Tuesday, November 23, 2021

Yuk Baca 7 Kabar Ini, Acuan Buat Cari Cuan di Saham

Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, Bursa Saham Asia Tenggara Berguguran -  Bursa Katadata.co.id 

 PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham domestik melaju di zona hijau pada perdagangan awal pekan ini, Senin (23/11/2021) dan menyentuh level tertingginya sepanjang masa (all time high).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,05% ke level 6.723,38 dengan nilai transaksi Rp 14,19 triliun. Pelaku pasar asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 18,41 miliar. Sejak awal tahun, pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 38,33 triliun.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa ini (23/11/2021):



1.Bayar Utang, Emiten Grup Lippo Rights Issue 3 Miliar Saham

Emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL), berencana menambah modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 3 miliar saham baru.

Perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan rights issue tersebut, namun nilai nominalnya Rp 100 per saham. Untuk memuluskan aksi korporasi ini, manajemen MLPL akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 24 November 2021.

Nantinya, saham baru tersebut akan diterbitkan dari portepel perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.


2.Penyebab Saham Mitratel Ambles di Hari Pertama

Kalangan analis menilai harga penawaran saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel terbilang mahal dibanding dengan saham-saham emiten di sektornya. Namun demikian, hal ini sebanding peluang pertumbuhan perusahaan ke depannya.

Analis PT Shinhan Sekuritas Indonesia Anissa Septiwijaya mengatakan dari harga penawaran Mitratel di Rp 800/saham, menunjukkan price to earning ratio (PER)j 48,8x. Angka ini lebih tinggi dibanding dengan emiten di sektor yang sama.

"Untuk MTEL sendiri berdasarkan harga IPO di Rp 800 jika dilihat dari PE berada di sekitar 48,8x. Sementara pesaingnya TOWR [PT Sarana Menara Nusantara Tbk ] dan TBIG [PT Tower Bersama Infrastructure Tbk] masing-masing sebesar 17,7x dan 48,5x," kata Anissa kepada CNBC Indonesia, Senin (22/11/2021).


3.Akulaku Jack Ma Jadi Pengendali, BBYB Tambah Modal Rp 2,5 T

Emiten bank PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V alias rights issue senilai Rp 2,51 triliun.

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/11/2021), Bank Neo Commerce akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.927.162.193 (1,93 miliar) saham baru atau sebesar 20,45% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PMHMETD V dengan nilai nominal Rp100 per saham.

Adapun harga pelaksanaan sebesar Rp1.300 setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp2.505.310.850.900 (Rp 2,51 triliun), yang berasal dari saham portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI.


4.Menggurita, Satu Lagi Perusahaan TP Rachmat Siap IPO

Perusahaan yang bergerak di bidang usaha komponen otomotif untuk sepeda motor dan mobil milik Grup Triputra, PT Dharma Polimetal, berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan menjadi calon emiten baru di sektor konsumer siklikal.

Perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 705.882.300 saham biasa tau maksimal mewakili 15% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh perseroan setelah penawaran umum perdana.

Bersamaan dengan penawaran umum perdana saham, perseroan mengadakan Program Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau "Program ESA") sebanyak-banyaknya 70.588.200 saham atau sebesar-besarnya 10% dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana.

Harga penawaran yang ditawarkan dalam IPO saham berkisar antara Rp 500 sampai dengan Rp 620 untuk setiap saham. Dengan demikian, maksimal dana yang bisa dikumpulkan dari IPO saham ini adalah sejumlahRp 437,64 miliar.

5.Unilever Bagi Dividen Interim Rp 2,51 T, Simak Jadwalnya!
Emiten konsumer, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan dividen interim perseroan untuk tahun buku 2021 senilai Rp 2,51 triliun. Hal ini disepakati dalam Rapat Direksi Perseroan pada 19 November 2021.

"Rapat telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp 66 per saham atau seluruhnya Rp 2.517.900.000.000," ungkap manajemen Unilever, dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).



Dividen interim itu bersumber dari perolehan laba bersih yang berakhir pada 30 Juni 2021. Dividen itu akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham yang namanya masuk dalam daftar pemegang saham (DPS) perseroan sampai dengan 1 Desember 2021 pukul 16.00 WIB.

Jadwal cum dividen untuk perdagangan di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 29 November 2021. Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 30 November 2021. Cum dividen di pasar tunai pada 1 Desember 2021.


6.Utang Masih Rp 89 T, Waskita Cetak Laba Rp 253 M

Emiten BUMN Karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil mencatatkan laba bersih per kuartal III 2021 setelah pada periode yang sama tahun lalu membukukan rugi bersih.

Di tengah keberhasilan mencatatkan laba bersih ini, total kewajiban (liabilitas) Waskita masih tercatat naik 1,04% dibandingkan posisi akhir Desember 2020 menjadi Rp 89,93 triliun per akhir September tahun ini.

Menurut laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/11/2021), Waskita berhasil membalik rugi bersih pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp 2,64 triliun menjadi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk (laba bersih) Rp 252,71 miliar pada triwulan ketiga 2021.

Di tengah laba bersih tersebut, penjualan dan pendapatan Waskita turun 39,31% secara tahunan menjadi Rp 7,13 triliun per 30 September 2021, dari periode yang sama 2020 sebesar Rp 11,74 triliun.


7.Fokus Jadi Bank Digital, AGRO Tambah Modal Rp 1,16 T

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau sebelumnya PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga bakal melakukan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD/rights issue).

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 1.054.545.185 saham atau setara dengan 4,64% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan PMHMETD.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, HMETD ini akan dilaksanakan di harga Rp 1.100/saham. Dengan demikian perusahaan akan mendapatkan dana Rp 1,16 triiiun jika semua rights ini dilaksanakan.

Pemegang saham perusahaan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah berkomitmen untuk menyerap saham baru yang diterbitkan tersebut. Jika seluruh saham tidak terserap, PT BRI Danareksa Sekuritas yang terafiliasi dengan bank ini akan menyerap sebanyak-banyaknya 150.831.244 saham yang tidak terjual.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment