Wednesday, July 28, 2021

Hang Seng Rebound! Bursa Saham Asia Dibuka 'Gado-gado'

PT.BestProfit Saham Jepang Nikkei Menguat | PT. Bestprofit Futures Cabang  Pontianak 

 PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Rabu (28/7/2021), di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (27/7/2021) waktu setempat akibat amblesnya saham teknologi di AS.
Tercatat indeks Nikkei dibuka merosot 0,82%, Shanghai Composite China melemah 0,25%, dan KOSPI Korea Selatan terdepresiasi 0,39%.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong berhasil dibuka melesat 1,67%, setelah selama dua hari beruntun ambruk hingga 4% lebih. Sedangkan indeks Straits Times Singapura dibuka menguat 0,31% pada pagi hari ini.


Walaupun pada pagi hari ini pasar saham Hong Kong dibuka melesat, namun investor masih terus memantau pergerakannya. Hal ini karena aksi jual masif yang terjadi pada dua hari beruntun dan membuat indeks Hang Seng Hong Kong jatuh lebih dari 8% dalam dua hari belakangan.


Indeks bursa Hong Kong melemah pada perdagangan setelah pemerintah China mengetatkan aturan terkait investasi asing di sektor pendidikan dan perusahaan digital.

Pelemahan juga terjadi di tengah pertemuan pejabat Amerika Serikat (AS) dan China membahas nasib kawasan administratif tersebut.

Reuters melaporkan pihak China mengatakan bahwa hubungan kedua negara berada di kebuntuan dan menghadapi kesulitan yang serius.

Sejauh ini, China membalas dengan mengetatkan aturan perusahaan digital mereka yang terdaftar di bursa negara Barat.

Di lain sisi, saham Apple di Asia juga akan dipantau oleh investor pada hari ini, setelah raksasa teknologi itu memperingatkan bahwa kendala pasokan chip dapat berdampak pada produksi gadget iPhone dan iPad pada kuartal ketiga tahun ini.

Pada perdagangan pagi hari ini, saham Murata Manufacturing di Jepang turun 1,2% sementara LG Display Korea Selatan naik tipis 0,67%.

Beralih ke AS, reli bursa saham Wall Street selama enam hari beruntun akhirnya telah berakhir, di mana pada penutupan perdagangan Selasa kemarin, Wall Street ditutup melemah.

Pelemahan Wall Street terjadi menyusul koreksi saham teknologi imbas dari pengetatan aturan pemerintah China atas operasi raksasa digital yang tercatat di bursa non-China.


Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir melemah 0,24% ke level 35.058,52, S&P 500 surut 0,47% ke posisi 4.401,46, dan Nasdaq ambruk 1,21% ke 14.660,58.

Saham Tesla anjlok nyaris 2% menghapus reli pada Senin (26/7/2021) lalu, menyusul aksi ambil untung investor atas capaian laba bersih kuartal II-2021 yang melewati US$ 1 miliar atau naik 10 kali lipat setahun.

Sementara itu, kabar buruk lainnya datang dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), yang mengingatkan bahwa ada risiko bahwa inflasi ternyata bukan hanya bersifat peralihan, sehingga mereka mendorong bank sentral mengambil langkah cegah-tangkal (pre-emptive action).

Oleh karena itu, pasar akan memantau ketat Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang dimulai malam tadi (WIB).

"Volatilitas pasar meningkat, menyusul kekhawatiran seputar virus dengan strain baru yang diperburuk oleh posisi renggang dan transaksi tipis di musim panas," tulis Jean Boivin, Kepala BlackRock Investment Institute, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment