Friday, August 20, 2021

Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng-Shanghai Melemah

 A panel displays the closing morning trading Hang Seng Index outside a bank in Hong Kong, China February 6, 2018. REUTERS/Bobby YipPT Equityworld Futures Medan- Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Jumat (20/8/2021), jelang pengumuman kebijakan moneter dari bank sentral China (People Bank of China/PBoC) pada hari ini.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,11%, Straits Times Singapura melesat 0,83%, dan KOSPI Korea Selatan bertambah 0,51%.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,51% dan Shanghai Composite China merosot 0,84%.


Suku bunga pinjaman acuan (loan prime rate/LPR) China bertenor 1 tahun dan LPR lima tahun akan dirilis pada pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 WIB. Analis dalam survei Reuters memprediksi tidak ada perubahan pada LPR satu tahun dan lima tahun.


Pasar saham Asia pada perdagangan kemarin ditutup berjatuhan, karena kekhawatiran investor dari dimulainya pengetatan likuiditas pasar terkonfirmasi setelah risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang diumumkan pada Kamis (19/8/2021) dini hari waktu Asia.

Beralih ke Amerika Serikat (AS), Wall Street yang sebelumnya merosot dalam dua hari beruntun berakhir bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Isu tapering masih membayangi kiblat bursa saham dunia ini.

Indeks S&P 500 sukses menguat tipis 0,13% ke 4.405,80, begitu juga Nasdaq yang naik 0,11% ke 14.541,79. Hanya indeks Dow Jones yang melemah 0,19% ke 34,894,12, sekaligus mencatat hat-trick di zona merah.

Kemarin, klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 348.000 pengajuan klaim, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 365.000 klaim baru. Selain itu angka tersebut merupakan yang terendah selama pandemi.

Membaiknya pasar tenaga kerja tentunya menjadi kabar bagus bagi perekonomian. Tetapi di sisi lain juga memberikan kabar buruk, yakni semakin menguatnya peluang tapering di tahun ini seperti yang tertuang dalam risalah rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

"Catatan rapat itu merefleksikan kesiapan The Fed untuk mempercepat jadwal tapering, kemungkinan menjadi beberapa bulan ke depan," tutur Sean Bandazian, analis investasi Cornerstone Wealth, seperti dikutip CNBC International.

Baik The Fed maupun pelaku pasar, lanjut dia, telah memetik pelajaran dari Taper Tantrum di mana pasar diterpa aksi jual masif karena kebijakan tapering yang mendadak.

"Meski kami memperkirakan kali ini hanya ada sedikit kejutan, masih ada alasan untuk meyakini bahwa kita bakal melihat volatilitas di saham-saham yang sensitif kenaikan suku bunga."

Namun, kabar buruk lainnya juga hadir menghampiri pasar keuangan global, di mana Goldman Sachs memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 menjadi 5,5%, dari sebelumnya 9%. Inflasi juga diperkirakan meninggi hingga akhir tahun ini.

"Dampak virus corona varian delta terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi terlihat lebih besar dari yang kami perkirakan" tulis Jan Hatzius, kepala ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan yang dikutip CNBC International


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment