This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, August 31, 2022

Derita Tiada Akhir, Harga Emas Turun Terus...

Ilustrasi Emas Antam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Emas masih betah bergerak di zona merah. Pada perdagangan Rabu (31/8/2022) pukul 06:14 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.722,83 per troy ons. Harga emas melemah 0,04%.
Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga turun 0,82% ke posisi US$ 1.723,55 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas sudah jatuh 1,6% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 2,8% sementara dalam setahun anjlok 5%.

Jika dihitung sejak awal tahun, harga emas juga sudah amblas 5,8%. Pergerakan emas saat ini juga mendekati level US$ 1.600 padahal 18 Agustus lalu masih di kisaran US$ 1.800 per troy ons.
David Meger dari High Ridge Futures mengatakan terkaparnya emas tidak bisa dilepaskan dari pernyataan hawkish Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve Jerome Powell pada simposium Jackson Hole, pekan lalu.

Pernyataan Powell menjadi pengingat bahwa kenaikan suku bunga dalam jumlah besar masih akan terjadi ke depan. Pasar kini berekspektasi jika the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada September mendatang.

"Tekanan demi tekanan datang dan membebani pergerakan harga emas dari pernyataan Powell hingga ekspektasi kenaikan suku bunga. Emas sebagai aset yang tidak menawarkan imbal hasil menghadapi persaingan yang lebih kuat," tutur Meger, seperti dikutip dari Reuters.

Lukman Otunuga dari FXTM mengatakan trader dan investor sebenarnya sudah melakukan priced in terhadap kenaikan suku bunga acuan secara agresif pada Mei-Juli. Namun, emas masih saja tertekan karena kenaikan suku bunga diperkirakan akan terus berlanjut.

"Sebagian besar risiko sudah priced in melalui kenaikan suku bunga tetapi emas masih terancam melemah jika kenaikan terus terjadi," tutur Otunuga.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, August 30, 2022

Kripto Pelan-pelan Bangkit, Bitcoin Balik ke US$ 20.000

 Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Pierre Borthiry on Unsplash)PT Equityworld Futures Medan-Harga kripto utama cenderung menguat pada perdagangan Selasa (30/8/2022), di mana investor mulai perlahan kembali memburu kripto setelah mereka melepasnya.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin menguat 2,11% ke posisi harga US$ 20.165,08/koin atau setara dengan Rp 300.258.041/koin (asumsi kurs Rp 14.890/US$). Sedangkan untuk Ethereum melonjak 5,93% ke posisi US$ 1.530,51/koin atau Rp 22.789.294/koin.

Sementara untuk beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) seperti XRP melesat 2,41% ke US$ 0,33/koin (Rp 4.914/koin), Cardano melonjak 3,66% ke US$ 0,4473/koin (Rp 6.660/koin), Solana melompat 4,76% ke US$ 31,98/koin (Rp 476.182/koin), dan Dogecoin terapresiasi 2,5% ke US$ 0,06334/koin.

Bitcoin kembali diperdagangkan di level psikologis US$ 20.000 pada hari ini, setelah pada perdagangan Senin kemarin sempat terkoreksi ke kisaran US$ 19.000.

Investor dan trader sepertinya mulai perlahan kembali memburu kripto, setelah mereka melepasnya karena kekhawatiran akan kondisi ekonomi global setelah pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell di simposium Jackson Hole.

Sebelumnya, Powell membuat pasar ketar-ketir, di mana dia menegaskan masih akan terus menaikkan suku bunga dengan agresif hingga inflasi melandai.

Alhasil, harapan Powell akan sedikit mengendurkan kenaikan suku bunga pun sirna, resesi Negeri Paman Sam semakin di depan mata.

"Memulihkan stabilitas harga kemungkinan membutuhkan stance yang ketat dalam waktu yang lama. Catatan sejarah sangat menentang pelonggaran kebijakan moneter yang prematur," kata Powell dalam acara simposium Jackson Hole, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (26/8/2022) lalu.

Bagi pelaku pasar sebelumnya, inflasi di AS sudah menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya. Tetapi dengan pernyataan Powell tersebut, pasar pun berubah pikiran dan mereka melihat tren penurunan inflasi masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Di lain sisi, isu resesi di AS bahkan dunia terus membayangi sentimen pelaku pasar. Saat ini masih ada perdebatan apakah perekonomian AS sudah mengalami resesi atau masih kuat. Sebab biasanya suatu negara dikatakan mengalami resesi ketika produk domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi dua kuartal beruntun.

AS sudah mengalaminya, tetapi pasar tenaga kerjanya masih sangat kuat. Alhasil, muncul perdebatan tersebut. Tetapi tidak bisa dipungkiri perekonomian AS sedang sakit, terutama akibat inflasi yang berada di level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

The Fed pun harus mengorbankan perekonomiannya dengan agresif menaikkan suku bunga guna meredam inflasi. Resesi sepertinya pasti akan terjadi.

Hasil survei terbaru dari Reuters menunjukkan para analis melihat perekonomian AS akan mengalami resesi dalam 12 bulan ke depan, dengan probabilitas 45%, naik dari probabilitas dalam survei Juli lalu sebesar 40%.

Tidak hanya AS, Eropa dan negara-negara yang mengalami penyakit inflasi juga terancam mengalami resesi.

Dalam sebuah makalah yang dirilis saat simposium Jackson Hole pekan lalu menunjukkan bank sentral disebut tidak bisa menurunkan inflasi sendiri, dan bisa membuat situasi bertambah buruk.

Riset yang ditulis oleh Francesso Bianchi dari John Hopkins University dan Leonardo Melosi dari The Fed Chicago menyebut inflasi saat ini dipicu oleh belanja pemerintah yang merespons pandemi Covid-19, dan menaikkan suku bunga tidak akan cukup untuk menurunkannya.

Artinya jika belanja pemerintah dikurangi untuk menurunkan inflasi, maka kontraksi ekonomi akan semakin dalam dan resesi semakin nyata.

Di lain sisi, CoinShares merilis riset mingguannya, di mana pihaknya mencatat adanya aliran dana keluar investor selama tiga minggu berturut-turut dengan total mencapai US$ 46 juta.

Laporan tersebut mengatakan bahwa sebesar US$ 29 juta dalam aliran dana keluar Bitcoin merupakan bagian terbesar dari jumlah ini.

"Riset terbaru kami melaporkan dalam dua kata yakni adanya apatis investor. Tidak ada katalis jangka pendek di cakrawala dan jadi kami menunggu...," kata Meltem Demirors, Chief Strategy Officer CoinShares dalam Twitternya




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, August 29, 2022

Tuah Pidato Powell, Kilau Emas Meredup Lagi di Awal Pekan

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas langsung melemah pada awal pekan. Pada perdagangan Senin (29/8/2022) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.735,77 per troy ons. Melemah tipis 0,06%.
Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, emas juga amblas 1,23% ke posisi US$ 1.736,86 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,004% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah berkurang 1,7% sementara dalam setahun melemah 4,1%.






Analis independen dari New York Tai Wong mengatakan pelemahan emas memang tidak bisa dihindari setelah pidato 8 menit Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memberi pernyataan yang sangat hawkish pada simposium Jackson Hole.

"Pasar saham dan logam mulia menderita sejak Powell mengingatkan kembali jika suku bunga acuan akan naik dalam waktu lebih lama. Kemungkinan kenaikan 75 bps di September juga kini menjadi sangat besar kecuali jika data pendukung berbicara sebaliknya," tutur Tai Wong, kepada Reuters.

Seperti diketahui, Powell dalam pidatonya di simposium Jackson Hole pada Jumat (26/8/2022) malam waktu Indonesia menyampaikan komitmen tegasnya untuk menghentikan inflasi. Dia juga menegaskan the Fed akan terus menaikkan suku bunga meskipun itu menyebabkan "kesakitan" pada ekonomi AS.

"Suku bunga yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih lambat, dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah akan menurunkan inflasi. Itu akan memberi rasa sakit di sektor rumah tangga dan bisnis. Ini adalah biaya yang tidak menguntungkan untuk mengurangi inflasi," tutur Powell.

Philip Streible dari Blue Line Futures Chicago mengatakan pernyataan Powell yang sama sekali tidak mencerminkan sikap dovish sekalipun membuat tekanan emas ke depan akan semakin besar.

Namun, analis dari Standard Chartered Suki Cooper mengatakan emas mungkin akan bergerak melandai ke depan. Namun, semua downside risk emas sudah disesuaikan dan dimasukkan dalam hitungan pelaku pasar.

"Emas bisa diuntungkan oleh tailwinds seperti resesi serta kembali naiknya inflasi," tutur Suki, kepada Reuters.



Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Pidato 8 Menit Powell Picu 'Huru-hara' di Pasar Asia

 Jerome PowellPT Equityworld Futures Medan-Pasar finansial Asia bergejolak pada perdagangan Senin (29/8/2022). Pemicu apa lagi kalo bukan pidato ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Jerome Powell.
Pidatonya yang hanya berlangsung 8 menit membuat indeks dolar AS melesat ke rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Dampaknya, rupiah dan mata uang utama Asia lainnya rontok.

Pasar saham juga mengalami nasib yang sama mengikuti bursa saham AS (Wall Street) yang ambrol pada perdagangan Jumat waktu setempat.



Melansir data Refinitiv, pada pukul 13:34 WIB, indeks dolar AS menguat 0,46% ke 109,478, level tertinggi sejak September 2002.



Di saat yang sama, nilai tukar rupiah jeblok 0,49% ke Rp 14.888/US$. Tidak hanya rupiah, beberapa mata uang Asia bahkan lebih buruk ketimbang rupiah.

Yen Jepang menjadi yang terburuk dengan pelemahan 0,87%, disusul yuan China 0,68% dan baht Thailand sebesar 0,66%.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.


Dari pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat jeblok lebih dari 1,5% dan nyaris menembus ke bawah 7.000. Posisi IHSG membaik, perdagangan di sesi II pelemahanya menjadi sekitar 0,6%.

Indeks Nikkei Jepang menjadi yang paling parah, jeblok hingga 2,66%, kemudian Kospi Korea Selatan minus 2,13%, Straits Times Singapura merosot nyaris 1%, dan Hang Seng Hong Kong turun 0,8%. Indeks Shanghai Composite China mampu mencatat penguatan tipis, kurang dari 0,1%.

Pernyataan Powell benar-benar memukul sentimen pelaku pasar. Ia memperingatkan perekonomian Amerika Serikat akan mengalami "beberapa penderitaan".

Baca: Sakitnya Amerika Bisa Menular ke Indonesia! Semoga Tidak Lama
"Saat suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi melambat, dan pasar tenaga kerja yang melemah maka akan membawa inflasi turun, itu juga akan memberikan beberapa kesakitan bagi rumah tangga dan dunia usaha. Itu adalah biaya yang harus kita tanggung guna menurunkan inflasi. Memang menyakitkan, tetapi kegagalan menurunkan inflasi berarti penderitaan yang lebih besar akan terjadi," kata Powell.

Inflasi di Amerika Serikat sudah menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya, tetapi dengan pernyataan Powell tersebut, pasar melihat tren penurunan inflasi masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.

Inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang menjadi acuan The Fed pada Juli tercatat tumbuh 6,3% year-on-year (yoy), turun dari bulan sebelumnya 6,8% (yoy). Meski menurun, tetapi masih di level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Kemudian inflasi inti PCE tumbuh 4,6% (yoy), lebih rendah dari sebelumnya 4,8% (yoy).


Powell mengatakan, The Fed tidak akan terpengaruh dengan data selama satu atau dua bulan, dan masih akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi mendekati target 2%.

Ia menegaskan masih akan terus menaikkan suku bunga dengan agresif bahkan akan dibiarkan tinggi dalam waktu yang cukup lama hingga inflasi melandai.

Alhasil, harapan Powell akan sedikit mengendurkan kenaikan suku bunga pun sirna, resesi Amerika Serikat semakin di depan mata.

"Memulihkan stabilitas harga kemungkinan membutuhkan stance yang ketat dalam waktu yang lama. Catatan sejarah sangat menentang pelonggaran kebijakan moneter yang prematur," kata Powell dalam acara simposium Jackson Hole, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (26/8/2022).

Memang, salah satu cara cepat untuk menurunkan inflasi adalah resesi. Ketika resesi terjadi, maka dari sisi demand akan terjadi penurunan yang pada akhirnya menurunkan inflasi.

"Resesi adalah 'setan' yang diperlukan dan satu-satunya cara untuk segera menurunkan inflasi, di mana masyarakat tidak menjadi lebih miskin akibat tingginya harga-harga. Tidak perlu resesi yang besar, karena itu terjadi saat krisis finansial, saat ini keuangan rumah tangga masih kuat," kata Phiilip Marey, ahli strategi senior di Rabobank




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, August 25, 2022

Dolar Lesu, Giliran Emas Melaju!

 Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Namun secara mingguan, harga sang logam mulia masih terkoreksi.
Pada Kamis (25/8/2022) pukul 06:46 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.751,82/troy ons. Naik 0,24% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Emas sedang mencoba membalikkan tren negatif yang terjadi beberapa hari terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga aset ini masih melemah 0,54%.

Penguatan harga emas pagi ini tidak lepas dari melandainya dolar Amerika Serikat (AS). pada pukul 06:49 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah tipis 0,05% ke 108,625.

Ya, dua aset ini memang punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS kuat, emas bakal 'sekarat'.

Ini karena emas adalah komoditas yang harganya dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas jadi turun, sehingga harga mengikuti.

Investor wait and see untuk masuk ke dolar AS. Pelaku pasar tengah menantikan simposium tahunan yang digelar bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) di Jackson Hole, Wyoming.

Dalam simposium ini, The Fed akan memaparkan arah kebijakan mereka di hadapan para pelaku ekonomi. Satu hal yang dinanti adalah bagaimana arah kenaikan suku bunga acuan, apakah masih agresif atau mulai mereda.

"Pasar cenderung sepi. Para trader logam menunggu apa yang akan terjadi di Jackson Hole, terutama soal arah kenaikan suku bunga acuan," kata Bob Haberkorn, Senior Market Strategst di RJO Futures, seperti dikutip dari Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, August 24, 2022

Menanti 'Kode' The Fed, Harga Perak Melorot

 Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Harga perak dunia terpantau melemah pada perdagangan hari ini menanti pidato Ketua bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed) Jerome Powell di Jackson Hole pada akhir pekan ini.
Pada Rabu (24/8/2022) pukul 11:47 WIB harga perak dunia di pasar  tercatat US$19,09 per ons, melemah 0,42% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Pidato Ketua The Fed pada konferensi perbankan global tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat nanti akan dicermati untuk mendapatkan isyarat mengenai kebijakan suku bunga ke depan. Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari adalah pejabat terbaru yang menegaskan kembali fokus The Fed AS pada pengendalian inflasi di atas segalanya.

Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bp) sejak Maret untuk melawan tekanan inflasi dan telah mencatat bahwa pengetatan lebih lanjut akan tergantung pada poin data ekonomi.

Menurut ekonom dalam jajak pendapat Reuters, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September di tengah ekspektasi inflasi AS telah memuncak dan kekhawatiran resesi yang berkembang.

Namun, para pelaku pasar terbelah dua. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bps ke 2,75-3% adalah 50%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 50%.

Kenaikan suku bunga membuat perka kurang menarik. Sebab biaya peluang memegang perak yang tidak memberikan imbal hasil meningkat. Permintaan turun, harga pun mengikuti




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, August 23, 2022

Dolar Ngamuk, Harga Emas Hari Ini Makin Terpuruk

Emas batangan PT Equityworld Futures Medan- Harga emas semakin jatuh. Pada perdagangan Selasa (23/8/2022) pukul 06:22 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.734,89 per troy ons. Harga emas melemah 0,05%.
Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu atau sembilan hari terakhir. Pada perdagangan kemarin, harga emas juga melemah 0,69% ke posisi US$ 1.735,71 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas melemah 2,3% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 0,49% sementara dalam setahun melemah 3,9%.

Analis dari Exinity Han Tan mengatakan emas terpuruk karena melonjaknya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index kemarin ditutup di posisi 109,05. Posisi tersebut adalah yang tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Penguatan dolar membuat emas semakin mahal sehingga kehilangan daya tariknya.

Laju dolar AS tidak tertahan karena semakin menguatnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan. Pelaku pasar semakin meyakini jika bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) masih akan bersikap ultra hawkish ke depan.

"Logam mulia layu karena dolar AS terus menguat dan kembali ke rekor tertingginya. Pelaku pasar sepertinya sudah kembali bertaruh jika the Fed akan kembali ultra hawkish," tutur Han Tan, seperti dikutip Reuters.

Han Tan memperkirakan sinyal-sinyal kenaikan suku bunga the Fed akan membuat harga emas semakin tertekan ke depan.

"Harga emas bisa terjerembab dan jatuh ke kisaran US$ 1.700 bawah jika the Fed terus memberlakukan kebijakan agresif dengan menaikkan suku bunga secara besar," imbuhnya.

Pejabat the Fed akan bertemu pekan ini untuk menghadiri pertemuan tahunan Jackson Hole, Wyoming. Pelaku pasar kini menunggu pernyataan Chairman the Fed Jerome Powell untuk mengetahui petunjuk lebih jauh mengenai kebijakan bank sentral AS ke depan.

"Harga emas pekan depan kemungkinan ada di kisaran US$ 1.680-1.720 karena emas sangat rentan terhadap isu kenaikan suku bunga," tutur Carlo Alberto De Casa, analis dari Kinesis Money, kepada Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, August 22, 2022

Suram, Harga Emas Hari Ini Turun Lagi...

 Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas semakin merana. Pada perdagangan Senin (22/8/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.746,3 per troy ons. Melemah 0,09%.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 27 Juli lalu. Pelemahan pagi ini juga memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Senin pekan lalu.

Dalam sepekan, harga emas melemah 1,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih meningkat 1,1% sementara dalam setahun melemah 3,3%.

Analis Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan pelemahan emas dipicu oleh terus menguatnya dolar Amerika Serikat (AS). Dollar Index pada pagi hari ini berada di 108,15, turun tipis dibandingkan Jumat pekan lalu yang berada di posisi 108,17. Kendati turun, indeks ini masih berada di level tinggi.

"Faktor utama dari pelemahan emas adalah kembali perkasanya dolar AS. Emas dan dolar AS bersaing untuk menjadi aset aman pilihan investor. Kenaikan suku bunga acuan akan menopang kinerja dolar AS sehingga emas menjadi kurang menarik," tutur Jim Wyckoff, kepada Reuters.

Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling mengatakan pernyataan hawkish pejabat bank sentral AS (The Federal Reserve/the Fed) mengenai kenaikan suku bunga menjadi "reality check" bagi pelaku pasar jika bank sentral masih akan agresif meski inflasi AS melandai.

Sebagai catatan, pekan lalu, Presiden The fed asal St. Louis James Bullard dan Presiden the Fed San Francisco Fed Mary Daly lebih bersikap hawkish mengatakan kenaikan 75 bps poin sangat terbuka pada September.

"Emas melemah secara brutal setelah pernyataan sejumlah the Fed akan kenaikan suku bunga. Emas kini harus berjuang keras untuk kembali ke level US$ 1.800 per troy ons," tutur Rowling




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, August 18, 2022

Dilibas Dolar AS, Harga Emas Kian Terpuruk

FILE PHOTO: An employee sorts gold bars in the Austrian Gold and Silver Separating Plant 'Oegussa' in Vienna, Austria, December 15, 2017.  REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo PT Equityworld Futures Medan- Harga emas makin tertekan pada perdagangan Rabu (17/8/2022) pukul 07:17 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.775,06 per troy ons. Harga emas menyusut 0,02%.
Pelemahan emas hari ini memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak awal pekan ini. Dengan begitu, harga emas telah melandai selama tiga hari beruntun, meski tipis.

Di sepanjang pekan ini, harga emas masih drop 0,96%, tapi masih membukukan kenaikan 3,85% secara bulanan. Namun, di sepanjang tahun ini, harga emas tergelincir 0,71%.

Terkoreksinya harga emas dunia dipicu oleh keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot. Sejatinya, emas di banderol dengan dolar AS, sehingga ketika si greenback menguat maka akan menjadi mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lain.


Pekan lalu, indeks dolar AS yang mengukur kinerja dolar AS terhadap enam mata uang dunia lainnya masih berada di level 105. Namun, pada pekan ini, indeks dolar AS mulai menguat dan berada stabil di level 106.

Keperkasaan dolar AS salah satunya ditopang oleh risalah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan dirilis pada hari ini waktu setempat.

"Emas menghadapai beberapa kelelelahan karena dolar AS terus terapresiasi menjelang risalah The Fed. Pasar emas akan sangat berombak sampai pertemuan Fed pada September," tutur Analis Senior OANDA Edward Moya dikutip Reuters.

"Risalah kemungkinan akan mengkonfirmasi keyakinan bahwa kenaikan suku bunga agresif masih di atas meja, yang dapat mendukung dolar dan berpotensi memberikan tekanan ke bawah pada emas," tambah Moya.

Namun, keagresifan The Fed untuk menaikkan suku bunga, kian meningkatkan potensi resesi. Sehingga penurunan harga emas dunia masih dapat dibatasi. Emas merupakan salah satu aset safe haven ketika situasi ekonomi memburuk, meskipun tidak memberikan return atau imbal hasil




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, August 16, 2022

Harga Emas Merana Karena Cinta, Eh China...

 Emas batanganPT Equityworld Futures Medan-Harga emas makin melemah. Pada perdagangan Selasa (16/8/2022) pukul 06:50 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.778,08 per troy ons. Turun tipis 0,04%.
Pelemahan emas hari ini memperpanjang tren negatif emas yang sudah berlangsung sejak kemarin. Pada Senin (15/8/2022), harga emas juga amblas 1,3% per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas melemah 0,78% secara point to point. Namun dalam sebulan masih meningkat 4,2%.

Jim Wyckoff, analis Kitco Metals, mengatakan harga emas melemah karena memburuknya data produksi China. Memburuknya data China tersebut diperkirakan akan menurunkan permintaan akan emas.

Biro Statistik China (National Bureau of Statistic/NBS) pada rilis Senin mengatakan bahwa penjualan ritel tumbuh 2,7% pada Juli dari tahun lalu. Angka ini jauh di bawah perkiraan pertumbuhan 5% oleh jajak pendapat Reuters, dan turun dari pertumbuhan 3,1% pada bulan Juni.

Dari segi produksi, industri China mengalami kenaikan sebesar 3,8%. Angka ini meleset dari ekspektasi untuk pertumbuhan 4,6% dan pelemahan dari kenaikan 3,9% bulan sebelumnya.

Terkait investasi, investasi aset tetap untuk tujuh bulan pertama tahun ini naik 5,7% dari tahun lalu. Meski begitu, ini juga meleset dari ekspektasi untuk pertumbuhan 6,2%.

Sementara itu, analis RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan harga emas melemah karena ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan. Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada September mendatang.

"Emas terjebak dan sulit menembus US$ 1.800 per troy ons. Saat ini menjadi periode yang penuh kehati-hatian untuk perdagangan emas karena kenaikan suku bunga akan terjadi ke depan," tutur Haberkorn, seperti dikutip Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, August 15, 2022

Awal Pekan, Harga Emas Sudah Tertekan

A customer puts gold bar on basket for sell to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas melemah pada awal pekan ini. Pada perdagangan Senin (15/8/2022) pukul 06:05 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.799,47 per troy ons. Menyusut 0,13%.
Pelemahan emas hari ini memutus kinerja positif emas pada penutupan perdagangan pekan lalu. Pada Jumat (12/8/2022), harga emas naik 0,69% per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,61% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga masih meningkat 5,4% sementara dalam setahun menguat tipis 0,68%.


Analis dari Saxo Bank Ole Hansen mengatakan emas melemah karena investor melihat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga acuan ke depan. Inflasi AS memang melandai pada Juli ke 8,5% (year on year/yoy) tetapi angka inflasi masih jauh di atas target The Fed yang berada di kisaran 2%.

Sejumlah pejabat The Fed juga mengingatkan jika pekerjaan memerangi inflasi masih jauh dari kata selesai. The Fed tidak akan ragu menaikkan suku bunga kembali secara agresif.

Pernyataan pejabat The Fed ini membuat dolar AS kembali bertenaga pekan ini setelah ambruk pekan lalu. Dolar Index pada pagi hari ini ada di angka 105,68 atau menguat 0,05% dibandingkan Jumat pekan lalu.

"Risiko masih ada dan ini mencegah emas untuk terus menguat," tutur Hansen, kepada Reuters.

Analis IIFL Securities Anuj Gupta mengatakan outlook emas masih positif ke depan. Namun, gerak emas akan sangat terbatas karena aksi profit taking setelah emas menguat pekan lalu.

"Aksi profit taking sepertinya akan terjadi ke depan setelah emas naik pekan lalu. Ini akan membuat harga emas melemah," ujar Gupta, seperti dilansir dari Livemint.com




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, August 10, 2022

Gagal Tembus ke US$ 1.800/Ons, Harga Emas Malah Turun

Emas batangan PT Equityworld Futures Medan- Harga emas bergerak turun. Pada perdagangan Rabu (10/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.793,5 per troy ons. Harga emas melandai 0,03%.
Pelemahan emas ini memutus tren positif batu bara yang berlangsung pada Senin dan Selasa pekan ini. Pada penutupan kemarin, harga emas menguat 0,32% ke US$ 1794,09 per troy ons. Pelemahan emas juga membuat emas gagal menembus level psikologis US$ 1.800 pr troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,6% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih naik 3,5%.

Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling mengatakan emas melemah karena pelaku pasar masih menimbang-nimbang faktor mana yang akan menggerakkan emas ke depan, antara suku bunga acuan, resesi, dan ketegangan geopolitik.

"Emas tengah melewati periode yang menarik di mana pelaku pasar tengah mencermati dan menilai faktor dominan mana yang akan mempengaruhi emas dan dolar Amerika Serikat (AS)," tutur Rowling, kepada Reuters.

Emas menguat dalam dua hari terakhir karena pasar berekspketasi inflasi AS akan melandai pada Juli. Data inflasi AS akan diumumkan hari ini pukul 19:30 WIB.

Konsensus yang dihimpun Trading Economics dan Reuters memprediksikan angka inflasi AS Juli 2022 akan berada di 8,7% secara year-on-year (yoy). Melambat dibandingkan dengan angka inflasi di bulan sebelumnya di 9,1% yoy.

Analis OANDA Craig Erlam mengatakan jika inflasi AS melandai maka kondisi tersebut bisa kembali mendongrak emas. Pasalnya, inflasi yang melandai diharapkan bisa menurunkan agresivitas kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

"Inflasi yang melandai terutama di inflasi inti bisa menjadi katalis bagi pergerakan emas ke depan. Emas bisa kembali ke level US$ 1.800 per troy ons dalam waktu dekat," ujar Erlam




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, August 9, 2022

Kinclong, Emas Semakin Berkilau

 Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Emas masih bergerak dalam jalur pendakian. Pada perdagangan Selasa (9/8/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.789,42 per troy ons. Menguat 0,05%.
Penguatan hari ini memperpanjang tren positif emas yang sudah berlangsung sejak kemarin. Pada perdagangan Senin (8/8/2022), harga emas menguat 0,8% ke US$ 1.788,52 per troy ons. Penguatan juga mendekatkan harga emas ke level psikologis uS$ 1.800 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,7% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga masih meningkat 2,7%.

Edward Moya dari OANDA mengatakan penguatan harga emas ditopang oleh faktor ketegangan geopolitik. Emas dinilai sebagai aset aman di tengah ketegangan politik dan ancaman resesi.

"Investor asing akan mencari alternatif investasi dan emas menjadi opsi di tengah ketegangan geopolitik seperti yang terjadi di Taiwan dan Ukraina," tutur Moya, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, Moya mengingatkan harga emas masih rawan oleh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Kenaikan suku bunga acuan akan membuat emas terpuruk.


Pasalnya kenaikan suku bunga acuan The Fed akan melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Penguatan dolar AS membuat emas kurang menarik karena emas menjadi mahal.

"Pelaku pasar sepertinya sudah menyesuaikan shock dari data tenaga kerja. Namun, pergerakan emas akan berat ke depan jika The Fed terus menaikkan suku bunga acuan," tutur Moya,

Emas sempat ambruk pada Jumat pekan lalu karena membaiknya data tenaga kerja AS.

Analis dari Kinesis Money Rupert Rowling memperkirakan harga emas akan terjebak oleh kenaikan suku bunga yang agresif. Titik support emas akan ada di angka US$ 1.700 per troy ons.

Rowling mengatakan pergerakan harga emas dalam waktu dekat akan sangat ditentukan oleh data inflasi AS. Data inflasi yang akan keluar besok diharapkan bisa memberi arah yang lebih jelas dari kebijakan The Fed ke depan




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, August 8, 2022

Awal Pekan, Bitcoin cs Cerah Nih!

Ilustrasi/ Cryptocurrency / Aristya Rahadian PT Equityworld Futures Medan-Harga mayoritas kripto utama cenderung menguat pada perdagangan Senin (8/8/2022), di tengah cenderung optimisnya investor setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) dilaporkan positif pada Juli 2022.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:00 WIB, Bitcoin menguat 1,26% ke harga US$ 23.212,38/koin atau setara dengan Rp 345.864.462/koin (asumsi kurs Rp 14.900/US$). Sedangkan Ethereum bertambah 1,21% ke posisi US$ 1.697,41/koin atau Rp 25.291.409/koin.

Sedangkan beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) melesat hingga lebih dari 2%, seperti Cardano, Solana, dan Polkadot. Token BNB menjadi yang paling tinggi kenaikannya pada hari ini dari 10 besar kripto.


Bitcoin menguat kembali ke kisaran US$ 23.000 pada hari ini, setelah sempat terkoreksi ke kisaran US$ 22.000 pada perdagangan akhir pekan lalu.

Bitcoin yang sempat terkoreksi ke kisaran US$ 22.000 terjadi setelah data ketenagakerjaan AS pada periode Juli 2022 dilaporkan tumbuh positif.

Sebelumnya pada Jumat pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ada sebanyak 528.000 lapangan kerja non-pertanian (non-farming payroll/NFP) tercipta di AS pada bulan lalu. Angka ini lebih tinggi dari periode sebelumnya yakni Juni lalu yang sebesar 398.000.

Hal tersebut juga melampaui ekspektasi analis dalam poliing Dow Jones yang memprediksikan hanya 258.000 pekerjaan.

Sementara angka pengangguran turun tipis ke 3,5% dari 3,6%. Pertumbuhan upah juga meningkat 0,5% secara bulanan dan 5,2% secara tahunan. Hal tersebut memberikan sinyal bahwa inflasi yang tinggi masih akan tetap menjadi masalah.

Laporan tersebut sangat penting karena dijadikan data masukan oleh The Fed sebelum memutuskan seberapa banyak kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya pada September.

Dengan masih positifnya data ketenagakerjaan AS pada bulan lalu, bukan tidak mungkin The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya secara agresif dalam beberapa bulan kedepan.

Di lain sisi, Bitcoin telah kehilangan lebih dari 50% nilainya sejak awal tahun, karena investor khawatir tentang ancaman ganda inflasi dan kontraksi ekonomi. Pergerakan kripto juga sejalan dengan pasar saham, terutama dengan indeks Nasdaq Composite.

Namun, aset digital telah menguat bersama dengan saham selama tiga minggu terakhir, di tengah tanda-tanda harapan bahwa situasi global dapat berubah dan kembali normal.

"Jika Bitcoin dapat bertahan di level US$ 23.000, itu bisa sangat menjanjikan untuk prospek jangka menengah, Bitcoin sudah cenderung lebih stabil dan kita bisa melihat momentum bullish lebih lanjut pada penembusan level US$ 25.000," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior Oanda, dikutip dari CoinDesk.

Sementara itu, pasar kripto mencerna campuran berita baik dan buruk. Pada hari ini, eksploitasi protokol pesan cross-chain Nomad memungkinkan US$ 200 juta untuk 'disedot' dari platform.

Tetapi pasar didorong oleh inisiatif terbaru yang melibatkan investor institusi besar. Manajer aset Brevan Howard menyelesaikan peluncuran dana lindung nilai (hedge fund) kripto terbesar yang pernah ada, dengan lebih dari US$ 1 miliar aset yang dikelola.

Tak hanya itu saja, pada Jumat pekan lalu, BlackRock membentuk kemitraan dengan bursa kripto terbesar kedua di dunia yakni Coinbase untuk membuat kripto tersedia langsung bagi investor institusional.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, August 4, 2022

The Fed Bertitah. Harga Emas Langsung Melemah

 Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas memudar. Pada perdagangan Kamis (4/8/2022) pukul 06:28 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.763,78 per troy ons. Melandai 0,06%.
Pelemahan ini membalikkan kinerja positif emas pada hari sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (3/8/2022), emas menguat 0,29% ke US$ 1.764,89 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menyusut 2,5% sementara dalam setahun merosot 2,6%.


Edward Moya, analis dari OANDA, mengatakan harga emas berbalik arah ke zona negatif setelah sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menegaskan stance kebijakan agresif mereka.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly, kemarin, mengatakan jika kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada September adalah hal yang masuk akal.
Sebagai catatan, pergerakan emas tahun ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga The Fed. Emas tertekan sejak Mei-Juli setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 200 bps pada tiga bulan tersebut.

"Pernyataan tersebut membuat penguatan emas menjadi terbatas kemudian melemah. Namun, ancaman resesi diperkirakan bisa melunakkan agresivitas The Fed. Emas seharusnya terus berada dalam tren penguatan ke depan," tutur Moya, kepada Reuters.

Moya menambahkan ketegangan hubungan China dan AS telah menopang kinerja emas dalam tiga hari terakhir. Hubungan kedua negara memanas setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.

Menyusul memanasnya situasi di Taiwan, emas kemudian dicari sebagai aset aman di tengah ketidakpastian geopolitik.

Analis dari ActivTrades Ricardo Evangelista menjelaskan pelaku pasar masih mencari sinyal kuat dari kebijakan The Fed ke depan setelah AS memasuki resesi.
Data tenaga kerja Jumat mendatang diharapkan bisa lebih memberi kejelasan dari jalur kebijakan The Fed ke depan.

"Jika angka pengangguran membaik maka The Fed akan semakin hawkish dan ini membuat emas tertekan,", ujar Evangelista




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, August 3, 2022

Bandar Kripto Kebobolan Rp2,9 Triliun Gegara Salah Update

 Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)PT Equityworld Futures Medan- Menurut sebuah laporan, para hacker berhasil mencuri hampir US$200 juta (Rp 2,9 Triliun) dalam bentuk kripto lewat Nomad. Nomad adalah startup yang melayani pertukaran token antar-blockchain.
Sebagai informasi, Nomad merupakan jembatan yakni alat yang memungkinkan pengguna bertukar token dan informasi antara jaringan kripto yang berbeda. Layanan itu digunakan jadi alternatif untuk transaksi langsung di blockchain seperti Ethereum.

"Kami mengetahui insiden yang melibatkan token bridge Nomad," kata pihak perusahaan, dikutip CNBC Internasional, Selasa (2/8/2022). "Kami sedang menyelidiki dan akan memberikan pembaruan saat kami telah mendapatkannya."

Pecinta Kripto Pasti Bahagia Dengan Survei Ini, Ayo Dibaca!
Belum diketahui bagaimana serangan diatur atau apakah Nomad akan mengganti uang pengguna yang kehilangan token dalam serangan tersebut.

CNBC Internasional melaporkan pihak Nomad tidak segera bersedia untuk diminta berkomentar.

Eksploitasi tersebut digambarkan oleh pakar keamanan blockchain sebagai "semua bisa ikut". Pihak manapun yang memiliki pengetahuan mengenai eksploitasi dan cara kerjanya bisa memanfaatkan kelemahan tersebut.

CNBC Internasional mencatat aksi itu dimulai dengan pembaruan pada kode Nomad. Satu bagian dari kode ditandai sebagai valid setiap pengguna melakukan transfer.

Dengan cara tersebut, para peretas bisa menarik lebih banyak aset dari yang mereka simpan di Nomad. Saat penyerang lain tahu tentang apa yang terjadi, mereka akan mengerahkan pasukan bot untuk melakukan serangan peniru.

"Tanpa pengalaman pemrograman sebelumnya, pengguna bisa dengan mudah copy data panggilan transaksi penyerang asli dan mengganti alamat dengan alamat mereka untuk melakukan eksploitasi protokol," ungkap pendiri dan kepala arsitek Analog, Victor Young.

Sementara itu menurut mitra peneliti dari Paradigm, Sam Sun, kelemahan Nomad yang dieksploitasi adalah salah satu yang paling "kacau" di Web3




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, August 2, 2022

Bursa Asia Dibuka Kebakaran, Hang Seng Ambruk Nyaris 2%


 An electronic board shows Hong Kong share index outside a local bank in Hong Kong, Wednesday, Jan. 16, 2019. Asian markets are mixed as poor Japanese data and worries about global growth put a damper on trading. (AP Photo/Vincent Yu)PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Selasa (2/8/2022), setelah dirilis data inflasi Korea Selatan pada Juli 2022 dan jelang pengumuman suku bunga terbaru bank sentral Australia.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,65%, Hang Seng Hong Kong ambles 1,91%, Shanghai Composite China ambrol 1,15%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,4%, ASX 200 Australia terpangkas 0,22%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,14%.

Dari Korea Selatan, data inflasi dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) pad Juli 2022 dilaporkan naik menjadi 6,3% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Juni lalu di 6%. Hal ini menjadi kenaikan yang tercepat sejak November 1998 silam.


Sedangkan secara bulanan (month-on-month/mom), IHK Negeri Ginseng tercatat turun menjadi 0,5%, dari sebelumnya pada Juni lalu sebesar 0,6%.

Harga yang lebih tinggi untuk barang-barang industri, produk pertanian, jasa dan utilitas publik terus menambah tekanan inflasi di Korea Selatan.

Sementara untuk IHK inti Korea Selatan, yang terdiri atas harga barang selain arga energi dan makanan naik 3,9% (yoy) dan 0,4% (mom), laju kenaikan yang sama pada Juni lalu.

Dengan inflasi yang kembali meninggi, maka bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) diprediksi akan kembali menaikan suku bunga acuannya pada pertemuan selanjutnya guna membendung inflasi.

Gubernur BoK, Rhee Chang-yong pada sidang parlemen Senin kemarinmenegaskan kembali bahwa akan tepat bagi bank untuk kembali menaikan suku bunga seperempat poin persentase jika inflasi tetap seperti yang diproyeksikan.

Sementara itu, pelaku pasar di Asia-Pasifik juga akan memantau pengumuman suku bunga terbaru bank sentral Australia (Reserve Bank of Korea/RBA) pada hari ini. Pelaku pasar dalam polling Trading Economics memprediksi bahwa RBA akan kembali menaikan suku bunga acuannya.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah mulai lesunya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Senin kemarin, setelah beberapa hari sebelumnya sempat menghijau.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,14% ke posisi 32.798,398, S&P 500 melemah 0,28% ke 4.118,63, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,28% menjadi 12.368,98.

Ada sejumlah sentimen yang membuat Wall Street berakhir di zona merah. Pertama adalah koreksi teknikal.

Sepanjang bulan lalu, S&P 500 meroket 9,1%, kenaikan bulanan tertinggi sejak November 2020. Sedangkan Nasdaq 'terbang' 12,3%, lompatan bulanan tertinggi sejak April 2020.

Wajar jika investor tergiur dengan 'cuan' tersebut. Wall Street pun terpapar tekanan jual sehingga harus rela melemah.

Kedua adalah rilis data aktivitas manufaktur. Pada Juli 2022, aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) di Negeri Paman Sam tercatat 52,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53 sekaligus jadi yang terendah sejak Juni 2020.

Pada kuartal II-2022, perekonomian AS mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 0,9% secara kuartalan. Ini menjadi kontraksi ekonomi dalam dua kuartal beruntun, sehingga AS sudah masuk kategori resesi teknikal.

Dengan aktivitas manufaktur yang melambat, maka bukan tidak mungkin AS akan sulit keluar dari 'jurang' resesi dalam waktu dekat. Ini tentu menjadi sentimen negatif di pasar.

Ketiga adalah anjloknya harga minyak mentah, merespons potensi resesi. Pada Selasa (2/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 99,87/barel. Anjlok 4,03% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,91/barel. Ambles 4,94%




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, August 1, 2022

Reli Emas Terhenti, Harga Turun Pagi Ini

Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo) PT Equityworld Futures Medan- Emas melemah pada awal Agustus setelah sempat melonjak tajam. Pada perdagangan Senin (1/8/2022) pukul 06:40 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.761,,48 per troy ons. Turun 0,22%.
Pelemahan emas kemarin memutus tren positif emas yang berlangsung sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (29/7/2022), emas menguat 0,6% ke US$ 1.765,22 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 2,5% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih melemah 2,7% sementara dalam setahun merosot 2,9%.


Jim Wyckoff, analis dari Kitco Metals, mengatakan kendati emas melemah pada pagi hari ini tetapi kinerja emas terbilang luar biasa. Emas mampu bangkit dari harga di bawah US$ 1.700 pada 20 Juli lalu menjadi ke kisaran US$ 1.760 per troy ons pada akhir pekan lalu. Dalam 10 hari emas menguat US$ 65 per troy ons atau sekitar 3,8%.

Wyckoff menjelaskan kenaikan tajam emas karena sinyal dari bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed yang akan mengerem kebijakan agresifnya dengan mempertimbangkan indikator ekonomi, seperti pertumbuhan. Sinyal tersebut langsung membuat dolar AS melemah sehingga emas terkerek naik.

Dollar Index sempat melemah ke posisi 105,9 pada Jumat pekan lalu, terendah sejak 4 Juli 2022.


"Jika inflasi AS pada Juli kembali memburuk, Fed akan kembali agresif. Ini akan berat bagi emas," tutur Wyckoff.

Senada, analis dari FXTM Lukman Otunuga juga mengatakan emas kembali merangkak naik karena dolar AS melemah dan ekspektasi pasar yang melemah terhadap kenaikan suku bunga acuan.

"Jika inflasi kembali melonjak maka emas akan ambruk karena pasar menaikkan kembali ekspektasi kenaikan suku bunga acuan," ujarnya




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan