Monday, November 22, 2021

Waduh! Bitcoin Cs Ambles Lagi, Apa Nih Pemicunya?

 Akhir Tahun Ini, Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Level Tertinggi Sepanjang  Masa, Tertarik Koleksi? - Tribunnews.com Mobile 

PT Equityworld Futures Medan-Harga bitcoin dan kripto besar lainnya masih terpantau diperdagangkan di zona pelemahan pada perdagangan Senin (22/11/2021) pagi waktu Indonesia, karena para analis dan trader menduga bahwa sentimen pasar tampaknya masih bearish.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:05 WIB, dari kesepuluh kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya, hanya koin digital solana yang sudah berhasil berbalik arah ke zona penguatan pada pagi hari ini.

Solana melesat 5,88% ke level harga US$ 227,08/koin atau setara dengan Rp 3.235.890/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.250/US$).



Sedangkan sisanya terpantau kembali terkoreksi pada pagi hari ini. Bitcoin melemah 2,12% ke level harga US$ 58.105,33/koin atau setara dengan Rp 828.000.953/koin, ethereum terkoreksi 3,71% ke level US$ 4.216,72/koin atau Rp 60.088.260/koin, dan cardano ambruk 4,64% ke US$ 1,81/koin (Rp 25.793/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Dalam tujuh hari terakhir, kesepuluh kripto big cap mencatatkan kinerja buruknya dengan kisaran 10%-15%. Koin digital dogecoin menjadi yang paling parah pelemahannya dalam periode tujuh hari terakhir, yakni ambles 15,05%.

Melansir Coindesk Sabtu (20/11/2021), sentimen pasar tampaknya masih bearish atau cenderung sideways jangka pendek.

"Orang-orang terus-menerus menjual bitcoin di pasar berjangka," kata Ki Young Ju, CEO CryptoQuant, menulis dalam sebuah posting blog pada Jumat (19/11/2021) lalu, dikutip Coindesk.

Dari perspektif teknikal, tren naik jangka panjang bitcoin tetap terjaga selama bitcoin berada di atas level support US$ 53.000.

Namun, beberapa analis melihat pelemahan saat ini bisa menjadi tanda peringatan penurunan harga bitcoin lebih lanjut.

"Penurunan total kapitalisasi pasar 5% lagi akan menandakan dimulainya bearish market, dengan asumsi cryptocurrency menganut hukum psikologi yang sama yang mendukung analisis teknikal," kata Alex Kuptsikevich, analis di FxPro, menulis kepada CoinDesk.

Sentimen negatif kripto dari pekan lalu hingga perdagangan awal pekan ini berasal dari Timur sampai Barat, yakni dari China dan Amerika Serikat (AS).

dan penyebaran informasi soal mata uang kripto. Hal ini digunakan untuk menghambat laju investor kripto di negara itu.

Baru-baru ini, pemerintahan Presiden Xi Jinping membekukan beberapa outlet berita yang fokus mengabarkan soal mata uang virtual itu.

Outlet berita ChainNews menyatakan pada bahwa situs webnya akan menangguhkan layanan selama delapan hingga 10 jam karena peningkatan pemeliharaan. Namun hingga saat ini situs tersebut tetap tidak aktif baik dalam maupun di luar China.

Hal yang sama juga dialami oleh Odaily. Situs online yang mencakup cryptocurrency dan token itu juga telah offline dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, Beijing juga mulai menindak setiap perusahaan milik negaranya yang terlibat dalam bentuk ekstraksi mata uang digital. Setiap perusahaan yang kedapatan ada dalam operasi itu akan dijatuhi tagihan energi yang jauh lebih besar.

"Mata uang virtual tidak memiliki status yang sama dengan mata uang legal," sebut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) pekan lalu.

China menganggap mata uang kripto merupakan hal yang tidak baik bagi perekonomian. Media pemerintah China, CCTV, bahkan mengatakan cryptocurrency adalah aset yang diatur dengan ringan dan sering digunakan dalam perdagangan pasar gelap, pencucian uang, penyelundupan senjata.

"Perlu untuk menindak penambangan bitcoin dan perilaku perdagangan, dan dengan tegas mencegah transmisi risiko individu ke bidang sosial," ujar Wakil Perdana Menteri China Liu He.

Sementara itu dari AS, beberapa analis menilai bahwa masih terkoreksinya pasar kripto pada hari ini karena perkembangan peraturan terkait industri kripto.

"Pejabat bank sentral mengatakan perubahan tren dan perkembangan di sisi peraturan serta moneter juga dapat menghentikan keuntungan untuk aset digital," kata Freddie Evans, trader di broker aset digital yang berbasis di Inggris, GlobalBlock, menulis dalam email kepada CoinDesk.

Pada Kamis (18/11/2021) pekan lalu waktu AS, anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang untuk mengubah ketentuan terkait kripto dalam undang-undang infrastruktur bipartisan yang telah ditandatangani pada awal pekan ini. Amandemen yang diusulkan dapat mengklarifikasi aturan pajak tertentu untuk industri kripto


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment