This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, March 31, 2015

Bursa Australia Menguat Hari Ini

Equityworld Futures Medan : Bursa saham Australia menguat, indeks S & P / ASX 200 naik 1,3%, mengikuti keuntungan saham global setelah anjlok 1,3% sehari sebelumnya.

Kemarin jatuhnya harga bijih besi telah menekan Sydney, namun penurunan untuk komoditas lain hari ini diimbangi oleh reli di Wall Street semalam dan tanda-tanda stimulus baru di China, mitra dagang utama Australia. Dow Jones Newswires juga mengutip pedagang yang mengatakan mereka mengharapkan sesi yang kuat pada hari terakhir kuartal.

Sektor pertambangan, saham BHP Billiton Ltd naik 2,9%, Rio Tinto Ltd naik 2,3%, Oz Minerals Ltd naik 2,7%, dan Fortescue Metals Group Ltd naik 1% meskipun harga bijih besi turun.

Sektor perbankan, saham Westpac Banking Corp naik 1,1%, Commonwealth Bank of Australia naik 0,9%, National Australia Bank Ltd naik 0,7%, pelaku pasar bertindak hati-hati setelah sebuah laporan yang mengatakan kemungkinan bulan April suku bunga akan turun.

Sektor energi juga menguat, meski minyak mentah Nymex turun tapi minyak mentah Brent North Sea berhasil rebound ringan. Saham Oil Search Ltd naik tipis 0,1% kendati mendapat rekomendasi beli dari Morgans, sementara Caltex Australia Ltd naik 1,3% - mengupas kerugian sehari sebelumnya setelah Chevron Corp menjual sahamnya dan Woodside Petroleum Ltd naik 1,2%.

Sektor ritel juga naik, saham Wesfarmers Ltd naik 1,3%, Harvey Norman Holdings Ltd naik 1,4%. Saham Fairfax Media Ltd naik 2,7%, Seven Group Holdings Ltd naik 1,3%.

IHSG Dibuka 'Lompat' Nyaris 1%

Equityworld Futures Medan : Membuka perdagangan Selasa (31/3/2015), IHSG berada di posisi 5.490,97. Naik 52,31 poin (0,9%). Indeks LQ45 juga melompat 13,29 poin (1,4%) menjadi 959,75.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tercatat di Rp 13.080/US$ kala pembukaan pasar. Melemah tipis dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya yaitu Rp 13.073/US$.

IHSG 'tertular' penguatan Wal Street yang mencapai lebih dari 1%. Penyebabnya adalah gairah investor terhadap kebijakan di China.

Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan menyebutkan bahwa Negeri Tirai Bambu punya ruang untuk memerangi deflasi dan perlambatan ekonomi. Pemerintah pun siap beraksi dengan meningkatkan volume perdagangan, caranya adalah mewujudkan jalur sutera modern. Hal ini menyebabkan bursa China menguat hingga menyentuh level tertinggi dalam 7 tahun terakhir.

Di Wall Street, Indeks Dow Jones naik 263,65 poin (1,49%) ke 17.976,31. Indeks S&P500 juga naik 25.22 poin (1,22%) ke 2.086,24, sementara indeks Nasdaq naik 56,22 poin (1,15%) ke 4.947,44.

Bursa regional pun bergerak di 'jalur hijau'. Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melonjak hampir 1%. Sentimen positif dari Wall Street dan bursa Asia karena rencana stimulus di China mendorong optimisme pelaku pasar.
  • Nikkei 225 naik 43,63 poin (0,22%) menjadi 19.455,03.
  • Hang Seng menguat 168,7 poin (0,68%) ke posisi 25.023,82.
  • KOSPI naik 9,04 poin (0,46%) menjadi 2.039,08.
  • Straits Times menguat 6,42 poin (0,19%) ke posisi 3.460,68.
  • Shanghai Composite Index melesat 47,64 poin (1,26%) menjadi 3.834,21.
(hds/hds)

Dolar dan Bursa Saham AS Perkasa Tekan Harga Emas


Equityworld Futures Medan : Harga emas berjangka merosot pada sesi kedua di awal perdagangan seiring dolar menguat ditambah bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak positif. Hal itu mendorong investor keluar dari investasi logam mulia.
Harga emas untuk pengiriman April naik 1,3 persen ke level US$ 1.184,80 per ounce di divisi COMEX. Sementara itu, harga perak melemah 2,3 persen ke level US$ 16.674 per ounce.
"Emas sedang berjuang untuk reli di tengah kekuatan dolar menguat," ujar Ross Norman, Chief Executive Officer Sharps Pixley, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (31/3/2015).
Indeks Dolar AS menguat telah mendorong investor menghindari emas. Komentar kepala bank sentral China terhadap kebijakan moneternya membuat bursa saham AS menghijau sehingga menekan harga emas.
Norman mengatakan, saat ini pasar emas didukung saat pembelian ketika harga emas jatuh. Akan tetapi hal itu tidak memadai untuk mendorong harga emas keluar dari level US$ 1.198 dan level psikologis US$ 1.200.
Sementara itu, analis HSBC menilai, kekhawatiran terhadap ekonomi global dapat mendorong permintaan emas seperti yang terjadi di awal pekan lalu. Hal itu juga dapat menghambat investor untuk mencari investasi di portofolio lainnya.
"Secara historis kalau ketegangan politik dapat memberikan keuntungan harga emas. Namun saat ini, harga emas akan tetap peka terhadap perkembangan Timur Tengah," tulis analis HSBC.
Pada pekan ini, pelaku pasar akan fokus untuk data tenaga kerja AS pada Maret 2015. Sentimen tersebut juga akan mempengaruhi harga emas. (Ahm/)

Kebijakan Ekonomi China Bikin Bursa Asia Menguat

Equityworld Futures Medan : Bursa saham Asia menguat dengan indeks saham acuan regional menuju level terbaik kuartalan dalam tiga tahun.  Penguatan indeks saham terseut didukung dari kebijakan China untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Sentimen itu juga mendongkrak bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen menjadi 147,35 pada pukul 09.01 waktu Tokyo. Kenaikan indeks saham itu membuat indeks saham naik 6,9 persen sepanjang kuartal I 2015. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 2012.
Sementara itu, indeks saham Jepang Topiz menguat 1,2 persen setelah yen melemah 0,8 persen terhadap dolar AS di awal pekan ini. Diikuti indeks saham Australia mendaki 1,2 persen, indeks saham Selandia Baru menguat 0,2 persen. Penguatan indeks saham ini juga diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,7 persen.
Sentimen kebijakan bank sentral China berdampak ke bursa saham.  Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan menuturkan, pihaknya akan berbuat lebih banyak untuk mendukung ekonomi di Asia. Pemerintah China akan mengumumkan langkah-langkah untuk menghentikan kemerosotan properti.
"Investor terus berharap kalau bank rakyat China akan menyampaikan laporan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang. Bank sentral Amerika Serikat pun akan berhati-hati untuk mengeluarkan kebijakan," ujar Matthew Sherwood, Head of Investment Market Research Perpetual Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (31/3/2015).
Sementara itu, mata uang Euro melemah 0,1 persen terhadap dolar AS.  Yen sedikit berubah terhadap dolar AS. Sejumlah mata uang utama melemah terhadap dolar AS di tengah apakah Yunani dapat mengamankan bantuan sebelum kehabisan dana tunai dalam tiga minggu. Kreditur terbesar Yunanyi yaitu Jerman menuntut Yunani menunjukkan komitment untuk reformasi sementara. (Ahm/)

Harga emas Antam dibuka turun Rp 2 ribu, jadi Rp 546 ribu per gram

Equityworld Futures Medan : Equityworld Futures Medan : Harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan Penjualan PT Aneka Tambang dibuka turun sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 546.000 per gram dari sebelumnya Rp 548.000 per gram.
Hari ini emas di Jakarta dijual pada kisaran Rp 506.000 hingga Rp 546.000 per gram. Harga tersebut mulai terbesar untuk ukuran 1 gram dan harga terkecil untuk ukuran 500 gram.
Harga pembelian emas kembali (buyback) juga dibuka turun sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 487.000 dari sebelumnya Rp 488.000 per gram.
Berikut harga emas, dikutip dari laman resmi logammulia.com, Selasa (31/3).
Harga emas 1 per gram Rp 546.000
Harga emas 5 per gram Rp 517.000
Harga emas 50 per gram Rp 508.000
Harga emas 100 per gram Rp 507.500
Harga emas 250 per gram Rp 507.000
Harga emas 500 per gram Rp 506.6000
[yud]

Monday, March 30, 2015

Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat 18 Poin

Equityworld Futures Medan : Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham. Laju ini berlawanan dengan bursa saham Asia yang melemah.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (30/3/2015), IHSG menguat 18,42 poin (0,34 persen) ke level 5.415,28. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen k elevel 942,18. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat pada pagi ini.
Penguatan indeks saham ini berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG mendaki 17,92 poin (0,33 persen) ke level 5.414,77. Ada sebanyak 96 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 17 saham melemah. Sedangkan 67 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.416 kali dengan volume perdagangan saham 159,32 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 265,08 miliar.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak menghijau. Sektor saham aneka industri naik 0,80 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,61 persen, dan sektor saham manufaktur menguat 0,52 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 12 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 11 miliar.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham NIRO menguat 2,78 persen ke level Rp 222 per saham, saham TLKM mendaki 1,6 persen ke level RP 2.855 per saham, dan saham BMTR menguat 1,46 persen ke level Rp 1.735 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham ISAT melemah 3,4 persen ke level Rp 4.120 per saham, saham SIPD merosot 3,62 persen ke level Rp 665 per saham, dan saham LINK tergelincir 2,05 persen ke level Rp 5.975 per saham.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG akan bergerak menguat di kisaran 5.365-5.430. Ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju IHSG pada hari ini. Pertama, Jepang merilis data industrial production yang berada di level -3,4 persen MoM (estimasi -1,4 persen MoM).
Sedangkan dari dalam negeri, ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium menjadi Rp 7.300 per liter di luar Jawa-Madura-Bali dan Rp 7.400 per liter di Jawa-Madura-Bali pada Sabtu pekan lalu.
Analis PT Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.350-5.420 pada hari ini. (Ahm/)

Bursa Australia Melemah Tertekan Turunnya Minyak Dan Bijih Besi

Equityworld Futures Medan : Bursa saham Australia melemah pada hari Senin tertekan turunnya harga minyak dan bijih besi.
Indeks S & P / ASX 200 turun 0,9%.

Turunnya harga bijih besi membebani saham penambang bijih besi. Seperti, Fortescue Metals Group Ltd turun 3,5%, Atlas Iron Ltd turun 3,5%, dan Mt. Gibson Iron Ltd turun 1,4%, sementara BHP Billiton Ltd turun 1,6% dan Rio Tinto Ltd turun 1,5 %.

Saham energi juga melemah terseret turunnya harga minyak mentah berjangka pada awal perdagangan Asia. Saham Oil Search Ltd turun 2,3%, Beach Energy Ltd turun 3,5%, dan Caltex Australia Ltd anjlok 8,8% setelah Chevron Corp mengatakan telah menjual saham Caltex dengan diskon yang signifikan dari harga penutupan terakhir. Saham pertambangan tembaga dan emas, Panaust Ltd tetap tidak diperdagangkan di tengah berita bahwa pemegang saham Guangdong Rising Assets Management telah mengajukan tawaran pengambilalihan baru, tapi dengan harga lebih rendah 25% dari yang ditawarkan bagi perusahaan pada Mei lalu.

Saham Qantas Airways Ltd naik 0,7% dan Virgin Australia Holdings Ltd naik 1%, terdorong turunnya harga minyak.

Analisa Emas

Equityworld Futures Medan : Harga emas melemah di pasar Asia fokus pada ketegangan di Yaman serta potensi meluasnya konflik.

Harga emas kemungkinan akan bergerak menuju support di $ 1,193.07 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support $ 1,186.41 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di area $ 1,195.88 per troy ounce dan muncul sinyal bullish di sekitar area tersebut membuka potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistance $ 1,198.25 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa emas bergerak ke atas menuju resistance berikutnya di $ 1,204.17 per troy ounce.

Outlook Mingguan Emas : 30 Maret - 03 April 2015

Equityworld Futures Medan : Emas pada hari Jumat turun untuk pertama kalinya dalam delapan sesi, tertekan naiknya dolar AS yang mendorong pelaku pasar untuk mengunci keuntungan setelah harga melonjak.

Di Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Juni turun $ 5,00, atau 0,41%, untuk menetap di $ 1,200.70 per troy ounce pada penutupan perdagangan.

Sehari sebelumnya, emas melonjak ke $ 1,220.40, tertinggi sejak 2 Maret setelah Arab Saudi melancarkan serangan udara di Yaman, sementara dolar AS melemah.

Indeks dolar AS yang mencatat pergerakan nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik tipis 0,1% menjadi 97,65 pada akhir Jumat. Pada hari Kamis, indeks turun ke 96,30.

Pedagang emas telah memantau arah dolar dalam beberapa bulan terakhir untuk mengukur daya tarik logam mulia. Harga sering bergerak terbalik terhadap dolar AS, karena emas menjadi lebih murah untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Dolar menunjukkan sedikit reaksi setelah pidato Ketua Fed Janet Yellen mengenai tingkat suku bunga. Dalam pidato, kepala Fed mengatakan kenaikan suku bunga akan dilakukan akhir tahun ini, tetapi menambahkan bahwa jika tekanan inflasi melemah akan memaksa The Fed untuk menunda.

Pidato pada pernyataan kebijakan terbaru Fed, yang dirilis pada 18 Maret, yang menunjukkan bahwa kemungkinan suku bunga acuan akan naik secara lebih bertahap daripada yang diperkirakan pasar.

Sementara itu, Departemen Perdagangan melaporkan Jumat bahwa ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,2% pada kuartal keempat, tidak berubah dari perkiraan awal dan di bawah perkiraan ekonom yang direvisi naik menjadi 2,4%.

Laporan lain menunjukkan bahwa pembacaan akhir indeks sentimen konsumen dari University of Michigan turun menjadi 93,0 bulan ini dari pembacaan akhir di 95,4 pada bulan Februari.

Pada minggu lalu, harga emas naik $ 16,60, atau 1,28%, kenaikan mingguan kedua berturut-turut, di tengah ekspektasi suku bunga AS akan naik pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Emas jatuh ke level terendah empat bulan di $ 1,141.60 pada 17 Maret di tengah kekhawatiran bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Juni.

Perak berjangka untuk pengiriman Mei turun 7,1 sen, atau 0,41%, pada hari Jumat untuk menetap di $ 17,06 per troy ounce pada penutupan perdagangan. Pada hari Kamis, harga menyentuh $ 17,40, level tertinggi sejak 17 Februari.

Untuk minggu lalu, kontrak berjangka perak untuk pengiriman Mei naik 31,4 sen, atau 1,1%, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.

Tembaga untuk pengiriman Mei turun 4,3 sen, atau 1,55%, pada hari Jumat menjadi berakhir pada $ 2,767 per pon.

Meskipun pada hari Jumat turun, pada minggu lalu tembaga naik 0,7 sen, atau 0,25%, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, di tengah spekulasi permintaan untuk logam industri akan meningkat karena kebijakan bank sentral yang akomodatif di AS, Eropa dan China.

Pada minggu ini, pelaku pasar akan mengalihkan perhatian pada laporan nonfarm payrolls AS pada hari Jumat untuk indikasi lebih lanjut tentang kekuatan pemulihan di pasar tenaga kerja.


Rupiah Melemah, Nissan Belum Pastikan Kapan Naikkan Harga Mobil

Equityworld Futures Medan : Nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat jelas memengaruhi industri automotif Tanah Air, termasuk dialami Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku agen pemegang merek (APM) mobil Nissan.
Meski demikian, NMI belum berencana menaikkan harga produk-produknya.
General Manager Marketing Strategy and Product Planning NMI, Budi Nur Mukmin, mengatakan, pihaknya punya cara tersendiri untuk menyiasati kondisi ini.
"Semua perusahaan biasanya punya cost reduction, termasuk juga NMI. Hal itu yang digunakan untuk menghadapi kondisi saat ini. Kami menuntut supplier agar harga barang yang dibutuhkan bisa murah," terangnya.
Ia mengaku belum bisa memastikan sampai kapan akan mempertahankan harga jual.
"NMI belum melakukan hitung-hitungan secara detail soal harga, karena akan sulit jika nilai tukar rupiahnya belum berada di posisi yang stabil. Kalau dibilang berat sudah pasti, namun kondisi ini masih bisa kami cover," pungkasnya.
(ton)

Friday, March 27, 2015

Dolar Australia Rebound Ke Level US78.29c

Equityworld Futures Medan : Dolar Australia rebound dari penurunannya pagi tadi karena ketidakpastian atas kenaikan suku bunga bank sentral AS sehingga 'membingungkan' dalam pergerakan pasar.
Pada pukul 12:00 siang ini waktu setempat, mata uang Australia diperdagangkan pada level US78.29c, naik dari level US78.18c pada Kamis kemarin.
Dolar Australia naik ke level US78.85c pada Kamis malam sebelum turun kembali ke level US78c pada rilis data yang lebih baik dari perkiraan, termasuk klaim pengangguran mingguan. (vck)
Sumber: Markets Spectator

Penurunan Laba ICBC & PetroChina Seret Saham China

Equityworld futures Medan : Saham China bergerak turun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi yang mempengaruhi laba setelah Industrial & Commercial Bank of China Ltd dan PetroChina Co, dua perusahaan terbesar di negara itu, melaporkan penurunan labanya.
PetroChina, perusahaan minyak terbesar di negara tersebut, turun 2,1 % setelah mengatakan laba bersih tahunan yang turun sebesar 17 % pada tahun lalu. ICBC memimpin penurunan pada saham kreditur setelah membukukan penurunan kuartalan laba pertamanya sejak 2009 lalu seiring pelemahan laba bersih sebesar 3,1 %. Saham Cina CAMC Engineering Co turun 1,7 %.
Indeks Shanghai Composite turun 0,2 % ke level 3,676.37 pukul 09:57 pagi, sehingga memangkas keuntungan pekan ini sebesar 1,6 %. Indeks CSI stagnan, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises Hong Kong dan Indeks Hang Seng melemah 0,1 %. Sementara Indeks Ekuitas Bloomberg China-AS bergerak turun 0,5 % kemarin.
Perusahaan industri China melaporkan penurunan sebesar 4,2 % dalam keuntungan selama dua bulan pertama tahun ini, menurut Biro Statistik Nasional. (vck)
Sumber: Bloomberg
 

Saham Hong Kong Dibuka Menguat 0,18 %

Equityworld Futures Medan : Bursa Hong Kong catat kenaikan sebesar 0,18 % pada pembukaan bursa hari ini, diikuti dengan kenaikan lebih lanjut di Shanghai, yang telah naik lebih dari 12 % hanya dalam kurung waktu dua pekan di tengah harapan pada stimulus baru dari China.
Indeks Hang Seng naik 44,36 poin ke level 24,541.44.
Di Hong Kong Indeks Shanghai Composite naik 0,11 %, atau 4,03 poin ke level 3,686.13.
Indeks Shenzhen Composite, yang memantau saham di bursa kedua China, bergerak naik sebesar 0,08 %, atau 1,49 poin, ke level 1,915.72. (vck)
Sumber: AFP
 

Harga emas melesat Rp 6.000 di akhir pekan

Equityworld Futures Medan : Harga emas batangan di Unit Bisnis Pengolahan dan penjualan PT Aneka Tambang dibuka naik sebesar Rp 6.000 menjadi Rp 549.000 dari harga sebelumnya stagnan Rp 543.000. Dikutip dari laman resmi logammulia.com, Jumat (27/3).
Hari ini harga emas di Jakarta dijual pada kisaran Rp 509.000 hingga Rp 549.000 per gram. Harga tersebut mulai terbesar untuk ukuran 1 gram dan harga terkecil untuk ukuran 500 gram.
Harga pembelian emas dan harga penjualan kembali (buyback) juga dibuka naik sebesar Rp 3.000 menjadi Rp 489.000 dari harga sebelumnya Rp 486.000 per gram.
Harga emas 1 per gram Rp 549.000
Harga emas 5 per gram Rp 520.000
Harga emas 50 per gram Rp 511.000
Harga emas 100 per gram Rp 510.500
Harga emas 250 per gram Rp 510.000
Harga emas 500 per gram Rp 509.600
[noe]

Akhir Pekan, IHSG Dibuka Terkoreksi 16 Poin

Equityworld Futures Medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini dibuka melemah. IHSG turun 16,05 poin atau 0,3 persen ke 5.352.
Pagi ini, sebanyak 53 saham menguat, dengan 31 saham bergerak melemah dan 55 saham bergerak stagnan. Membuka perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp180,11 miliar dari 139,19 juta lembar saham diperdagangkan.
"Pada pembukaan, IHSG dibuka melemah. Namun pekan ini penurunannya masih tertahan karena investor masih menunggu data-data ekonomi bulan mendatang," kata Analis OSO Securities Supriyadi dalam MNC Power Breakfast, Jumat (27/3/2015).
Saham-saham di Asia kompak menguat, dengan indeks Nikkei naik 101,91 poin atau 0,52 persen ke 19.573, indeks Hang Seng naik 14,77 poin atau 0,06 persen ke Rp24.511,dan indeks Strait Times naik tipis 0,27 persen ke 3.440.
Indeks LQ45 turun 1,78 poin atau 0,2 persen ke 930,23, Jakarta Islamic Indeks (JII) naik 0,13 poin menjadi 703,61, IDX30 naik 1,08 poin atau 0,2 persen ke 481,66, dan indeks MNC36 naik 0,65 poin atau 0,2 persen ke 292,83.
Sektor pendukung IHSG bergerak dua arah, dengan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor industri dasar, dan sektor yang mengalami penurunan terdalam adalah sektor aneka industri.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank of India Indonesia Tbk (BWSD) naik Rp965 ke Rp4.855, saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) naik Rp235 ke Rp10.350, dan saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) naik Rp100 ke Rp2.000.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.025 atau 2 persen ke Rp49.625, PT United Tractor Tbk (UNTR) turun Rp425 ke Rp21.150, dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp300 atau 1,2 persen ke Rp24.250.
(rzk)

Thursday, March 26, 2015

Bursa Asia Jatuh Mengikuti Pelemahan Wall Street

Equityworld Futures Medan : Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah setelah mencetak rekor tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Penurunan bursa Asia tersebut mengikuti bursa di Amerika (Wall Street) yang juga jatuh karena tekanan di saham-saham konsumsi.

Mengutip Bloomberg, Kamis (26/3/2015), indeks MSCI Asia Pasifik tergelincir 0,6 persen menjadi 148,20 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang. Pada sehari sebelumnya, indeks MSCI Asia Pasifik mencetak rekor tertinggi sejak 30 Juli.

Sementara di Amerika, indeks Nasdaq jatuh ke level terdalam periode 11 bulan terakhir dan indeks Standard & Poor 500 merosot 1,5 persen karena aksi jual dari sektor konsumsi.

Indeks Asia naik 8,2 persen terhitung sejak awal tahun hingga kemarin. Dengan kenaikan tersebut valuasi harga saham yang masuk dalam indeks tersebut mencapai 15 kali. Level tersebut berada di bawah Indeks Standar & Poor 500 yang berada di level 17,5 kali.

"Wall Street sedang berjuang untuk menambah rekor baru, namun ternyata belum mencapai puncaknya sudah kelelahan," jelas analis Perpetual Ltd, Sydney, Australia, Matthew Sherwood. Bursa Asia memiliki keuntungan dibanding Wall Street karena valuasinya lebih murah.

Saat ini, yang membebani investor untuk masuk ke bursa Asia adalah pertumbuhan ekonomi China yang mengalami perlambatan. Alasan tersebut membuat investor sedikit ragu untuk masuk.

Shanghai Composite Index turun 0,8 persen pada Rabu kemarin, mengakiri reli panjang dalam 10 hari terakhir. Reli tersebut terpanjang sejak 1992. Kenaikan saham di China tersebut memberikan angin segar di tengah perlambatan ekonomi.

Indeks Topix Jepang merosot 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan juga mengalami hal yang sama. Indeks Asutralia S&P/ASX 200 turun 1,2 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 persen. Pasar modal di China dan Hong Kong belum dibuka. (Gdn)

Harga Emas Antam Stagnan di Rp 543 Ribu per Gram

Equityworld Futures medan : Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih dibanderol Rp 543 ribu per gram pada perdagangan Kamis (26/3/2015). 
Sementara harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam turun Rp 1.000 menjadi Rp 486 ribu per gram.

Antam menjual emas dari ukuran 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.14 WIB, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 543.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.570.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.090.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.650.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.250.0000
* Pecahan 100 gram Rp 50.450.000
* Pecahan 250 gram Rp 126.000.000
* Pecahan 500 gram Rp 251.3800.000
(Ndw)

First Asia Capital: IHSG Berpotensi ke Bawah 5.400

Equityworld Futures medan : Setelah bergerak konsolidasi sejak pertengahan Maret lalu, IHSG pada perdagangan kemarin terkoreksi cukup besar mencapai 42,159 poin (0,77%) tutup di 5.405,450. Ini merupakan posisi teredah IHSG sejak perdagangan 23 Februari lalu.

Pelemahan IHSG kemarin tidak sejalan dengan pergerakan rupiah atas dolar AS yang cenderung menguat di Rp 12.932/US$. Koreksi IHSG terutama terjadi akibat tekanan jual di saham sektor infrastruktur seperti saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang terkoreksi 5%, saham tambang, CPO, dan saham emiten properti. Sedangkan aksi beli masih dialami saham perbankan.

Koreksi terutama dipicu sentimen negatif eksternal seperti antisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed, dan perlambatan ekonomi China setelah data aktivitas manufakturnya mengalami kontraksi bulan lalu. Memburuknya kinerja perekonomian China telah menekan pergerakan harga saham tambang dan perkebunan. Dana asing kemarin kembali mencatatkan penjualan bersih hingga Rp 400 miliar. Sementara bursa saham global tadi malam dilanda tekanan jual terutama oleh saham-saham berbasis teknologi. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street terkoreksi masing-masing 1,62% dan 1,46% tutup di 17.718,54 dan 2.061,05. Indeks Nasdaq anjlok 2,37% di 4.876,52.

Pelaku pasar cenderung melepas aset berisiko dan memilih memegang tunai di tengah data ekonomi AS yang keluar tadi malam kurang menggembirakan, dan antisipasi pasar atas rilis laba emiten kuartal pertama tahun ini. Angka core durable goods orders Februari lalu turun 1,4% secara bulanan dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 2%. Data ekonomi AS yang kurang menggembirakan tersebut membuat dolar AS kembali melemah, dan mengangkat kembali harga minyak mentah tadi malam di AS yang naik 3% di US$ 48,98/barel. Pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama tahun ini diperkirakan akan melambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 2%.

Melanjutkan perdagangan hari ini, perdagangan saham akan didominasi aksi jual menyusul meningkatnya resiko pasar global. IHSG diperkirakan akan cenderung koreksi ke bawah level 5.400, dengan support di 5.350. Sedangkan level resisten IHSG di 5.425.

(dnl/dnl)

Investor Saham, Tunggu Buy On Weakness!

Equityworld Futures Medan : Pelaku pasar saham saat ini disarankan untuk tidak gegabah dalam melakukan aksi beli. Sebab tren pergerakan saham masih melemah.
"Investor saham, tunggu buy on weakness," ujar analis MNC Business Zabrina Raissa, dalam acara Power Breakfast MNC Business, Kamis (26/3/2015).
Menurutnya, secara IHSG masih dipengaruhi sentimen regional yang masih sentimen negatif. Seperti halnya pasar saham Amerika Serikat, yang bergerak negatif seiring data kinerja sektor produksi yang negatif. Di sisi lain hal ini menunjukkan indikator ekonomi yang melemah.
Begitu juga dengan kondisi pasar emerging market. China sebagai lokomotif ekonomi Asia melemah. Sehingga akan terjadi imbas negatif.
"IHSG hari ini masih cenderung profit taking, dengan proyeksi rentang level 5.344-5.331. Secara regional masih lemah. Jadi sesi satu dan dua akan masih melemah," ujar Raissa.
(rhs)

Rupiah Melemah, Saatnya Beli Saham Blue Chip Defensif

Equityworld Futures Medan : Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memang merugikan banyak perusahaan. Pasalnya, masih banyak emiten yang mengandalkan barang mereka dari impor.
Meski demikian, investor masih bisa memanfaatkan pelemahan Rupiah ini. Analis MNC Securities, Zabrina Raissa, mengatakan bahwa investor bisa melakukan akumulasi pada saham-saham yang memberikan untung karena pelemahan Rupiah.
"Beli saham yang defensive karena pelemahan Rupiah, karena currency kita yang sedang melemah," kata dia dalam acara MNC Power Breakfast, Kamis (26/3/2015).
Menurut dia, kebijakan fiskal pemerintah dan pembangunan infrastruktur pada kuartal I akan menyebabkan peningkatan pada beberapa saham. Oleh karenanya, dia mengatakan ada beberapa emiten besar yang akan mengalami penguatan ke depannya.
"Saham-saham blue chip masih menarik ke depan," tukas dia.
(mrt)

Wednesday, March 25, 2015

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000/Gram

Equityworld Futures Medan : Hari ini, harga emas batangan Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun dibandingkan perdagangan kemarin. Harga pembelian kembali (buyback) juga ikut melemah.

Seperti dikutip dari situs resmi Logam Mulia Antam, Selasa (24/3/2015), harga emas Antam tercatat Rp 543.000/gram. Turun dibandingkan hari sebelumnya yaitu Rp 544.000/gram.

Sementara harga buyback juga turun dari Rp 488.000/gram menjadi Rp 487.000/gram.

Berikut daftar harga emas Antam hari ini:

    500 gram Rp 251.800.000
    250 gram Rp 126.000.000
    100 gram Rp 50.450.000
    50 gram Rp 25.250.000
    25 gram Rp 12.650.000
    10 gram Rp 5.090.000
    5 gram Rp 2.570.000
    4 gram Rp 2.056.000
    3 gram Rp 1.551.000
    2,5 gram Rp 1.297.500
    2 gram Rp 1.046.000
    1 gram Rp 543.000

"Ketersediaan barang dapat berubah tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu. Untuk pemesanan oleh korporasi, dapat melalui e-mail dengan subjek REQUEST FOR QUOTATION ke lm.orderkorporasi@antam.com sebelum pukul 10.00 WIB setiap harinya," sebut pernyataan di situs itu.

"Untuk transaksi pembelian Emas Batangan datang Langsung ke PT Antam Jakarta setiap harinya kami batasi hingga maksimal 150 nomor antrian saja," lanjut pernyataan Antam.

(hds/hds)

Pasar Kurang Gairah, IHSG Dibuka Turun Tipis

Equityworld Futures medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di 'jalur merah'. Minimnya sentimen di pasar membuat investor cenderung wait and see.

Membuka perdagangan Rabu (25/3/2015), IHSG dibuka di 5.437,74. Turun tipis 9,9 poin (0,18%). Indeks LQ45 pun melemah 2,52 poin (0,27%) ke posisi 945,3.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka di Rp 12.928/US$. Melemah dibandingkan penutupan perdagangan kemarin yaitu Rp 12.900/US$.

Kelesuan juga dialami bursa Wall Street. Belum adanya rilis data dan pernyataan baru dari berbagai otoritas membuat investor masih menahan diri.

Indeks Dow Jones turun 104,9 poin (0,58%) ke posisi 18.011,14. Indeks S&P500 turun 12,92 poin (0,61%) menjadi 2.091,5, dan Indeks Nasdaq turun 16,25 poin (0,32%) menjadi 4.994,73.

Volume perdagangan saham di Wall Street juga tidak ramai. Ada 5,29 miliar unit saham yang diperdagangkan, di bawah rata-rata harian bulan ini yaitu 6,8 miliar unit saham.

Bursa saham Asia juga bergerak datar dengan kecenderungan melemah. Namun pelemahan maupun penguatan yang terjadi hanya dalam rentang tipis, pertanda investor sedang kurang bergairah.

Berikut perkembangan sejumlah bursa saham Asia:

    Nikkei 225 naik 12,06 poin (0,06%) menjadi 19.725,51.
    Hang Seng menguat 35,03 poin (0,14%) ke posisi 24.434,63.
    KOSPI turun 2,5 poin (0,12%) menjadi 2.038,87.
    Straits Times melemah 1,49 poin (0,04%) ke posisi 3.411,77.
    Shanghai Composite Index turun 10,94 poin (0,3%) menjadi 3.680,47.


(hds/hds)

Saham Sektor Konsumsi Dorong Penguatan Bursa Asia

Equityworld Futures Medan : Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) menguat menuju level tertinggi dalam enam bulan terakhir didorong oleh kelompok saham di sektor konsumsi.

Mengutip Bloomberg, Rabu (25/3/2015), indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,2 persen ke level 148,98 pada pukul 09.03 waktu Tokyo, Jepang. Jika dihitung, indeks patokan Asia Pasifik tersebut pada tahun ini telah membukukan penguatan 7,8 persen.

Valuasi saham-saham yang berada dalam indeks ini mencapai 15 kali dari estimasi laba. Merupakan angka tertinggi sejak Mei 2010. Sebagai perbandingan, nilai valuasi indeks Standard & Poor 500 di level 17,7 kali.

"Valuasi saham dalam indeks ini sedikit mengkhawatirkan melihat risiko yang cukup besar di pasar," tutur analis IG Ltd, Evan Lucas. Ia melanjutkan, ada kemungkinan ke depan indeks akan berbalik arah.

Indeks Topix Jepang naik 0,3 persen. Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,1 persen. Sedangkan untuk pasar China dan Hong Kong belum dibuka.

Indeks Kospi Korea Selatan hanya sedikit berubah. Pemerintah negara tersebut merevisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat menjadi turun di 0,3 persen dibanding dengan tiga bulan sebelumnya. Dalam perkiraan sebelumnya, Pemerintah Korea Selatan memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara tersebut berada di angka 0,4 persen.

Shanghai Composite Index naik 0,1 persen pada perdagangan kemarin. Penguatan tersebut menghapuskan menurunan sebelumnya. Volatilitas bursa Shanghai dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi karena pelaku pasar bertaruh mengenai angka pertumbuhan manufaktur.

kebalikannya, beberapa pelaku pasar melihat bahwa data manufaktur bakal melemah sehingga pemerintah China akan menambah stimulus moneter. Namun beberapa pelaku pasar lain optimistis dengan data manufaktur sehingga stimulus tak diperlukan. (Gdn)

Investor Tutup Mata Beli Bank di Indonesia

Equityworld Futures Medan : Indonesia akan memasuki pasar bebas atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun, ada beberapa hal yang masih harus dibenahi oleh pemerintah.

Analis LBP Enterprise, Lucky Bayu, memasuki MEA yang harus dipersiapkan adalah industri perbankan Indonesia. Dia mengatakan, saat ini perbankan memang dituntut memberikan kredit untuk Usaha Kredit Menengah (UKM), agar siap menghadapi pasar bebas.

"Harus ada peran pemerintah di situ. Jadi perbankan BUMN harus siap memberikan (kredit) ke UKM," kata dia di MNC Power Breakfast, Rabu (25/3/2015).

Di sisi lain, dia mengatakan tingginya tingkat suku bunga acuan di Indonesia membuat investor asing enggan menjamah perbankan di Indonesia. Pasalnya, suku bunga di Indonesia termasuk yang tertinggi di ASEAN.

"Kalau kita lihat asing tutup mata untuk beli bank di Indonesia, karena suku bunga bank yang tinggi. Karena kita paling tinggi, mereka melihat margin yang besar," katanya.

Meski demikian, dia mengimbau pemerintah untuk mendorong penguatan bank-bank milik negara. Dengan demikian, perbankan BUMN memerlukan ekspansi yang luas dalam menangkal serangan perbankan asing.

"Jangan sampai asing akuisisi bank di sini, seperti bank Permata diakuisisi oleh Standard Chartered. Jangan sampai perbankan BUMN lebih lemah nantinya," tukas dia.
(mrt)

Dolar AS Mulai Alami Kenaikan Moderat

Equityworld Futures Medan : Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan moderat, setelah adanya tanda ekonomi tentatif baru-baru. Selain itu, adanya sell off baru-baru ini nampaknya sudah mulai tertutupi.
"Euro terhadap dolar AS sekali lagi mampu bertahan di atas 1,10, sedikit lebih baik dari setelah data CPI membuat rebound tajam dalam dolar AS," jelas salah satu analis BNP Paribas, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (25/3/2015).
"Harapan kami jangka panjang pelaku pasar akan berorientasi dan tertarik untuk membeli dolar AS di atas USD1,10 dan kami menduga arus dari investor zona euro akan melanjutkan untuk membatasi ruang lingkup euro untuk reli," tambah dia.
Greenback terpental ke USD119,73 per yen Jepang, mendekati level terendah di USD119,22 per yen Jepang. Sementara terhadap euro berada di USD1,0915, setelah sempat terperosok ke USD1,10295.
Investor bergegas untuk memotong posisi dolar AS jangka panjang, setelah rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga mengarahkan dovish pada pekan lalu. Hal ini menyeret greenback dari level tertinggi multi-tahun.
(mrt)

Tuesday, March 24, 2015

Saham Jepang Melemah Tertekan Menguatnya Yen


Equityworld Futures Medan : Saham Jepang melemah setelah mencapai tertinggi 15 tahun, menguatnya yen dan hasil negatif dari Wall Street memberikan sentimen negatif.

Pada awal perdagangan, indeks Nikkei turun 0,1%, sementara indeks Topix turun 0,3%. Semalam indeks S & P 500 berakhir turun 0,2%, dan dolar melemah ke 119,75, dari 120,14 pada akhir Senin di Tokyo.
Saham pada eksportir blue-chip tertekan oleh menguatnya yen, seperti Sony Corp turun 0,5%, Seiko Epson Corp turun 1,6%, Renesas Electronics Corp turun 1,4%, Nissan Motor Co turun 0,9%, dan Toyota Motor Corp turun 0,2%.

Saham Nintendo Co turun 2,3% setelah melonjak pada penjualan mobile games, saham masih naik lebih dari 40%. Saham Sharp Corp naik 1,6% di tengah laporan bahwa Hon Hai Precision Industry Co akan melanjutkan rencana untuk berinvestasi di perusahaan elektronik Jepang. Saham Mandom Corp turun 0,9% setelah Nikkei mengatakan keuntungan laba setahun penuh di bawah perkiraan sebelumnya.

Pernyataan Pejabat The Fed Bikin Bursa Asia Menguat

Equityworld Futures Medan : Bursa saham Asia menanjak di awal perdagangan pada Selasa (24/3/2015) seiring dolar Amerika Serikat (AS). Investor bertaruh kalau bank sentral AS/The Federal Reserve tetap menaikkan suku bunga.
Indeks saham Asia Pacifik di luar Jepang naik sekitar 0,3 persen di awal perdagangan. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei dibuka melemah tipis 0,2 persen ke level 19.718,99. Indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,3 persen ke level 1.587,56. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen.
Pernyataan wakil ketua The Fed Stanley Fischer telah mempengaruhi laju bursa saham Asia. Ia menuturkan, The Fed akan mulai menaikkan suku bunga pada 2015 meskipun jalan kebijakan ekonomi masih belum jelas.
Fischer menambahkan, bank sentral mencoba melihat fenomena dengan dolar AS lebih kuat dan harga minyak melemah juga mempengaruhi kebijakan di AS. Pada akhir pekan lalu, dolar jatuh seiring The Fed memangkas prediksi inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi.
"Pernyataan dovish dari Fischer menimbulkan risiko koreksi besar dalam dolar tetapi prospek jangka panjang masih bullish. Hal itu mengingat dolar sebagai bank sentral tetap di jalur untuk menaikkan suku bunga acuan pada 2015," ujar Analis DailyFX, David Song, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa pekan ini.
Dolar AS melemah ini juga mengangkat harga komoditas. Harga emas sedikit naik menjadi US$ 1.189,36 per ounce. Akan tetapi harga minyak mentah berjangka turun tipis 0,1 persen menjadi US$ 47,39 per barel setelah melonjak 1,9 persen pada sesi sebelumnya.
Dari Eropa, mata uang Euro menguat terhadap dolar AS setelah presiden bank sentral Eropa Mario Draghi mengharapkan, harga konsumen naik secara bertahap pada akhir tahun. Pelaku pasar pun berspekulasi kalau bank sentral Eropa mungkin mengakhiri pembelian obligasi lebih awal meski pun Draghi menuturkan, pembelian obligasi setidaknya hingga akhir September. (Ahm/)

Harga Emas Antam Lebih Mahal Rp 1.000 per Gram

Equityworld Futures Medan : Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali naik Rp 1.000 menjadi Rp 544 ribu per gram pada Selasa (24/3/2015). Namun harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam naik lebih besar Rp 2.000 menjadi Rp 488 ribu per gram.

Antam menjual emas dari ukuran 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.18 WIB, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 544.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.575.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.100.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.675.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.300.0000
* Pecahan 100 gram Rp 50.550.000
* Pecahan 250 gram Rp 126.250.000
* Pecahan 500 gram Rp 252.300.000

(Nrm)

IHSG Dibuka Minim karena Investor Lokal Hati-Hati

Equityworld Futures Medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak minim pada pembukaan hari ini. IHSG dibuka 3,49 poin atau 0,1 persen ke 5.440,59.
Pagi ini, sebanyak 19 saham menguat, dengan 14 saham bergerak melemah dan 11 saham bergerak stagnan. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp22,8 miliar dari 4,56 juta lembar saham diperdagangkan.
Analis Saran Investa Mandiri Hans Kwee mengatakan, melihat pergerakan yang menguat tipis, cenderung investor lebih menunggu tapi ada peluang tekanan.
"Kita mendominasi asing, jadi pemain lokal berhati-hati jadi kalau melihat pembukaan tadi melihat dari perbankan, jadi sektor perbankan naik karena JII tidak ditopang sektor perbankan," ujar Hans di Power Breakfast MNC Bussines, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Saham-saham di Asia bergerak dua arah, dengan indeks Nikkei turun 89 poin atau 0,5 persen di 19.665, indeks Hangseng turun 123 poin atau 0,5 persen ke Rp24.372, namun indeks strait time naik 5 poin atau 0,1 persen ke 3.415.
Indeks LQ45 naik 0,89 poin atau 0,1 persen ke 947,88, Jakarta Islamic Indeks (JII) turun 0,13 poin menjadi 721,13, IDX30 naik 0,39 poin ke 490,61. Serta, MNC36 naik 0,26 poin atau 0,1 persen ke 297,98.
Sektor pendukung IHSG mayoritas menguat, dengan penguatan tertinggi di sektor aneka industri yang naik 0,3 persen. Namun, sektor industri dasar dan perdagangan melemah masing-masing 0,1 persen.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp100 atau 0,69 persen ke Rp14.550, saham (TBIG) naik Rp100 atau 1,09 persen ke Rp9.250, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp50 atau 0,39 persen ke Rp12.950.
Sedangkan saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp75 atau 0,72 persen ke Rp10.400, PT United Tractor Tbk (UNTR) turun Rp75 atau 0,35 persen ke Rp21.100, dan saham PT BNI Tbk (BBNI) turun Rp50 atau 0,71 persen ke Rp6.950.
(rzy)

Rupiah Menguat Tajam di Level Rp12.973

Equityworld Fututes Medan : Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) lanjutkan penguatan. Rupiah kembali ke level Rp12.973 per USD.
Melansir Bloomberg Dollar Index, Selasa (24/3/2015), Rupiah dibuka menguat 48 poin atau 0,37 persen ke Rp12.973 per USD dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp13.022 per USD.
Dengan pergerakan harian di kisaran Rp12.965-Rp13.007 per USD. Serta, penguatan 52 mingguan rupiah di kisaran Rp11.263-Rp13.250 per USD.
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, Rupiah semakin membaik, setelah terakhir sempat menyentuh level Rp13.200 per USD.
"Tapi harus kita cermati, ini sentimen luar negeri, jadi korelasi dengan indeks dolar AS," ujarnya dalam Power Breakfast MNC Bussines.
Menurutnya, paket pemerintah masih belum berpengaruh saat ini karena peraturan tersebut hanya berlaku jangka menengah. Namun, dirinya meminta peraturan tersebut terus digulirkan.
"Dan The Fed bunganya diekspektasi melemah, jadi rupiah masih ada penguatan," ujarnya.
(rzy)

Monday, March 23, 2015

Arab Saudi: Harga Minyak Sulit Kembali ke US$ 120/Barel

Equityworld Futures Medan : Gubernur OPEC dari Arab Saudi, Mohammed al-Madi mengatakan, harga minyak yang anjlok hingga di bawah US$ 50/barel, sulit kembali ke US$ 100-120/barel lagi.

"US$ 100-120, saya kira sulit untuk capai US$ 120 lagi. Kami mengerti, banyak negara yang membutuhkan pendapatan lebih tinggi. Kami ingin pendapatan yang lebih tinggi, pendapatan itu untuk generasi masa depan," kata Madi dalam konferensi energi di Riyadh, seperti dilansir dari Reuters, Senin (23/3/2015).

Dia menegaskan, Arab Saudi tidak mempunyai motif politik dengan kebijakan minyaknya, yang terus menggenjot produksi meski harga sedang jatuh.

"Tidak ada dimensi politik d‎i kementerian permintakan kami. Visi kami adalah perdagangan dan ekonomi. Kami tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Visi kami sederhana, produsen dengan biaya produksi rendah, punya prioritas memproduksi, namun mereka dengan biaya produksi tinggi, harus menunggu gilirannya," kata Madi.

"Kami tidak melawan siapa pun" imbuhnya.

Sejumlah produsen minyak seperti Iran, yang merupakan rival diplomatik Arab Saudi, memberi kritik tajam kepada Riyadh, karena keputusan membiarkan harga minyak anjlok. Menurut Iran, Arab Saudi bisa membantu menahan anjloknya harga minyak dengan menahan produksi negara-negara OPEC.

Namun Madi mengatakan, kejatuhan harga minyak disebabkan karena suplai yang tinggi, dan permintaan yang rendah.

"Apakah OPEC bisa mengontrol harga? Jawabannya adalah, bila OPEC bisa mengontrol harga maka itu akan dilakukan. Namun kenyataannya, OPEC tak kuasa mengontrol harga. Yang bisa dilakukan adalah menyeimbangkan pasar. Harga dibentuk oleh pasar, berdasarkan suplai dan permintaan," papar Madi.
(dnl/dnl)

Prospek Mingguan Forex

Equityworld Futures Medan : Dolar melemah tajam terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat, mencatatkan kinerja terburuk mingguan terhadap euro dalam tiga tahun dan penurunan terbesar mingguan terhadap yen dan franc Swiss dalam dua bulan di tengah keraguan atas seberapa cepat suku bunga AS akan naik .

Penurunan tajam dolar muncul di tengah ketidakpastian atas jalan kebijakan moneter AS setelah Federal Reserve menurunkan proyeksi untuk pertumbuhan dan inflasi dan menurunkan proyeksi suku bunga pada hari Rabu.

Pernyataan Fed mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun, mendorong investor untuk keluar dari posisi yang akan mendapat manfaat dari dolar yang menguat.

EUR / USD naik 1,52% menjadi 1,0820 akhir Jumat. Untuk minggu lalu, naik 3,2%, kenaikan terbesar sejak Oktober 2011.

USD / JPY turun 0,64% menjadi 120,03 pada akhir perdagangan, mengakhiri mingguan dengan kerugian 1,06%. USD / CHF turun 1,54% menjadi 0,9747, 3,16% untuk kerugian mingguan.

Indeks dolar AS yang mencatat pergerakan nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, berakhir turun 2,53%, kerugian mingguan terbesar sejak Oktober 2011.

Mata uang yang terkait dengan komoditas juga menguat terhadap greenback pada hari Jumat. AUD / USD naik 1,63% menjadi 0,7774, NZD / USD melonjak 2,04% ke 0,7565 dan USD / CAD turun 1,3% diperdagangkan pada 1,2551.

Meskipun minggu lalu dolar jatuh namun sepertinya akan terus menguat, karena Fed diperkirakan akan tetap menaikkan suku bunga.

Euro telah jatuh sekitar 10% terhadap dolar pada tahun ini dan program pelonggaran kuantitatif triliunan euro dari Bank Sentral Eropa yang diluncurkan awal bulan ini, akan terus berlanjut menekan mata uang tunggal.

Pada minggu ini, pelaku pasar akan fokus pada laporan inflasi AS hari Selasa setelah Ketua Fed Janet Yellen memperingatkan pekan lalu bahwa dolar yang menguat akan menekan inflasi.

Data survei pada aktivitas sektor swasta zona euro, yang akan dirilis pada hari Selasa, juga akan menjadi fokus utama.

Harga Emas Naik Dibanderol Rp543.000

Equityworld Futures Medan : Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) awali pekan ini dengan kenaikan sebesar Rp1.000. Emas produksi Antam dibanderol menjadi Rp543.000 per gram.
Melansir Logammulia, Senin (23/3/2015). Harga beli kembali (buy back) naik Rp2.000 per gram menjadi di Rp486.000 per gram.
Sementara harga emas 2 gram dibanderol Rp1.046.000 atau Rp523.000 per gram. Emas ukuran 2,5 gram dijual Rp1.297.500 per bar, dengan harga per gram Rp519.000. Emas 3 gram dihargai Rp1.551.000 per bar, dengan harga per gram Rp517.000.
Emas ukuran 4 gram dijual Rp2.056.000 per bar, dengan harga per gram Rp514.000. Emas 5 gram dibanderol Rp2.570.000 per bar atau Rp514.000 per gram.
Emas 10 gram dijual Rp5.090.000 per bar atau Rp509.000 per gram. Emas 25 gram dijual Rp12.650.000 atau Rp506.000 per gram. Emas 50 gram Rp25.250.000 per bar atau Rp505.000 per gram.
Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp50.450.000 per bar atau Rp504.500 per gram. Emas 250 gram Rp126.000.000 atau Rp504.000 per gram. Lalu emas ukuran 500 gram dijual Rp251.800.000 atau Rp503.600 per gram.
(rzy)

IHSG Masih Dibayangi The Fed

Equityworld Futures Medan : Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan berada pada kisaran level support 5.415 dengan ressistance 5.470. Laju IHSG masih dibayangi dengan adanya pernyataan kebijakan The Fed.
Analis Universal Broker Indonesia Alwi Assegaf mengungkapkan, bila setelah adanya rapat The Fed yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga meskipun tetap terbuka. Apalagi The Fed akan memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi untuk tahun ini dan tahun depan.
"Ini yang kemudian mendorong spekulasi kalau The Fed tidak akan naikkan suku bunga. Kalau Juni ini the Fed akan menaikkan suku bunga dengan pernyataan seperti itu, mengindikasikan adanya kekhawatiran suku bunga masih tetap membayangi pelaku pasar.Ini terlihat dari aksi jual beli asing kembali berlanjut," papar Alwi kepada Okezone di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Alwi menjelaskan, bila sentimen masih terbilang tetap mix, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Sentimen dalam negeri masih positif dengan data neraca perdagangan yang surplus.
"Tetapi tetap saja kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed, masih bayangi pengaruhnya ke penguatan dolar AS terhadap Rupiah. Kekhawatiran tersebut dapat memberikan sentimen negatif bagi IHSG meskipun berpotensi mengalami penguatan terbatas," tandasnya.
(rzy)

IHSG Menguat Sepekan, Waspadai Net Sell Asing


Equityworld Futures Medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan kemarin bergerak melemah 0,2 persen di 5.443,065. Namun, bila dilihat selama sepekan IHSG menguat.
Analis MNC Securities Edwin Sembayang mengatakan, penguatan seminggu tersebut harus diwaspadai. Hal ini disinyalir adanya net sell asing.
"Apalagi kalau ditambah minggu sebelumnya semakin besar juga net sell asingnya," ujarnya dalam MNC Morning Breakfast, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurutnya, walaupun indeks naik dalam dua pekan, tapi ini diambil kesempatan bagi asing untuk menjual."jadi mereka pelan-pelan net sell tapi konsisten. kita harus waspadai," ujarnya.
Sementara itu, lanjutnya, sektor konstruksi masih berperan minggu lalu karena ada dolar Rupiah. Tapi, sudah cukup mahal. "Seperti waskita, PTPP, Weton. saya kira sekarang yang masih aktif sektor konsumer good," ujarnya.
(rzy)

Friday, March 20, 2015

Aksi Profit Taking, IHSG Bergerak Melemah

Equityworld Futures Medan : Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti pergerakan bursa regional pada ini. Investor asing melakukan aksi jual sehingga menekan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (20/3/2015), IHSG melemah 20,70 poin (0,38 persen) ke level 5.433,15. Indeks saham LQ45 juga turun 0,55 persen ke level 944,50.

Indeks terus melemah pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG turun 20,50 poin (0,45 persen) ke level 5.427,92. Indeks saham LQ45 merosot 0,61 persen ke level 943,53.

Hanya ada 24 saham yang menghijau. Sementara itu, sebanyak 51 saham melemah sehingga menekan pergerakan IHSG. 66 saham lainnya diam di tempat. Pada pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.438,90 dan terendah 5.426,91.

Total frekuensi perdagangan saham hari ini cukup kecil sekitar 5.173 kali dengan volume perdagangan saham 98,93 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 164,13 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor yang membentuk indeks seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor industri dasar yang turun 1,31 persen. disusul kemudian sektor konstruksi yang melemah 0,68 persen.

Jika kemarin investor asing melakukan aksi beli, untuk hari ini investor asing melakukan aksi jual. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 71 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 71 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CPGT naik 7,55 persen ke level Rp 114 per saham, saham DVLA mendaki 20,33 persen ke level Rp 2.160 per saham, dan saham SMAR menanjak 4,69 persen ke level Rp 6.700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham GSMF turun 8,70 persen ke level Rp 105 per saham, saham GOLL tergelincir 5,79 persen ke level Rp 179 per saham, dan saham KOBX melemah 5,29 persen ke level Rp 161 per saham.

Analis BNI Securities, Yasmin Soulisa mengungkapkan, Indeks Dow Jones ditutup melemah karena aksi profit taking pada perdagangan hari Kamis (19/3) kemarin setelah menguat tajam sehari sebelumnya.

Bursa Asia pagi ini mayoritas dibuka di teritori merah di tengah aksi profit taking. Sementara indeks Nikkei bergerak flat.

Dengan dua sentimen regional tersebut, Yasmin memperkirakan IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan, meski pergerakannya mulai terbatas di kisaran 5.425 – 5.485.

Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Yasmin melanjutkan, pemerintah berencana untuk menurunkan batas bawah pengenaan pajak ekspor CPO pada harga sekitar US$ 500 per ton hingga US$ 600 per ton dari sebelumnya US$ 750 per ton.

"Kami melihat implementasi dari kebijakan tersebut dapat menurunkan keunggulan kompetitif dari harga CPO Indonesia di pasar global. Namun diharapkan akan mendorong hilirisasi dari industri CPO dan mengurangi suplai dunia dikarenakan posisi Indonesia sebagai produser CPO terbesar dunia.," jelasnya.

Oleh sebab itu, Yasmin merekomendasikan beli untuk saham-saham perkebunan, antara lain SIMP, LSIP, AALI, dan BWPT.

Analisa Emas

Equityworld Futures Medan : Harga emas stabil di pasar Asia, ditransaksikan pada kisaran sempit, pelaku pasar mencerna kebijakan The Fed serta fokus pada prospek naiknya suku bunga AS.

Harga emas kemungkinan akan bergerak menuju support di $ 1,168.79 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support $ 1,163.24 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di area $ 1,171.73 per troy ounce dan muncul sinyal bullish di sekitar area tersebut membuka potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistance $ 1,174.34 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa emas bergerak ke atas menuju resistance berikutnya di $ 1,179.89 per troy ounce.

Harga Minyak Anjlok, Sampai Kapan?

Equityworld Futures Medan : Harga minyak mentah diperkirakan masih akan terus melesu. Pasalnya secara fundamental tidak ada sentimen yang bisa mendorong si emas hitam.
 
Analis pasar modal OSO Securities Suryadi menjelaskan, sentimen fundamental yang akan menahan harga minyak mentah adalah suplai minyak mentah yang masih berlimpah Amerika. Di sisi lain negara-negara produsen minyak di Timur Tengah tidak akan memangkas produksi minyaknya.
Menurut dia, harga minyak mentah akan bouncing namun tidak dalam waktu dekat. "Jadi ini sampai kapan? Bisa jadi sampai kuartal ketiga. Sampai saat ini banyak yang tengah berupaya untuk memulihkan tetapi rasanya sulit," ujar dia dalam acara Power Breakfast MNC Business, Jumat (20/3/2015).
Di sisi lain, tingkat suku bunga the Fed akan naik pada September. Hal ini sudah mempengaruhi pasar saham Amerika di mana Wall Street bergerak mixed. Ditambah harga minyak masih saja melemah. Situasi ini bisa mempengaruhi perusahaan yang melantai di bursa. "Mana ada perusahaan yang akan bertahan untuk merugi," ujar dia.
(rhs)

Refleksi IHSG di Kawasan Emerging Market

Equityworld Futures Medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini berada di level 5.000. Angka tersebut masih terbilang tinggi bila dibandingkan dengan negara emerging market lainnya.
"Valuasi 5.000 dibandingkan dengan emerging market lain, tapi kalau year to date masih jauh terutama dari Amerika, apalagi Eropa," kata Analis Oso Securities Suryadi dalam acara Power Breakfast MNC Business, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Namun, dengan pertumbuhan infrastruktur yang ditargetkan meningkat, maka IHSG diperkirakan masih akan mampu naik. Hal tersebut karena valuasi IHSG dinilai masih cukup murah.
"Secara valuasi mahal, tapi price earning pada emerging market terutama untuk Asia itu masih murah, terutama dari tingkat risiko capital outflow kita," jelasnya.
(rhs)

Dolar Rebound Setelah Pernyataan The Fed

Equityworld Futures Medan : Kurs dolar AS bangkit kembali terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah terpukul oleh pernyataan kebijakan Federal Reserve yang "dovish" di sesi sebelumnya.
Bank sentral AS menghapus janji tetap "bersabar" tentang menaikkan suku bunga dalam pernyataannya yang dirilis setelah pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu.
Namun Ketua Fed Janet Yellen menekankan dalam konferensi pers berikutnya bahwa "hanya karena kami menghapus kata bersabar dari pernyataan tidak berarti kami akan menjadi tidak sabar."
The Fed juga mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi AS telah "agak moderat" sejak Januari dan mengatakan bahwa "peningkatan kisaran target untuk suku bunga federal funds tetap tidak mungkin pada pertemuan April."
Dolar AS berada di bawah tekanan pada Rabu, karena pengumuman mengisyaratkan bahwa ekspektasi luas kenaikan suku bunga pada Juni sebagian besar "terjatuh dari meja".
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,55 persen selama sesi sebelumnya. Greenback mengupas sebagian besar kerugiannya pada Kamis dengan indeks dolar naik 0,88 persen menjadi 99,415 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 14 Maret, angka pendahuluan untuk klaim awal yang disesuaikan secara musiman mencapai 291.000, meningkat 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0638 dolar dari 1,0744 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4714 dolar dari 1,4863 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7624 dolar dari 0,7724 dolar.
Dolar AS dibeli 120,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,69 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik tipis menjadi 0,9911 franc Swiss dari 0,9887 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2738 dolar Kanada dari 1,2671 dolar Kanada.
(rzk)

Thursday, March 19, 2015

The Fed Turunkan Outlook Suku Bunga, Minyak Pertahankan Rebound

Equityworld Futures Medan : Minyak mempertahankan rebound dari harga terendah dalam enam tahun terakhir setelah Federal Reserve menurunkan perkiraan untuk tingkat suku bunga, yang melemahkan dolar.
Minyak berjangka sedikit berubah di New York setelah pada hari Rabu menguat 2,8%, kenaikan pertama dalam tujuh hari. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang mengukur kinerja mata uang terhadap 10 mata uang utama, turun 1,8% setelah pejabat The Fed menurunkan perkiraan rata-rata mereka untuk federal fund rate pada akhir tahun 2015 dan 2016. Melemahnya dolar meningkatkan daya tarik investasi minyak.
Minyak mentah masih turun 17% dari puncaknya di tahun ini pada bulan bulan Februari setelah output AS terus meningkat, bahkan setelah jumlah pengebor siaga dari rig pengeboran yang aktif menuju ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Stok minyak mentah AS dan produksi naik ke rekor di konsumen terbesar dunia, menurut data dari Energy Information Administration (EIA).
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April berada di level $ 44,53 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, turun 13 sen pada pukul 10:45 pagi waktu Sydney. Kontrak menguat $ 1,20 menjadi $ 44,66 pada hari Rabu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 66% di bawah rata-rata 100-hari.(frk)
Sumber: Bloomberg

Usai Turun, Harga Emas Antam Kini Naik Rp 1.000 per Gram

Equityworld Futures medan : Usai turun, harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kini naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 542 ribu per gram pada Kamis (19/3/2015).

Begitu pula, harga pembelian kembali (buyback) logam mulia Antam naik Rp 1.000 menjadi Rp 484 ribu per gram.

Antam menjual emas dari ukuran 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.02 WIB, semua ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:

* Pecahan 1 gram Rp 542.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.565.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.080.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.625.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.200.0000
* Pecahan 100 gram Rp 50.350.000
* Pecahan 250 gram Rp 125.750.000
* Pecahan 500 gram Rp 251.300.000
(Ndw)

Seirama dengan Regional, IHSG Dibuka Menguat 45,05 Poin

Equityworld Futures Medan : Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengikuti pergerakan bursa regional pada ini. The Fed menjadi sentimen terbesar bagi IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (19/3/2015), IHSG menguat 31,91 poin (0,59 persen) ke level 5.445,07. Indeks saham LQ45 menguat 0,86 persen ke level 948,73. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau.

IHSG terus menguat pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG naik 45,05 poin (0,83 persen) ke level 5.457,38. Indeks saham LQ45 naik 0,99 persen ke level 949,93.

Ada 124 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sementara itu, hanya 6 saham yang melemah. 55 saham lainnya diam di tempat. Pada pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.458,44 dan terendah 5.444,21.

Total frekuensi perdagangan saham hari ini sekitar 9.154 kali dengan volume perdagangan saham 327,49 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 406,13 miliar.

Secara sektoral, sepuluh sektor yang ada berada di zona hijau. Penguatan terbesar dibukukan oleh sektor konstruksi yang naik 1,23  persen. disusul kemudian sektor aneka industri yang menguat 1,32 persen.

Jika kemarin investor asing melakukan aksi jual, untuk hari ini investor asing melakukan aksi kebalikannya yaitu beli bersih. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 31 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual jual sekitar Rp 31 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CPGT naik 12,32 persen ke level Rp 117 per saham, saham LRNA mendaki 9,26 persen ke level Rp 177 per saham, dan saham PNBS menanjak 6,89 persen ke level Rp 230 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham LPLI turun 3,12 persen ke level Rp 620 per saham, saham MPPA tergelincir 2,28 persen ke level Rp 4.285 per saham, dan saham GPRA melemah 1,82 persen ke level Rp 270 per saham.

Analis BNI Securities, Yasmin Soulisa menjelaskan, indeks Dow Jones menguat tajam sebesar 1,3 persen ke level 18.076 pada perdagangan hari Rabu (18/3) kemarin. Sejalan dengan Wall Street, bursa saham di Eropa juga ditutup naik.

Kenaikan tersebut merespon positif ditetapkannya level target suku bunga the Fed masih di bawah 0,25 persen dengan rencana kenaikan suku bunga the Fed baru akan dilakukan selambat-lambatnya bulan September tahun ini.

Bursa Asia pagi ini dibuka variatif. Indeks Nikkei terkoreksi di tengah kembali menguatnya mata uang yen terhadap dolar AS yang berimbas negatif ke saham-saham berbasis ekspor.  Dari dalam negeri, IHSG hari ini, BNI Securities prediksi masih ada berpeluang untuk menguat dan akan bergerak di kisaran 5.365 hingga 5.460.

"Kami melihat penguatan sementara dari harga minyak mentah dunia dapat memberikan sentimen positif terhadap saham-saham berbasis energi, antara lain MEDC, ENRG, dan ELSA," jelasnya.

Sedangkan Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Fath Aliansyah Budiman memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.400m hingga 5.470. (Gdn) 

Harga Minyak Anjlok Bikin Proyek CBM Mandek

Equityworld Futures Medan : Penurunan harga minyak membuat pencarian sumber  gas metana batu bara (Coal Bed Methane/CBM) di Indonesia lesu. Hal tersebut terbukti dari mangkraknya proyek-proyek CBM di Tanah Air.

Direktur Pembinaan Hulu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Naryanto Wagimin menyatakan, dari 50 kontrak CBM yang ada, hanya 10 persen atau sekitar lima kontrak yang sedang digarap. Hal tersebut semakin diperberat oleh penurunan harga minyak dunia.

" Ada sekitar 10 persen sekitar 5 sampai 6 yang mengerjakan. Tapi karena harga minyak rendah dia down (turun)," kata Naryanto di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Naryanto melanjutkan, saat ini pemerintah sedang mencari cara agar 50 kontrak CBM tersebut kembali berjalan, dan cepat berporduksi.

"CBM ada 50 kontrak tidur supaya bangun bagaimana cara, itu yang masih kami cari," tutur Naryanto.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Nyoman Wiratmaja agar kegiatan eksplorasi CBM meningkat membutuhkan banyak investor.

"Memang untuk CBM ini peningkatannya memang belum besar, kita butuh investor lebih banyak lagi," ungkapnya.

Untuk menarik investor, saat ini pemerintah sedang menyiapkan aturan khusus untuk kegiatan eksporasi dan ekploitasi CBM. Karena, dari karakteristiknya CBM berbeda dengan gas konvensional atu gas bumi.

 "Kami sedang menyiapkan regulasi khusus untuk CBM. Karena yang ada sekarang ini regulasinya adalah turunan gas konvensional," pungkasnya. (Pew/Ndw)