Equityworld Futures Medan : Emas
ditransaksikan di bawah level tertinggi dalam 12 pekan tertinggi karena
investor mengukur dampak jatuhnya harga komoditas terkait melambatnya
pertumbuhan global dan laju inflasi terhadap prospek kenaikan suku bunga
AS.
Bullion
untuk pengiriman segera naik sebesar 0,1 persen ke level $1,229.53 per
ons pukul 9:25 pagi di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Logam
naik kemarin ke level $1,244.51, harga tertinggi sejak 23 Oktober lalu,
sebelum berakhir 0,2 persen lebih rendah di tengah kemerosotan dalam
harga bahan baku.
Harga
minyak dan tembaga berada di level terendah dalam 5 1/2 tahun terakhir
mengancam untuk mendorong laju inflasi lebih jauh di bawah target
Federal Reserve sebesar 2 persen dan memacu spekulasi bank sentral dapat
menahan diri dari untuk menaikkan suku bunga. Presiden Fed Bank of
Philadelphia Charles Plosser mengatakan pembelian aset sebelumnya akan
membantu bank sentral mencapai tujuannya. Bank Sentral Eropa akan
melakukan pembelian obligasi pada awal pekan depan untuk memerangi
deflasi di tengah kekhawatiran Yunani akan keluar dari blok mata uang
euro.
Indeks
Spot Dollar Bloomberg stagnan seiring rilis data kemarin menunjukkan
bahwa penjualan ritel AS turun pada bulan Desember. The Fed telah
mempertahankan suku bunga utamanya mendekati nol persen sejak tahun
2008 lalu untuk mendukung pemulihan dari resesi terburuk dalam tujuh
dekade terakhir.
Emas
untuk pengiriman Februari merosot sebesar 0,4 persen ke level $1,229.90
per ons di Comex di New York, pasca kemarin emas berjangka naik ke
level $1,244.60, tertinggi sejak 23 Oktober lalu. Kempemilikan emas di
SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa terbesar di dunia
berbasis emas, mengalami kontraksi kemarin untuk pertama kalinya dalam
sepekan terakhir.
Perak
untuk pengiriman segera turun sebesar 0,3 persen ke level $16,8102 per
ons, memperpanjang kerugian menjadi 1,2 persen kemarin, yang merupakan
penurunan satu hari terbesar tahun ini. Spot platinum naik 0,1 persen ke
level $1,233.13 per ons, menghentikan penurunan selama dua hari
terakhir. Palladium naik sebesar 0,3 persen ke level $777,95 per ons
pasca anjlok sebesar 4,9 persen kemarin menuju kerugian terbesar sejak
Juni 2013 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment