Tuesday, October 19, 2021

Bursa Asia Dibuka Menghijau, Shanghai Melemah Sendirian

 An investor looks at an electronic board showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China July 6, 2018. REUTERS/Aly SongPT Equityworld Futures Medan- Mayoritas bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Selasa (19/10/2021), menyusuli penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (18/10/2021) waktu setempat.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,29%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,5%, Straits Times Singapura melesat 0,67%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,66%.

Sementara untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah 0,15% pada perdagangan pagi hari ini, karena investor masih merespons negatif dari melambatnya kembali perekonomian China pada kuartal ketiga tahun 2021.

Kemarin, Biro Statistik Nasional (National Bureau Statistic/NBS) China melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) tumbuh 4,9%, melambat signifikan dari kuartal II-2021 sebesar 7,9%, dan di bawah prediksi analis yang disurvei Reuters sebesar 5,2%.

Hal ini diakibatkan oleh sektor properti yang berjuang dengan langkah-langkah kebijakan yang lebih ketat dan krisis energi yang membayangi.

"Setelah pemulihan virus corona yang cepat, pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu kehilangan tenaga, dengan pertumbuhan produk domestik bruto mencapai 4,9% per tahun," tulis NBS.

Melambatnya kembali PDB China pada kuartal III-2021 tentunya memicu kecemasan akan pelambatan ekonomi global yang semakin dalam.

Analis menyebut bahwa krisis properti yang dialami oleh raksasa Evergrande masih menjadi biang keladi dari perlambatan ini. Selain itu, krisis energi yang mulai membayangi juga memperlambat output industri di China.

Di lain sisi, investor Asia akan memantau pergerakan saham pemasok Apple di Asia, setelah raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino tersebut mengumumkan produk barunya pada Senin kemarin.

Pergerakan bursa Asia pada hari ini cenderung sejalan dengan pergerakan bursa AS, Wall Street yang secara mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin kemarin, karena investor masih bertaruh dan berharap pada kinerja laporan keuangan yang positif dari perusahaan besar.

Indeks S&P 500 ditutup menguat 0,34% ke level 4.486,46 dan Nasdaq Composite melesat 0,84% ke posisi 15.021,81. Sedangkan untuk indeks Dow Jones kembali ditutup terkoreksi cenderung tipis yakni 0,1% ke level 35.258,61.

Musim rilis laporan keuangan kuartal III-2021 perusahaan-perusahaan AS masih berlanjut pada pekan ini, yakni Netflix, Johnson & Johnson, United Airlines dan Procter & Gamble.

Selain itu Tesla, Verizon dan IBM juga dikabarkan akan segera merilis kinerja perusahaan dalam waktu dekat juga.

Hasil yang kuat dari minggu pertama pengumuman kinerja keuangan kuartal ketiga, khususnya dari bank-bank terbesar, telah mendorong indeks utama dan mampu memangkas jarak dari rekor tertinggi sepanjang masa.

Dow hanya terpaut 1% dari rekor tertingginya, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing 1,3% dan sekitar 2,5% di bawah rekornya.

Selain itu, investor di AS juga sedikit merespons negatif dari rilis data produksi industri AS yang mengalami penurunan pada bulan September, karena kendala pasokan terus menghambat manufaktur.

Output turun hampir 1,28% ke level terendah sejak Februari, ketika turun 3,02%, menurut data yang dirilis Senin oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Di lain sisi, imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun naik setinggi 1,627%, Kenaikan tersebut memicu tekanan terhadap saham teknologi dan memicu aksi jual atas saham berbasis pertumbuhan menuju saham berbasis nilai.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment