Tuesday, November 4, 2014

4 Sinyal makin dekatnya rencana Jokowi-JK naikkan harga BBM

Equityworld Futures Medan : Sejak Joko Widodo dan Jusuf Kalla resmi dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, kalangan pelaku ekonomi dan pebisnis tanah air menunggu gebrakan pemerintahan baru. Utamanya soal masalah klasik, pengelolaan subsidi.
"Pasar sedang menunggu apakah Jokowi berani atau tidak untuk ambil keputusan pahit demi menyelamatkan APBN," ujar Pengamat Ekonomi dan Pasar Modal Fauzi Ichsan beberapa waktu lalu.
Desakan kenaikan harga BBM juga datang dari Bank Indonesia. Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan jika subsidi tidak dikurangi maka defisit APBN akan membengkak. Sebab, defisit APBN didanai dari pinjaman.
Bank Indonesia meminta pemerintah untuk mempercepat dapat menaikkan harga BBM subsidi. Pengurangan subsidi harus dilakukan karena kalau tidak akan membebani. "Kita mau terjadinya inflasi itu sekarang atau kita mau terjadi inflasinya tahun depan. Keputusan naikkan lebih awal itu akan lebih baik."
Desakan juga datang dari lembaga asing. World Bank atau Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) ngotot menilai Indonesia harus mengurangi subsidi BBM. Lead Economist World Bank di Indonesia, Ndiame Diop menjelaskan banyak keuntungan untuk Indonesia jika mengurangi subsidi BBM. Pertama adalah pemerintah Indonesia terbukti serius dalam menjaga stabilitas fiskal.
Pemerintah pun merespon. Pekan lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mulai mengumpulkan para menteri ekonomi untuk membahas rencana kenaikan harga BBM. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sedikit memberi bocoran waktu pelaksanaan kenaikan harga BBM sebelum 1 Januari 2015. Pemerintah merasa perlu menaikkan harga BBM subsidi karena semakin sempitnya ruang fiskal untuk pembangunan.
Presiden Jokowi sendiri mengelak bakal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada bulan ini. Jokowi malah bertanya balik dari mana kabar kenaikan harga BBM tersebut berasal.
"Kabarnya siapa? Belum diputuskan (harga BBM naik)," ujarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/11)
Namun beberapa kali pemerintah mengirim sinyal bakal segera menaikkan harga BBM. Merdeka.com mencatatnya.
[noe]

0 comments:

Post a Comment