Equityworld Futures : Minyak mentah West Texas Intermediate
ditransaksikan mendekati harga tertinggi lebih dari seminggu terakhir
jelang data pasokan yang akan memberikan sinyal kenaikan permintaan
bahan bakar di AS, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Kontrak berjangka stagnan di New York
pasca naik sebesar 0,7 persen kemarin. Sementara itu persediaan minyak
mentah kemungkinan akan menurun 1,5 juta barel pada pekan lalu sebesar
357.100.000, menurut survei Bloomberg News jelang data dari Administrasi
Informasi Energi besok. Stok penyulingan, yang meliputi minyak hasil
pemanasan dan diesel, naik sebesar 750.000 barel, menurut survei.
WTI untuk pengiriman bulan Oktober
berada di level $ 92,80 per barel turun sebesar 12 sen pada perdagangan
elektronik di New York Mercantile Exchange, pukul 9:37 pagi waktu
Sydney. Kontrak tersebut naik sebesar 65 sen ke level $ 92,92 kemarin,
merupakan penutupan tertinggi sejak 5 September kemarin. Volume semua
berjangka yang ditransaksikan sekitar 55 persen di bawah RSI 100 hari.
Harga terebut telah turun sebesar 5,7 persen pada tahun ini.
Sementara minyak brent untuk pengiriman
bulan Oktober yang berakhir kemarin pasca turun sebesar 46 sen, atau 0,5
persen, ke level $ 96,65 per barel di ICE Futures Europe exchange yang
berbasis London. Kontrak paling aktif pada bulan November turun
sebesar 8 sen ke level $ 97,88. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri
sesi lebih tinggi dibandingkan WTI sebesar $ 3,73.
Stok bensin AS kemungkinan turun sebesar
425.000 barel pada pekan kemarin, menurut perkiraan rata-rata dari
delapan analis yang disurvei oleh Bloomberg. Industri yang didanai oleh
American Petroleum Institute dijadwalkan akan merilis data pasokannya
pada hari ini. (vck)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment