This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, April 28, 2022

Kilaunya Makin Meredup, Harga Emas Turun Lagi

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas terus melemah selama sepakan terakhir. Pada Kamis (28/4/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.885,18 per troy ons. Melemah 0,05%.
Level harga tersebut adalah yang terendah sejak 25 Februari 2022 di mana emas menyentuh titik US$ 1.887,69 per troy ons. Melemahnya emas melanjutkan tren negatif yang sudah berlangsung sejak akhir pekan lalu.

Dalam sepekan, harga emas sudah terkoreksi 2,3% point to point. Dalam sebulan, harga emas juga melemah 1,77% sementara dalam setahun masih melesat 5,83%.


Pelemahan emas salah satunya dipicu oleh perkasanya dolar Amerika Serikat (AS). Kenaikan dolar AS dipicu ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 50 bps Mei mendatang. Kemarin, indeks dolar AS juga sedang menguat terhadap 6 mata uang dunia. Sepanjang bulan April, indeks dolar telah menguat sebanyak 4%.

"Dolar AS kini sedang dicari sebagai aset aman. Emas akan kesulitan untuk merangkak naik dari sekarang hingga pertemuan Fed Mei mendatang," tutur Bob Haberkron, analis RJO Futures, seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Matt Simpson, analis dari firm City Index juga mengatakan dengan penguatan dollar AS, harga emas sepertinya akan terus tertekan dalam waktu yang lama.

"Saat ini jelas bukan waktu yang ideal bagi emas untuk merangkak naik karena dolar AS bergerak terlalu kuat," tutur Simpson, seperti dikutip dari Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, April 27, 2022

Bukan Rusia, AS Bakal Jatuh ke Lubang Resesi

 Demonstrators protest Friday, June 5, 2020, near the White House in Washington, over the death of George Floyd, a black man who was in police custody in Minneapolis. Floyd died after being restrained by Minneapolis police officers.. (AP Photo/Carolyn Kaster)PT Equityworld Futures Medan- Deutsche Bank memperkirakan akan terjadi resesi di Amerika Serikat (AS). Hal ini didorong langkah The Fed untuk untuk menurunkan inflasi yang sangat tinggi di negara itu.
Dalam sebuah rilisnya, Selasa (26/4/2022), Deutsche Bank mengatakan langkah The Fed untuk menurunkan inflasi dari 8,54% ke 2% akan dilakukan dengan kenaikan suku bunga yang tinggi. Menurut bank itu, hal ini dapat merugikan bagi perekonomian.
"Kami menganggapnya ... sangat mungkin bahwa Fed harus menginjak rem lebih kuat, dan resesi yang dalam akan diperlukan untuk membawa inflasi ke tumit," tulis ekonom bank yang berpusat di Jerman itu seperti dilansir CNN International.

Bank itu juga menyatakan bahwa inflasi ini masih akan terus meningkat. Mereka mengatakan ada beberapa beberapa perkembangan yang mendorong lonjakan ini seperti perubahan iklim, gangguan rantai pasokan lebih lanjut yang disebabkan oleh perang di Ukraina, serta penguncian Covid di China.


"Momok inflasi telah kembali dan akan tetap ada," tambahnya.

Lebih lanjut, Deutsche Bank juga mempertegas prediksi resesinya dengan membuat indeks yang melacak jarak antara inflasi dan pengangguran selama 60 tahun terakhir serta pencapaian yang dinyatakan Fed untuk metrik tersebut.

Penelitian itu menemukan bahwa Fed hari ini "jauh lebih jauh di belakang kurva" daripada sejak awal 1980-an. Saat itu, inflasi yang sangat tinggi memaksa bank sentral menaikkan suku bunga ke rekor tertinggi, menghancurkan ekonomi.

"Sejarah menunjukkan The Fed tidak pernah dapat memperbaiki inflasi dan lapangan kerja yang lebih kecil lagi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi yang signifikan," jelas Deutsche Bank.

Meski begitu, Deutsche Bank juga memberikan kabar baik. Bank itu mengatakan ekonomi akan rebound pada pertengahan 2024 karena The Fed membalikkan arah dalam pertarungan inflasinya.

Resesi adalah periode saat terjadi penurunan roda perekonomian yang ditandainya dengan melemahnya produk domestik brotu (PDB) selama dua kuartal berturut-turut. KBBI mendefinisikan apa itu resesi sebagai kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, April 26, 2022

Jreng! Harga Emas Sentuh Rekor Terendah dalam 2 Bulan...

 Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi ini. Namun kemarin, harga sang logam mulia ambles dan menyentuh titik terendah dalam dua bulan.
Pada Selasa (26/4/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.898,46 per troy ons. Menguat 0,04%.

Kemarin, harga emas ditutup di US$ 1.897,69 per troy ons, melemah 1,6%. Kali terakhir harga emas berada di bawah level US$ 1.900 adalah pada 25 Februari 2022 atau pada awal serangan Rusia ke Ukraina.



Pada 25 Februari, harga emas masih tercatat di angka US$ 1.887,56 per troy ons tetapi setelah itu emas melesat dan bahkan menembus US$ 2.000 per troy ons pada 8 Maret 2022.

Dalam sepekan terakhir, harga emas sudah terkoreksi 3,01% point to point dan melemah 3,01% dalam sebulan. Namun, dalam setahun, emas masih menguat 6,6%.

"Sepertinya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga sudah membuat harga emas jauh menurun. Emas dianggap sebagai aset aman yang mahal. Tekanan inflasi juga diperkirakan akan menurun dam itu bisa membuat permintaan akan emas menurun," tutur Julius Baer, analis dari Carsten Menke, seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Jeffrey Halley, analis dari OANDA, juga mengatakan dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS), harga emas sepertinya akan terus tertekan dalam waktu yang lama.

Kemarin, dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS terus menguat menyusul komentar hawkish dari sejumlah pejabat The Fed, termasuk Jerome Powell. The Fed semakin menguatkan sinyal bahwa kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Mei mendatang akan terjadi.

Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun sudah berada di angka 2,89% kemarin, menyamai rekor Desember 2018.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, April 25, 2022

Bursa Asia Dibuka Kebakaran, Hang Seng Ambruk 2% Lebih

 An investor looks at a board showing stock information at a brokerage office in Beijing, China July 6, 2018. REUTERS/Jason LeePT Equityworld Futures Medan- Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung berjatuhan pada perdagangan Senin (25/4/2022), menyusul aksi jual yang kembali terjadi di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada Jumat pekan lalu.
Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 1,28%, Hang Seng Hong Kong ambruk 2,48%, Shanghai Composite China ambrol 1,74%, Straits Times Singapura merosot 0,88%, dan KOSPI Korea Selatan tergelincir 1,02%.

Sementara untuk indeks ASX 200 Australia pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur memperingati Hari ANZAC (Australia and New Zealand Army Corps).



Bursa Asia-Pasifik yang cenderung terkoreksi cukup dalam pada pagi hari ini mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street pada Jumat pekan lalu yang kembali berjatuhan seiring dengan rencana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang semakin agresif menaikan suku bunga untuk mengekang inflasi.

Indeks Dow Jones ditutup ambruk 2,82% ke level 33.811,398, S&P 500 anjlok 2,77% ke 4.271,83, dan Nasdaq Composite longsor 2,55% ke posisi 12.839,29.

Investor masih merespons negatif dari pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell pada Jumat lalu dini hari waktu Indonesia, di mana Powell mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bp) sudah siap diketok pada pertemuan The Fed berikutnya. Dia juga mengatakan saat ini merupakan momen yang tepat untuk 'bergerak lebih cepat' dalam memerangi inflasi.

"Pasar sangat gelisah tentang kemungkinan timbulnya kesalahan kebijakan oleh Federal Reserve. Ketika seorang pejabat The Fed menyarankan kenaikan 50 basis poin, pasar mulai mencoba memperkirakan kenaikan 75 basis poin," kata Jamie Cox, managing partner di Harris Financial Group, dikutip Reuters, Sabtu (23/4/2022) lalu.

Hal ini pun membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) sempat melonjak ke kisaran level 2,9% pada Jumat lalu pukul 04:05 WIB, di mana level ini merupakan level tertinggi sejak tahun 2018, meski pada penutupan perdagangan Jumat waktu AS, yield Treasury tenor 10 tahun turun ke kisaran 2,8%

Dengan The Fed yang bertindak lebih agresif, semakin banyak analis yang melihat AS akan mengalami resesi.

"Saya melihat probabilitas 30% Amerika Serikat memasuki resesi dalam 12 bulan ke depan, dan probabilitas tersebut terus meningkat," kata kepala ekonomi Moody's Analytics Mark Zandi.

Powell sendiri mengakui tugas The Fed saat ini sangat menantang, melandaikan inflasi tanpa membuat perekonomian AS mengalami pelambatan signifikan hingga resesi.

"Target kami menggunakan instrumen yang kami miliki untuk kembali mengsinkronkan supply dengan demand... dan tanpa membuat pelambatan yang bisa membawa perekonomian resesi. Itu akan sangat menantang," kata Powell.

Berdasarkan perangkat Fed Watch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 99,6% The Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 0,75% - 1% pada 4 Mei mendatang (waktu setempat).

Selain itu, ada probabilitas sebesar 70% The Fed akan menaikkan 50 basis poin lagi di bulan Juni menjadi 1,5% - 1,75%




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, April 21, 2022

Kembali Tiarap! Harga Emas Turun Lagi

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas masih volatile dalam sepekan terakhir. Pada Kamis (21/4/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.955,14 per troy ons. Emas melemah 0,12%.
Harga emas sempat naik 0,4% pada perdagangan Rabu (20/4) dan ditutup di level US$ 1.957,41. Volatilitas emas sudah terjadi sejak pertengahan April karena kuatnya tarik menarik dua faktor yang bertolak belakang. Di satu sisi, ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed melemahkan emas. Namun, di sisi lain, ada faktor perang yang mendorong harga emas.




Sejak awal April, emas mampu bergerak perlahan-lahan untuk mendekati level US$ 2.000 dari titik US$ 1.924,3 ke titik US$ 1.978,49 pada Senin (18/4). Namun, pada Selasa (19/4) dan hari ini, Kamis (21/4), emas kembali melemah.

Dalam sepekan, harga emas turun 0,98% secara point to point. Dalam sebulan, emas masih menguat 1,75% sementara dalam setahun melonjak 9,02%.
"Harga emas tengah dalam fase konsolidasi. Pergerakan harganya sangat tergantung pada penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Dollar AS sangat kuat saat ini sejalan dengan kenaikan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat dan ekspektasi inflasi," tutur Michael Hewson, analis dari CMC Markets, seperti dikutip Reuters.

Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke level 2,85% pada Kamis (21/4) yang menyamai rekor tertingginya pada Desember 2018. Meningkatnya yield dipicu ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 bps pada Mei mendatang. Kenaikan yield surat utang pemerintah AS membuat emas menjadi tidak menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.

Daniel Pavilonis dari RJO Futures, mengatakan emas masih berpeluang naik terutama didorong oleh kekhawatiran memburuknya situasi perang Rusia-Ukraina serta lonjakan inflasi.

"Memang ada koreksi harga emas tetapi ada juga peluang emas untuk naik," tuturnya, seperti dikutip Reuters.

Perang Rusia dan Ukraina diyakini akan makin memanas ke depan. Rusia sendiri telah memasuki "fase kedua" serangan sejak awal pekan ini.

Meski Kremlin menyebut akan fokus ke Ukraina bagian Timur, Donbass, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut serangan Rusia itu adalah awal dari operasi yang lebih besar. Donbass sendiri adalah pusat milisi pemberontak pemerintah Kyiv.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, April 20, 2022

Harga Emas Anjlok, Harga Perak Ikutan Longsor.. Ada Apa?

 Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)PT Equityworld Futures Medan-Semalam harga perak dunia jatuh 2,64% dan pelemahan tersebut berlanjut hari ini. Harga perak tertekan dollar index yang mencapai level tertinggi selama dua tahun.
Pada Rabu (20/4/2022) pukul 09.20 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 25,03/ons, turun 0,52% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.




Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) mencapai puncak selama lebih dari dua tahun menekan harga perak. Sebab, perak dibanderol dengan dolar AS menjadi lebih mahal dibandingkan mata uang lain.

Sementara itu,yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menyentuh 2,94%. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Desember 2019.

Melesatnya dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS tidak bisa dilepaskan dari komentar hawkish Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard. Berbicara di depan Dewan Hubungan Luar Negeri, Bullard mengatakan kenaikan suku bunga harus segera dilakukan menjadi sekitar 3,5% pada tahun ini.

Dia bahkan mengatakan ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps. Kenaikan tersebut di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan bank sentral AS akan mengerek suku bunga sebesar 50 bps pada Mei mendatang.

Kenaikan suku bunga memudarkan kilau perak sebagai aset tanpa imbal hasil dan meningkatkan biaya peluang memegang perak batangan.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, April 19, 2022

Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Ambruk 1% Lebih

 People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Selasa (19/4/2022), di tengah reaksi pasar terhadap bank sentral China yang mengumumkan dukungan keuangan untuk sektor-sektor yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Indeks Nikkei Jepang melonjak 1,11%, Shanghai Composite China naik tipis 0,04%, Straits Times Singapura melesat 0,81%, KOSPI Korea Selatan menguat 0,72%, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,22%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka ambles 1,55% pada perdagangan hari ini.



Pada Senin kemarin, bank sentral China (People Bank of China/PBoC) mengumumkan akan meningkatkan dukungan keuangan bagi industri, bisnis, dan individu yang terkena dampak Covid-19.

Pengumuman itu muncul setelah China melaporkan data ekonomi yang beragam, di mana penjualan ritel pada Maret lalu berada di bawah ekspektasi pasar, sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama lebih tinggi dari yang diperkirakan pasar.

China sudah berminggu-minggu berjuang melawan wabah Covid-19 yang diklaim paling buruk sejak fase awal pandemi pada tahun 2020.


Bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat terjadi di tengah koreksi tipisnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Senin kemarin waktu setempat, di tengah antisipasi pemodal atas rilis kinerja emiten di Negeri Paman Sam dan prospek kenaikan suku bunga bank sentral AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,11% ke level 34.411,69, S&P 500 turun tipis 0,02% ke posisi 4.391,69, dan Nasdaq Composite melemah 0,14% menjadi 13.332,36.

Wall Street bagaikan 'roller coaster' sepanjang perdagangan Senin kemarin setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10-tahun mencapai level tertingginya sejak akhir 2018.

Yield Treasury tenor 10 tahun naik ke level 2,884% pada Senin kemarin. Hal ini karena bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) diyakini oleh pelaku pasar akan bersikap lebih agresif terhadap kebijakan moneter ke depannya. Perubahan itu telah membebani saham dan memicu kekhawatiran tentang resesi yang akan datang.

Investor memantau sejauh mana inflasi yang tinggi-sebesar 8,5% bulan lalu atau tertinggi sejak Desember 1981-bakal mempengaruhi proyeksi laba bersih emiten-emiten tersebut pada akhir tahun ini.

Di lain sisi, musim rilis kinerja keuangan perusahaan AS telah dimulai dengan awal yang baik, di mana sebanyak 81,5% perusahaan yang menjadi konstituen indeks S&P 500 melaporkan laba bersih di atas ekspektasi, jika mengacu kepada data FactSet.

Menurut analis FactSet bahwa kinerja keuangan kuartal I-2022 akan melonjak sebanyak 5,3% dibandingkan kuartal sebelumnya, ketika semua perusahaan indeks S&P 500 telah selesai merilis kinerja keuangannya.

Meskipun beberapa perusahaan melaporkan hasil pendapatan yang lebih baik dari perkiraan pada pekan lalu, para investor melakukan aksi jual karena mereka khawatir tingkat inflasi yang lebih tinggi dapat menekan prospek musim rilis kinerja keuangan.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, April 13, 2022

Harga-harga Energi Bisa Stabil, Begini Caranya..

Yanto penjual gas eceran menyiapkan gas di rukonya di kawasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin 3/1. Harga Gas LPG sejumlah ukuran naik. Sebelumnya Pertamina resmi menaikan gas elpiji sejak 25 Desember lalu. Pantauan CNBC Indonesia dilapangan, Bright gas 5 kg : Rp90 ribu dari Rp80 ribu.
Bright gas 12 kg: Rp175 Ribu dari Rp155 ribu. Gas tabung Biru 12kg : Rp175 ribu dari Rp155 ribu.
Gas 3 kg: Rp21 ribu blm naik.
Dilokasi yang berbeda Rosid selaku penjual gas juga mengatakan ada kenaikan. Gas tabung biru 12kg : dari Rp155 ribu naik Rp165 ribu
Gas tabung Pink 12kg : dari Rp160 naik menjadi Rp170 ribu. 
Gas tabunh Pink 5kg : dari Rp75 ribu naik menjadi Rp80 ribu.
Gas 3kg : tidak naik tetap dengan hari Rp20 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Pemerintah disarankan untuk melakukan realokasi anggaran untuk menstabilkan harga-harga energi termasuk harga Liquefied Petroleum Gas (LPG). Oleh karena itu, harga LPG baik 12 kg dan LPG 3 kg diminta untuk tidak dinaikan.
Dengan naiknya harga LPG 12 kg pada Februari 2022 kemarin, membuat selisih harga dari LPG 3 Kg melon bersubsidi cukup jauh, hal itu memicu naiknya pelebaran subsidi energi yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, sebagai solusinya pemerintah juga jangan menaikkan harga LPG 3 Kg. Alasannya, kenaikan harga akan memicu masalah yang jauh lebih serius. Uang yang digunakan untuk membeli LPG 3 Kg bagi masyarakat miskin akan mengorbankan pengeluaran lainnya.

Bahkan daya beli bisa turun karena sensitivitas kelas bawah terhadap naiknya harga energi. Sehingga dalam kondisi disparitas harga energi non-subsidi dan subsidi terlalu jauh, maka langkah terbaik adalah menambah pasokan subsidi energi hingga Rp 200 triliun dari sebelumnya Rp 134 triliun.

"Realokasi anggaran menjadi senjata ampuh untuk dialihkan ke stabilitas harga energi. Ruang fiskal masih ada untuk tahan kenaikan harga LPG 3 Kg hingga akhir tahun, asal pemerintah memiliki sense of crisis," katanya.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan (Kemenkeu) sebelumnya menyatakan bahwa penerapan subsidi LPG 3 Kg secara langsung perorangan atau tertutup masih menunggu masalah waktu yang tepat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kebijakan APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Wahyu Utomo mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan APBN 2022 dengan DPR, disepakati bahwa pada tahun 2022 Pemerintah akan melaksanakan transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dari subsidi berbasis komoditas (terbuka) menjadi subsidi berbasis orang (target penerima/tertutup).

"Transformasi subsidi LPG akan dilaksanakan secara bertahap dan berhati-hati, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, termasuk perkembangan munculnya varian baru virus Corona, serta pemulihan ekonomi secara nasional," kata Wahyu kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/3/2022).

Wahyu menyatakan, pemilihan waktu yang tepat sangat menjadi perhatian pemerintah, sehingga untuk saat ini penetapan waktu mulai dijalankannya transformasi subsidi LPG masih dikaji secara lebih mendalam.

Adapun selama penetapan waktu belum diputuskan, kebijakan subsidi LPG tabung 3 kg masih akan tetap berlaku subsidi komoditas (kebijakan eksisting).

Wahyu tak menampik, saat ini gap harga LPG non subsidi baik 5,5 kg dan 12 kg dengan LPG gas 3 kg sudah sangat jauh. Sehingga beberapa kalangan seperti ekonom menilai, ini menjadi momentum yang tepat untuk menerapkan subsidi LPG tertutup untuk menghindari adanya migrasi konsumsi LPG non subsidi ke penggunaan LPG subsidi.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, April 12, 2022

Harga Emas Turun Sih, Tapi Ntar Juga Naik Lagi...

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas melemah pada pagi hari ini. Pada Selasa (12/4/2022) pukul 05:56 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.951, 66/troy ons. Melemah 0,09% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat menguat 0,39% perdagangan Senin (11/4/2022) dan ditutup di US$ 1.953,43/troy ons. Meski biasanya melemah pada perdagangan pagi hari, harga emas selalu ditutup menguat sepanjang Rabu (6/4/2022) hingga Senin (11/4/2022). Harga emas sudah menanjak dari US$ 1.925,48/troy ons menjadi US$ 1.953,43/troy ons sepanjang periode tersebut.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 1,36% secara point to point. Dalam sebulan emas juga melesat 11,92% dan melonjak 12,65% dalam setahun.

David Meger dari High Ridge Futures mengatakan sejumlah faktor masih menjadi daya dorong pergerakan emas seperti ekspektasi kenaikan inflasi. Namun, di sisi lain ada tekanan dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang melemahkan harga emas.

"Pertanyaannya adalah seberapa kebijakan The Fed dalam menekan inflasi akan mempengaruhi potensi kenaikan emas," tutur Meger, kepada Reuters.

Carlo Alberto De Casa, analis pasar Kinesis, mengatakan konflik Rusia-Ukraina juga belum menekan solusi dan kondisi tersebut bisa mendukung pergerakan emas. Sementara itu, Michael McCarthy, dari Tiger Brokers, Australia, mengatakan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi kenaikan suku bunga di tingkat global membuat antusiasme berinvestasi emas menurun.

"Namun, fakta bahwa emas masih dicari saat kondisi pasar datar dan penuh keraguan mencerminkan apa yang terjadi saat ini yakni bahwa masih ada kekhawatiran konflik Rusia-Ukraina," tutur McCarthy, seperti dikutip Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, April 11, 2022

Masih Terombang-ambing, Harga Emas Turun Tipis

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Mengawali pekan kedua April, harga emas bergerak melemah. Pada Senin (11/4/2022) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.945,47/troy ons. Melemah tipis 0,019% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat menguat pada Rabu hingga Jumat pekan lalu. Harga emas pada penutupan Jumat pekan lalu, 1,1% lebih tinggi dibandingkan pada penutupan Jumat pekan sebelumnya yakni US$ 1.924,3/troy ons.



Namun, pergerakan emas masih tertahan pada rentang US$ 1.932-1.945 per troy ons. Dalam sepekan harga logam mulia masih menguat 1,13% tetapi melemah 2,0% dalam sebulan. Dalam setahun harga emas masih melesat 13,02%.



Edward Moya, analis market senior dari OANDA, mengatakan fakta bahwa emas sempat bergerak naik meskipun juga mengalami pelemahan membuktikan sang logam mulia masih bisa bertahan dari goyangan kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan yield surat utang pemerintah AS.

"Market jelas khawatir dengan kondisi sekarang. Kenaikan dolar AS biasanya menurunkan minat orang untuk membeli emas namun karena ada kekhawatiran resesi maka harta emas tetap naik," tutur Moya, seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Jim Wycoff, analis senior Kitco Metals, juga mengatakan ekspektasi kenaikan inflasi serta faktor geopolitik masih bisa menjadi pendorong harga emas. Namun, di sisi lain, kenaikan yield surat utang pemerintah AS merongrong harga emas.

Yield surat utang pemerintah AS tetap tinggi di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 bps. Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menembus level ke 2,7% pada Senin (11/4/2022) yang merupakan rekor tertinggi sejak Februari 2019.

"Dengan keterkaitan antara emas, yield surat utang pemerintah AS, perang, dan tingginya inflasi maka harga emas relatif bertahan cukup bagus tetapi tidak kuat menanjak juga karena adanya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan," tutur Brian, seperti dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan saat inflasi meningkat kembali maka emas kembali menjadi pilihan meskipun ada kebijakan agresif dari Fed




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, April 8, 2022

Harga Emas Masih Mager...

 Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Emas belum memiliki cukup tenaga untuk bergerak naik. Pada Jumat (8/4/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.931,68/troy ons. Melemah tipis 0,026% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat menguat 0,35% pada perdagangan Kamis (7/4/2022) dan ditutup di US$ 1932,17/troy ons.


Pergerakan harga emas tidak beranjak dari kisaran US$ 1.931-1.932/troy ons sejak Senin (4/4/2022) atau hampir selama sepekan terakhir. Dalam sepekan harga logam mulia masih naik 0,38% tetapi melemah 3,0% dalam sebulan. Dalam setahun harga emas masih melesat 12,61%.

Pelemahan harga emas salah satunya dipicu oleh kenaikan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS). Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menembus level ke 2,68% yang merupakan rekor tertinggi sejak April 2019.

Brian Lan, Managing Director GoldSilver Central, mengatakan ada tarik menarik antara kenaikan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi inflasi yang tinggi. Kenaikan yield surat utang pemerintah AS akan menurunkan emas sementara meningkatnya inflasi bisa mendorong harga emas.

"Dengan keterkaitan antara emas, yield surat utang pemerintah AS, perang, dan tingginya inflasi maka harga emas relatif bertahan cukup bagus tetapi tidak kuat menanjak juga karena adanya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan," tutur Brian, seperti dikutip dari Reuters.

Jim Wycoff, analis senior Kitco Metals, mengatakan ekspektasi kenaikan inflasi masih bisa menjadi pendorong harga emas. "Saat inflasi meningkat kembali maka emas kembali menjadi pilihan meskipun ada kebijakan agresif dari Fed," tuturnya, seperti dikutip dari Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, April 7, 2022

Labil Abis! Baru Sebentar Naik, Harga Emas Turun Lagi

 Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Pergerakan harga emas masih sangat volatile. Pada Kamis (7/4/2022) pukul 06:24 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.922,46/troy ons. Emas melemah 0,16% dari hari sebelumnya.
Harga emas sempat menguat 0,09% pada perdagangan Rabu (6/4) dan ditutup pada level US$ 1925,48 per troy ons. Harga emas masih sangat volatile dalam dua pekan terakhir tetapi secara keseluruhan dalam sepekan harga logam mulia sudah anjlok 0,09% dan 3,79% dalam sebulan. Dalam setahun harga emas masih melesat 10,26%.


Pelemahan harga emas dipicu kebijakan The Fed yang akan lebih agresif. Risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang keluar pada Rabu (6/4) menyebutkan Fed akan mulai mengurangi neraca keuangan atau balance sheet mereka hingga US$ 95 miliar sebulan. Kebijakan tersebut akan dimulai Mei mendatang.

Risalah tersebut juga mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 50 bps pada pertemuan 15-16 Mei mendatang.

"Harga emas sedikit melemah meskipun risalah Fed sebenarnya tidak terlalu mengagetkan dan sudah sesuai dugaan. Market sudah berekspektasi akan kenaikan suku bunga sebesar 50 bps," tutur Bob Haberkorn, analis pasar dari RJO Futures, seperti dikutip dari Reuters.

The Fed sudah menaikkan suku bunga 25 bps pada Maret lalu, yang menandai kenaikan pertama dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) melonjak. Kondisi tersebut tidak menguntungkan emas karena logam mulia tidak menawarkan imbal hasil.

Kendati emas melemah, Craig Erlam, analis market senior dari OANDA mengingatkan masih banyak faktor yang bisa mendorong pergerakan emas, seperti konflik Rusia-Ukraina dan tingginya inflasi.

"Masih banyak faktor dan kemungkinan yang akan mendorong pergerakan emas. Inflasi yang bisa naik di atas ekspektasi, kolapsnya pembicaraan damai Rusia-Ukraina atau resesi ekonomi," tutur Craig, seperti dikutip Reuters.

Matt Simpson, analis dari City Index, mengatakan harga emas masih akan bergerak volatile. Pasalnya, tarik menarik antara faktor yang mendorong dan menaikkan harga emas masih kuat.

"Kenaikan dollar AS mencegah emas bersinar dari titik support nya di US$ 1.916 per troy ons. Harga emas masih akan volatile dan tidak bergerak ke arah tertentu," tutur Simpson seperti dikutip dari Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, April 6, 2022

The Fed Bikin Bursa Saham Merah, Bitcoin cs Ikutan Ambles

Harga Bitcoin anjlok PT Equityworld Futures Medan-Harga mayoritas kripto utama berbalik ke zona koreksi pada perdagangan Rabu (6/4/2022), setelah pejabat bank sentral AS menyatakan akan mengetatkan moneter secara agresif untuk mengekang inflasi yang meninggi.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:15 WIB, hanya koin digital (token) Terra dan dua token berjenis stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang menguat pada hari ini.

Terra menguat 0,76% ke level harga US$ 116,92/koin atau setara dengan Rp 1.680.140/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.370/US$).



Sedangkan sisanya terpantau terkoreksi. Bitcoin ambles 3,06% ke level harga US$ 45.260,64/koin atau setara dengan Rp 650.395.397/koin, Ethereum ambruk 4,96% ke level US$ 3.346,83/koin atau Rp 48.093.947/koin.

Selanjutnya Solana ambrol 4,97% ke US$ 125,55/koin (Rp 1.804.154/koin), Cardano anjlok 6,11% ke US$ 1,14/koin (Rp 16.382/koin), dan Avalanche tergelincir 6,15% ke US$ 90,46/koin (Rp 1.299.910/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Kripto
Kripto
Koreksinya pasar kripto sejalan dengan pergerakan pasar saham global yang juga terkoreksi setelah pejabat bank sentral AS menyatakan akan mengetatkan moneter secara agresif yang memicu kembali kekhawatiran akan resesi.

Gubernur The Fed, Lael Brainard mengatakan bahwa pihaknya perlu menurunkan neracanya "secara cepat" untuk menekan inflasi.

"Inflasi terlalu tinggi dan menyimpan risiko kenaikan lanjutan. The Fed perlu secara bertahap mendongkrak suku bunga acuan (Fed Funds Rate)," tuturnya, dikutip CNBC International.

Komentar tersebut membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar melesat ke level 2,56%, yang merupakan tertinggi sejak Mei 2019.



Investor juga mengawasi Eropa, karena perang antara Rusia-Ukraina berlarut-larut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuding Rusia melakukan kejahatan perang yang menewaskan 300 orang di Bucha, pinggiran kota dekat Kyiv. Rusia membantah dan menduga itu hanya sandiwara Ukraina dengan mayat-mayat palsu.

Meski sebagian besar kripto terkoreksi karena pernyataan Brainard tersebut, tetapi beberapa kripto masih cenderung menguat pada hari ini.

Salah satunya yakni token 'meme' Dogecoin, di mana harganya masih melesat 6,73% ke US$ 0,1614/koin (Rp 2.319/koin). Cerahnya Dogecoin terjadi setelah CEO Tesla, yakni Elon Musk memborong saham Twitter pada Senin lalu waktu AS.

Di lain sisi, data blockchain dari Glassnode menunjukkan bahwa pemegang Bitcoin jangka pendek telah menempatkan posisinya sejak harga terendah Bitcoin yang terjadi pada 22 Januari.

Namun, volume rata-rata pasokan Bitcoin yang disimpan di dompet digital para pemegang Bitcoin jangka panjang (whales) telah stabil.

"Ini umumnya menunjukkan bahwa kelompok dompet ini berkontribusi paling sedikit terhadap tren akumulasi saat ini," tulis Glassnode dalam laporan risetnya, dikutip dari CoinDesk.

Bitcoin Supply


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, April 5, 2022

Perang di Ukraina Belum Pudar, Harga Emas Kembali Bersinar

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-,43% pada perdagangan Senin (4/4/2022) ke US$ 1.932,44 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas menguat tipis 0,004% tetapi masih melemah 3,25% selama sebulan. Sang logam mulia menguat 10,87% dalam setahun terakhir.

Heraeus Precious Metals mengatakan harga emas kembali menanjak setelah muncul kekhawatiran akan adanya sanksi tambahan kepada Rusia. Terlebih, warga global dibuat marah dengan beredarnya foto-foto pembunuhan masal terhadap warga sipil Bucha, Ukraina, oleh militer Rusia.

Inggris sudah menyerukan dunia untuk menambah sanksi ekonomi terhadap Rusia atas serangan militer Moskow ke Ukraina. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Liz Truss, Senin (4/4/2022), Truss berjanji seruan penambahan sanksi ini akan dibawanya dalam forum G7 dan NATO di Brussel, akhir pekan ini.

"Permintaan akan aset aman seperti emas akan menurun jika pembicaraan damai antara Rusia-Ukraina berjalan lancar. Inflasi tinggi yang diproyeksikan akan tetap tinggi juga masih mendukung pergerakan harga emas," tutur Heraeus Precious Metals, sepeprti dikutip Reuters.

Kekhawatiran tingginya inflasi muncul karena ada permasalahan dalam pengiriman barang dari China setelah negara tersebut memberlakukan lockdown di sejumlah wilayah.

Daniel Pavilonis, Senior Market Strategist dari RJO Futures. mengatakan investor tengah menunggu risalah dari pertemuan The Fed (FOMC Minutes) bulan lalu. Risalah tersebut akan menjadi arah bagi investor untuk memperkirakan seberapa agresif The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan sangat menentukan pergerakan emas karena kenaikan suku bunga acuan The Fed akan melambungkan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat. Sebaliknya, kondisi tersebut akan menurunkan harga emas karena emas tidak menawarkan imbal hasil




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, April 4, 2022

Harga Emas Turun Lagi! Tapi Sampai Kapan...?

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Emas masih betah bergerak di zona negatif. Pada Senin (4/4/2022) pukul 06:14 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.923,04/troy ons. melemah 0,07%% dari hari sebelumnya.
Pada Perdagangan akhir pekan lalu, harga emas juga melemah dan ditutup pada level US$ 1.924,3/troy ons. Padahal, pada perdagangan Rabu dan Kamis sang logam mulia emas sempat menguat.

Meskipun melemah pada pagi ini, dalam sepekan, harga emas masih naik tipis 0,2% point to point. Namun, dalam sebulan harga emas sudah turun 0,63% meskipun masih meningkat 11,26% dalam setahun.


Bart Melek, kepala strategies komoditas TD Securities, mengatakan pelemahan harga emas salah satunya dipicu oleh membaiknya data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS). Perbaikan di sektor tenaga kerja akan membuat The Fed memiliki alasan kuat untuk menaikkan suku bunga acuan lebih agresif.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan meningkatkan yield surat utang pemerintah AS. Sebaliknya, langkah itu akan menurunkan harga emas karena emas tidak menawarkan imbal hasil seperti halnya surat utang pemerintah AS sehingga berinvestasi di emas menjadi kurang menarik.

"Jika suku bunga naik cepat maka itu akan membatasi penguatan logam mulia," tutur Gaffney, seperti dikutip Reuters.

Sebagai catatan, Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (1/4/2022) melaporkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6% dari 3,8%.

Harga emas juga melemah mengikuti anjloknya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah Brent pada hari ini ambles ke level US$ 103,57 per barel. Level tersebut anjlok sekitar 14% dibandingkan pekan sebelumnya.

Harga minyak merosot tajam setelah Presiden AS Joe Biden merencanakan untuk mengeluarkan cadangan minyak dari persediaan nasional sebesar 1 juta barel per hari selama 6 bulan atau sekitar 180 juta barel. Pengeluaran cadangan minyak sebesar itu adalah yang tertinggi sejak 1974.

Menyusul AS, Badan Energi Internasional (IEA) juga sepakat untuk mengeluarkan cadangan minyak mereka meskipun kuotanya belum diumumkan.

Baca: Duh! Kapal Tanker Pertamina Dari Rusia Dicegat Greenpeace
Namun, emas masih memiliki peluang untuk merangkak naik akibat imbas perang Rusia-Ukraina. "Krisis geopolitik memang tidak akan berlangsung selamanya tetapi kemungkinan ada dampak buruk lanjutan dari perang meskipun perangnya sudah berakhir. Kondisi ini akan mendukung pergerakan emas," tutur ANZ, seperti dikutip Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, April 1, 2022

Gawat! Bursa Asia Dibuka Merah, Nikkei-Hang Seng Ambles 1%

An electronic board shows Hong Kong share index outside a local bank in Hong Kong, Wednesday, Jan. 16, 2019. Asian markets are mixed as poor Japanese data and worries about global growth put a damper on trading. (AP Photo/Vincent Yu) PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung terkoreksi pada perdagangan Jumat (1/4/2022), di mana investor akan kembali memantau data aktivitas manufaktur China periode Maret 2022 versi Caixin/Markit.
Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 1,29%, Hang Seng Hong Kong ambruk 1,75%, Shanghai Composite China melemah 0,66%, Straits Times Singapura turun 0,17%, KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,65%, dan ASX 200 Australia terpangkas 0,2%.

Investor di Asia-Pasifik akan memantau rilis data aktivitas manufaktur China periode Maret 2022 versi Caixin/Markit. Data aktivitas manufaktur yang tergambarkan pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) pada bulan lalu akan dirilis pada pukul 08:45 WIB.



Pada Kamis kemarin, PMI manufaktur China periode Maret 2022 versi NBS telah dirilis, di mana hasilnya menunjukkan kontraksi menjadi 49,5, dari sebelumnya pada periode Februari lalu di angka 50,2.

Kontraksinya PMI manufaktur China muncul setelah survei independen oleh China Beige Book menunjukkan bahwa aktivitas pabrik-pabrik China terpukul lebih keras pada kuartal I-2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Hal ini karena China kembali menghadapi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) yang paling parah sejak pandemi dimulai.

"Covid-19 varian Omicron terjadi di banyak kota di China, menyebabkan kembali diberlakukannya karantina wilayah (lockdown) dan menyebabkan produksi industri kembali terganggu," kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, dikutip dari CNBC International, Kamis (31/3/2022).

Selain China, ada Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia yang telah merilis data PMI manufakturnya pada Maret lalu.

IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Australia pada Maret 2022 naik menjadi 57,7, dari sebelumnya di angka 57 pada Februari lalu. Sedangkan PMI manufaktur Jepang pada bulan lalu juga dilaporkan naik menjadi 54,1, dari sebelumnya di angka 52,7 pada Februari lalu.



Di Indonesia, PMI manufakturnya pada Maret lalu juga naik menjadi 51,3, dari sebelumnya di angka 51,2 pada Februari lalu.

Sementara untuk PMI manufaktur Korea Selatan mengalami penurunan menjadi 51,2, dari sebelumnya pada Februari lalu di angka 53,8.

Secara mayoritas, PMI manufaktur Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia pada Maret lalu masih berada di zona ekspansi. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, dan di atas 50 berarti ekspansi.

Bursa Asia-Pasifik yang cenderung melemah terjadi di tengah amblesnya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan akhir Maret 2022, sekaligus akhir kuartal I-2022.

Indeks Dow Jones ditutup ambles 1,56% ke level 34.678,35, S&P 500 ambruk 1,57% ke 4.530,41, dan Nasdaq Composite ambrol 1,54% ke posisi 14.220,52.

Presiden AS, Joe Biden diperkirakan akan memanfaatkan hingga 180 juta barel cadangan minyak pemerintah selama enam bulan ke depan untuk mengatasi kenaikan harga energi setelah konflik Rusia-Ukraina, berdasarkan pernyataan dari Gedung Putih Kamis kemarin.

Hal itu akan menjadi rilis terbesar dari stok minyak strategis dalam sejarah, menurut RBC Capital Markets. Akibat rencana kebijakan ini, harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Mei turun 4,9% menjadi US$ 107,91 per barel.

AS dan sekutunya telah berusaha menurunkan harga minyak dengan menggunakan cadangan strategis sebelumnya, tetapi efeknya biasanya berumur pendek.

Anggota Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) setuju untuk melepaskan 60 juta barel pada 1 Maret, tetapi minyak mentah Brent naik lebih dari 7% hari itu.

Dari data ekonomi, belanja konsumen AS naik 0,2% pada Februari, sebagian didorong oleh harga yang lebih tinggi tetapi berada di bawah perkiraan.

Klaim pengangguran, proxy untuk PHK, mencapai 202.000. Itu adalah peningkatan moderat dari minggu sebelumnya, yang mencapai level terendah sejak 1969, tetapi masih sesuai dengan ekspektasi ekonom di tengah pasar tenaga kerja yang ketat.

Investor akan berfokus pada laporan pekerjaan bulanan yang akan dirilis pada hari ini.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan