bagi logam mulia emas.

Robin Bhar, seorang analis komoditas independen, mengatakan bahwa meski berita vaksin Covid-19 terbaru negatif untuk emas, masih banyak investor yang tidak mengetahui tentang potensi vaksin.

Melansir Kitco News, Ia menambahkan bahwa investor harus menunggu sampai 'debu' mereda sebelum membuat perubahan besar dalam investasi emas mereka.

"Saat debu mengendap, saya pikir saya masih ingin membeli emas saat turun," katanya. "Jalan masih panjang sebelum vaksin dapat diakses oleh semua orang. Ketika semua orang bisa mendapatkan vaksin itu mungkin saat Anda ingin menjual emas."

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan bahwa dia juga tetap bullish pada emas dalam waktu dekat karena butuh waktu agar vaksin tersedia untuk umum.

"Virusnya bisa hilang, tapi itu tidak berarti pertumbuhan ekonomi akan berbalik dengan cepat," katanya. "Banyak kerusakan telah terjadi yang tidak dapat diperbaiki dengan mudah atau itu akan memakan banyak waktu."

Hansen menambahkan bahwa dia tidak terkejut melihat tekanan jual emas yang signifikan pada pengumuman vaksin. Dia menambahkan bahwa berita tersebut mengurangi kemungkinan pemerintah akan menyuntikkan lebih banyak stimulus ke pasar keuangan.

"Pada dasarnya, kami melihat penurunan perdagangan yang telah kami bangun selama enam bulan terakhir," katanya. "Tapi masih banyak ketidakpastian untuk mendukung rezim baru emas. Vaksin adalah berita positif, tetapi tidak mengubah narasinya. "

Meskipun ada pergeseran ekspektasi dari langkah-langkah stimulus baru, Hansen mengatakan bahwa ekonomi global masih harus ditopang dengan sejumlah stimulus ekonomi yang bernilai jumbo.

Kebijakan fiskal yang ekspansif dan moneter yang ultra longgar pada akhirnya membuat pasokan uang beredar menjadi banyak, dolar AS pun melemah, ekspektasi inflasi yang tinggi di masa mendatang dan imbal hasil riil di aset keuangan safe haven lain berupa obligasi pemerintah AS jatuh ke teritori negatif.

Narasi di atas masih tetap sama dan belum berubah. Oleh karena itu emas masih akan diuntungkan. Ketika harga emas 'longsor' para analis justru merekomendasikan untuk membeli di harga rendah atau buy on dip!

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, November 9, 2020

Biden Menang Pilpres AS, Bursa Asia Happy! Hang Seng Meroket

Joe Biden Terpilih Sebagai Presiden Amerika Serikat 2020 - Fix Makassar 

 PT Equityworld Futures Medan-Bursa saham Asia kompak dibuka menguat pada perdagangan Senin (9/11/2020) awal pekan ini, seiring dari respons pelaku pasar Asia terkait
Tercatat indeks Nikkei Jepang melesat 1%, indeks Hang Seng di Hong Kong meroket 1,73%, indeks Shanghai China menguat 0,52%, STI Singapura terbang 1,05% dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,83%.

Beralih ke barat, Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup mixed cenderung melemah pada penutupan perdagangan Jumat (6/11//9/2020) akhir pekan lalu, di tengah potensi sengketa politik di AS, walaupun Biden sudah menang.

Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 67,11 poin atau 0,24% menjadi 28.323,40. S&P 500 turun tipis 0,03% menjadi 3.509,44. Sedangkan indeks NASDAQ Composite menguat tipis 4,30 poin atau 0,04% menjadi 11.895,23.

Pada Minggu, 8 November 2020 pukul 09:38 WIB, Biden memperoleh 290 suara elektoral (electoral college votes) berbanding 214 untuk Trump.

Butuh 270 suara elektoral untuk menjadi pemenang pemilihan presiden sehingga Biden sudah sah menggenggam status sebagai presiden AS terpilih.

"Hasil yang paling mungkin adalah bahwa Demokrat akan mempertahankan kendali DPR dengan Republikan mempertahankan Senat. Ini mungkin berarti kenaikan pajak yang diusulkan Biden tidak akan lolos Senat, tetapi masih akan ada beberapa stimulus fiskal tambahan dan perang perdagangan akan dilonggarkan, "kata Shane Oliver, kepala strategi investasi di AMP Capital Investors Ltd.

Kemenangan Biden sejatinya sudah diperkirakan jauh-jauh hari. Berbagai jajak pendapat mengunggulkan eks wakil presiden pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama ini ketimbang Trump.

Tidak hanya itu, investor di pasar keuangan pun sudah memasukkan kemenangan Biden dalam kalkulasi. Istilahnya priced-in, sudah ketaker.

Namun, kemenangan Biden bukanlah menjadi kabar terakhir dari pilpres AS yang cukup baik, di mana Trump masih akan menggugat hasil pilpres ke jalur hukum.

"Joe Biden tidak seharusnya mengklaim jabatan presiden. Saya juga bisa melakukan klaim serupa. Proses legal akan dimulai," cuit Trump di Twitter.

Hal itu membuat bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup bervariasi, karena masih adanya potensi sengketa politik dari pilpres AS ini, apalagi perhelatan yang dilaksanakan empat tahunan sekali tersebut sempat diwarnai kericuhan di tengah aksi unjuk rasa pada Kamis (5/11/2020) malam waktu setempat.

Sementara itu, di kawasan Asia, data yang telah dirilis hari ini adalah data cadangan devisa (cadev) Jepang periode Oktober 2020.

Melansir data dari Trading Economics, cadev Negara Sakura tersebut turun US$ 5,4 miliar menjadi US$ 1,38 triliun.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, November 5, 2020

Biden Jauh Ungguli Trump, Harga Emas Bakal 'Meledak'

 Pascalebaran, Harga Emas Antam Rp917.000 per Gram 

PT Equityworld Futures Medan- Penghitungan suara pemilihan presiden AS masih berlangsung. Untuk sementara ini Joe Biden masih unggul baik secara popular vote maupun electoral vote. Harga emas pun bersiap untuk melesat.
Kamis (5/11/2020), harga emas di arena pasar spot naik 0,21% dari posisi penutupan kemarin. Pada 09.05 WIB harga logam kuning itu dibanderol di US$ 1.907,23/troy ons.

Melansir Associated Press (AP), kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden telah meraih 79,1 juta suara populer dan 264 suara elektoral, sedangkan rivalnya dari Partai Republik meraih 68,5 juta suara populer dan 214 suara elektoral.

Kemenangan Partai Demokrat yang membuat jajaran eksekutif dan legislatif yaitu House akan diisi oleh kubu partai biru sehingga bisa lebih memuluskan jalannya penggelontoran stimulus ekonomi jilid II yang supermasif di AS.

Sebelumnya pembahasan soal stimulus jilid kedua ini tidak menemukan titik temu karena masing-masing pihak memiliki usulan nominal terhadap besaran paket bantuan dengan Demokrat tentu yang paling banyak yaitu sebesar US$ 2,2 triliun.

Stimulus merupakan kata kunci utama emas bisa menguat 25% sepanjang tahun ini. Kebijakan fiskal ekspansif dan moneter ultra longgar menimbulkan serangkaian konsekuensi di pasar.

Banyaknya injeksi likuiditas di sistem keuangan membuat dolar AS melemah. Ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan meningkat. Di saat yang sama kebijakan pembelian aset-aset keuangan berupa obligasi pemerintah AS membuat yield riilnya jatuh ke teritori negatif.

Kondisi tersebut merupakan ekosistem yang baik untuk emas sebagai aset safe haven dan hedging dari devaluasi nilai mata uang akibat inflasi dan berbagai risiko ketidakpastian global.

Emas diramal berpotensi balik ke level tertingginya sepanjang sejarah yakni di US$ 2.000/troy ons. Menurut COO sekaligus Co-Founder Digix sebuah platform trading emas digital Shaun Djie mengatakan bahwa emas bakal kembali ke level psikologis tertingginya setelah pemilu selesai dan pemenangnya diketahui.

Katalis pemicu harga emas bakal kembali ke level tersebut adalah adanya kenaikan kasus infeksi Covid-19 mengglobal. Gelombang kedua Covid-19 membuat prospek pemulihan ekonomi menjadi suram.

Tahun depan sentimen yang bakal menggerakkan harga emas adalah distribusi vaksin Covid-19. Apabila vaksin tersedia dan distribusinya sesuai harapan Djie memperkirakan harga emas bakal melorot ke US$ 1.600/troy ons sebagaimana ia katakan dalam wawancara dengan Kitco News.

Namun jika yang terjadi sebaliknya, harga emas justru akan bersiap untuk melesat lebih tinggi.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, November 4, 2020

Kalau Biden Kalahkan Trump, Ini Dia Bocoran Saham Pilihannya!

 Joe Biden's views on tech - CNET 

PT Equityworld Futures Medan-Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) sudah dimulai sejak tadi malam atau Selasa 3 November waktu AS. Donald Trump-Mike Pence sebagai petahana melawan penantangnya Joe Biden-Kamala Harris.
Sebagai catatan, angka pemilih yang memberi suara di Pemilu Presiden AS kali ini juga mencetak rekor. Dilansir dari USA Today, setidaknya ada 101,2 juta orang memberi suara di awal Pilpres ini.

Angka tersebut didapat dari US Elections Project, yang melacak pemungutan suara awal di negara itu. Ini mencakup 36 juta suara awal secara langsung dan lebih dari 65 juta suara yang diberikan melalui surat (mail).

Angka warga yang memberi suara diprediksi akan melampaui 150 juta orang secara keseluruhan. Jika benar terjadi, jumlah ini adalah terbanyak dalam sejarah AS, sejak pemilu tahun 1908.

Belum tahu siapa yang menang. Kendati berdasarkan sejumlah polling, Joe Biden disebut memimpin persaingan dalam jajak pendapat nasional. Meski demikian, pengumuman pemenang masih akan ditentukan di Electoral College bukan popular vote.

Well, dengan bergantinya pemimpin AS nantinya kebijakan yang akan keluar dari Gedung Putih juga akan berubah.

Apakah kebijakan nantinya akan sama dengan Trump dari Republik atau nanti Biden dari Partai Demokrat.

Apakah nantinya kebijakan si presiden pemenang akan menguntungkan bursa saham lokal ?

Apabila memang diuntungkan, pertanyaannya, sektor-sektor dan saham apakah yang masih memiliki prospek yang cerah?

Salah satu kebijakan Partai Demokrat yang ikonik adalah stimulus fiskal yang jumbo. Nancy Pelosi, Ketua House of Representative (DPR) dari Partai Demokrat sebelumnya mengajukan stimulus fiskal dengan nilai US$ 2,2 triliun, yang tidak disepakati oleh Pemerintahan Trump, dan ditolak oleh Partai Republik.

Semakin besar stimulus artinya semakin banyak dolar AS yang beredar di perekonomian, sehingga secara teori greenback akan melemah.

Nah, apabila mata uang Paman Sam nilainya merosot maka salah satu komoditas yang akan diuntungkan tentunya adalah emas karena harga emas dihitung dengan acuan dolar AS.

Karena harga komoditasnya meningkat tentu saja emiten-emiten yang bergerak di sektor emas akan diuntungkan.

Tercatat emiten emas dengan valuasi paling murah baik menggunakan metode valuasi harga dibandingkan dengan laba bersih (PER, price to earnings ratio) maupun valuasi harga dibandingkan dengan nilai buku (PBV, price to book value) jatuh kepada PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) dengan valuasi masing-masing 5,20 kali dan 0,71 kali.

Selanjutnya sektor kedua yang diuntungkan lagi-lagi datang dari sektor komoditas yakni batu bara dan minyak sawit.

Sentimen positif muncul untuk sektor ini, sebab apabila Biden terpilih tentunya dengan sikap Biden yang cenderung lebih lunak terhadap China dan negara-negara lainnya tentu saja membuka peluang perang dagang akan segera usaidan tentu saja ini merupakan hal positif bagi komoditas di atas.

Apalagi komoditas yang salah satu target ekspornya terbesarnya adalah AS seperti minyak sawit, yang tentu saja bisa sewaktu-waktu diberikan bea masuk dan tarif yang tinggi oleh Trump.

Ingat ketidakpastian adalah musuh utama pasar modal.

Tercatat emiten sawit dengan PER yang paling menarik adalah PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dengan PER sebesar 6,16 kali.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi PBV, emiten CPO termurah jatuh kepada PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan PBV sebesar 0,37 kali.

Selanjutnya untuk emiten batu bara dengan PER yang paling menarik adalah PT Petrosea Tbk (PTRO) dengan PER sebesar 6,61 kali.

Adapun bila menggunakan metode valuasi PBV, emiten batu legam termurah jatuh kepada PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan PBV sebesar 0,44 kali.

Sejatinya dengan terpilihnya Biden menjadi presiden AS ke-46 jika benar sesuai dengan prediksi, secara umum pasar modal negara-negara berkembang di Indonesia akan diuntungkan.

Akan tetapi apabila ada dana asing yang jumbo yang masuk baik ke sektor riil maupun ke pasar modal maka biasanya sektor yang paling diuntungkan adalah sektor finansial terutama bank-bank raksasa big four.

Hal ini dikarenakan komposisi sektor finansial yang mendominasi kapitalisasi pasar IHSG sehingga lebih menarik untuk ditempatkan dananya oleh asing dan tentu saja potensi sektor finansial untuk mengelola dana yang masuk. Berikut emiten perbankan Big Four beserta valuasinya.




Tercatat emiten perbankan besar dengan PER yang paling menarik adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan PER sebesar 14,97 kali.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi PBV, emiten CPO termurah jatuh kepada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan PBV sebesar 0,79 kali

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, November 3, 2020

Jelang Pilpres AS, kok Harga Emas Gak Gerak dari US$ 1.900?

 Harga Emas Global Menguat, Tapi Emas Antam Terus Turun di Bawah Rp1 Juta -  Market Bisnis.com 

PT Equityworld Futures Medan- Pemilihan umum presiden Negeri Paman Sam tinggal menghitung jam. Jelang pilpres 3 November waktu AS, harga emas dunia cenderung tertahan dan hanya mondar-mandir di level US$ 1.900/troy ons.
Pascaanjlok ke bawah level US$ 1.900 akhir pekan lalu, harga logam kuning itu ditutup menguat ke US$ 1.895,1/troy ons pada perdagangan awal pekan ini sekaligus menjadi perdagangan awal bulan November Senin kemarin (2/11/2020).

Hanya saja penguatan tersebut harus terkoreksi hari ini Selasa (3/11/2020). Pada 08.45 WIB, harga logam mulia emas global di arena pasar spot melemah 0,12% ke US$ 1.893,8/troy ons.

Pasar mungkin tidak akan langsung mendapatkan hasil yang jelas dari pemilihan AS pada hari Selasa, menurut StoneX.

"Setelah semua suara elektoral diberikan pada hari Selasa, tidak dapat dipastikan bahwa pasar akan menerima jawaban yang jelas pada malam hari atau bahkan pada hari berikutnya," kata Rhona O'Connell, kepala analisis pasar StoneX untuk EMEA dan Asia, melansir Kitco News.

"Ini hampir pasti akan membuat emas tetap stabil setidaknya untuk sementara waktu." tambahnya.

Salah satu faktor kuat yang berpengaruh terhadap pergerakan harga emas adalah dolar AS. Emas dan dolar AS memiliki korelasi negatif yang kuat. Artinya geraknya berlawanan arah.

Ketika dolar AS menguat, maka harga emas cenderung tertekan. Begitupun sebaliknya.

Dolar AS yang sempat melemah membuat harga emas terbang tinggi sepanjang tahun ini. Secara year to date harga logam kuning itu telah melesat lebih dari 20%.

Kebijakan moneter ultra longgar dan masifnya stimulus dari pemerintah global terutama Negeri Paman Sam membuat indeks dolar tertekan dan emas punya momentum untuk bergerak naik.

Akibat pandemi Covid-19 yang memicu banyak negara menempuh lockdown, ekonomi global jatuh ke jurang resesi.

Pemerintah mengambil kebijakan fiskal ekspansif untuk memberikan stimulus kepada masyarakat dan korporasi. Besarnya stimulus yang diberikan membuat defisit anggaran dan utang membengkak, menimbulkan risiko tinggi di masa depan.

Di sisi lain bank sentral global terutama the Fed (bank sentral AS) juga secara agresif memangkas suku bunga dan menetapkan kebijakan pelonggaran kuantitatif untuk menginjeksi likuiditas masif ke sistem keuangan.

Kebijakan ultra longgar bank sentral ini membuat pasokan uang beredar meningkat serta harga aset keuangan safe haven lain non-emas yakni obligasi pemerintah AS mengalami penurunan imbal hasil (yield) yang sampai jatuh ke teritori negatif.

Adanya ancaman devaluasi mata uang akibat inflasi yang tinggi di masa depan dan rendahnya imbal hasil surat utang yang ditawarkan membuat investor memilih emas untuk proteksi. Itulah mengapa emas diuntungkan dengan adanya stimulus.

Kemenangan Demokrat menjadi skenario terbaik bagi emas menurut para analis. Sementara skenario terburuknya adalah ketidakpastian seputar hasil pemilu dan bahkan bisa memicu terjadinya kerusuhan.

Ini dapat memicu aksi jual jangka pendek karena investor terburu-buru untuk mendapatkan uang tunai. Namun dalam jangka panjang, ini akan menguntungkan emas seperti yang terjadi pada bulan Maret lalu.

Setelah pemilu selesai prospek emas tetap sangat positif untuk tahun 2021, dengan logam mulia tersebut diproyeksikan menjadi salah satu pemenang aset terbesar. Beberapa perkiraan target harga bervariasi mulai dari US$ 2.100 hingga US$ 2.500 pada awal 2021.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, November 2, 2020

Ambles Gak Kira-kira! Harga Emas di Pegadaian Bikin Syok

Update Harga Emas 24 Karat Hari Ini: Senin, 5 Oktober 2020 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian merosot pada perdagangan Senin (2/10/2020).
Ada 3 jenis emas Antam serta emas UBS berbagai satuan yang dijual Pegadaian, semuanya turun tajam, 2% hingga lebih dari 3%.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini penurunannya paling tajam. Satuan 2 gram dibanderol Rp 1.972.000/batang, turun Rp 62 ribu atau 3.05%. Sementara penurunan terbesar, 3,57%, terjadi di satuan 1.000 gram yang dibanderol Rp 945.986.000/batang.

Emas Antam retro juga turun di tetapi tidak sebesar emas Antam standar. Satuan 1 gram dihargai Rp 940.000/batang, turun Rp 25 ribu atau 2,59%. Sementara satuan 100 gram turun 2,54% ke Rp 93.938.000/batang.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling sering naik-turun.

Kemudian emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 631.000/batang, turun 3,37%, dan satuan 1 gram Rp 1.169.000/batang, turun 3,47%.

Emas batik merupakan jenis emas Antam yang paling mahal di bandingkan jenis standard dan retro. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram.

Emas UBS juga bernasib sama, turun di semua satuan, dengan rata-rata penurunan 2,4%. Berikut daftar lengkap harga emas batangan yang dijual di Pegadaian beserta perubahannya.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan