Friday, December 17, 2021

Bitcoin Cs Kena 'Hukum', Investor Lari ke Yang Lebih Cuan

How to Invest in Bitcoin: Is BTC a Good Investment? | StormGain 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya kembali diperdagangkan di zona merah pada perdagangan Jumat (17/12/2021) pagi waktu Indonesia, setelah pada Kamis kemarin sempat rebound ke zona hijau.
Pasar kripto yang kembali terkoreksi terjadi karena investor cenderung merespons negatif dari sikap bank sentral Inggris yang menaikan suku bunga acuannya semalam.

Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:20 WIB, hanya koin digital Solana dan dua koin digital stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang masih diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini.

Solana melesat 1,13% ke level harga US$ 178,88/koin atau setara dengan Rp 2.566.928/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$).

Sedangkan sisanya kembali terkoreksi pada pagi ini. Bitcoin merosot 2,53% ke level US$ 47.733,55/koin atau Rp 684.976.443/koin, Ethereum melemah 1,75% ke US$ 3.964,96/koin (Rp 56.897.176/koin), Cardano ambles 4,34% ke US$ 1,24/koin (Rp 17.794/koin), dan Polkadot ambles 4,29% ke US$ 25,85/koin (Rp 370.948/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Reli Bitcoin dan kripto big cap lainnya hanya terjadi sejenak saja setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) menyetujui percepatan pengurangan pembelian aset (quantitative easing/QE) atau tapering pada bulan ini.

Penurunan terjadi setelah bursa saham AS kembali terkoreksi, di tengah rencana bank sentral di negara maju untuk memerangi inflasi yang tinggi.

"Bitcoin dan [Big Tech] seperti kembali dihukum hari ini karena investor mengalokasikan kembali beberapa taruhan berisiko mereka yang lebih menguntungkan," kata Edward Moya, analis senior pasar Amerika di OANDA, dikutip dari CoinDesk.

"Pasar kripto terlihat adanya banyak reposisi dan itu mengarah ke beberapa tekanan jual yang tidak diinginkan, tetapi prospek jangka menengah dan panjang masih tetap ada," tambah Moya.

Selain itu, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang telah menaikan suku bunganya pada malam kemarin juga menjadi sentimen negatif di pasar kripto pada hari ini.

Sebelumnya, BoE telah menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%. Hal ini juga menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.

Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1% atau lebih tinggi dari target BoE yang memperkirakan angka 2%, dan juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2%.

Di sisi lain, ekonomi diperkirakan masih aman, dengan angka tenaga kerja di mana sebanyak 257.000 pekerja terserap di perekonomian Inggris per November.

Padahal sebelumnya, pasar (dalam polling Reuters) menduga bahwa suku bunga acuan akan ditahan di level 0,1% menyusul merebaknya kasus Omicron.

Meskipun BoE menaikan suku bunga acuannya, tetapi di bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0%.

ECB sejalan dengan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), di mana mereka akan memangkas pembelian obligasi dan mereka juga tetap berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekonomi Zona Euro hingga tahun 2022.

Pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) senilai 1,85 triliun euro (US$ 2,19 triliun) yang akan berakhir pada Maret 2022, akan dipotong pada kuartal berikutnya saat skema tersebut berakhir.

Namun, pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Aset (APP), akan ditingkatkan untuk berfungsi sebagai jembatan pelonggaran kuantitatif hingga akhir PEPP, setelah berlanjut dengan kecepatan bulanan sebesar 20 miliar euro.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment