Thursday, December 16, 2021

Wall Street Rebound, Bursa Asia Ikut Mengekor ke Zona Hijau

 Songsong Sidang The Fed, Gerak Bursa Asia Relatif Irit 

PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia dibuka menghijau pada perdagangan Kamis (16/12/2021), mengikuti rebound-nya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/12/2021) waktu setempat setelah bank sentral AS mengumumkan kebijakan moneternya pada dini hari tadi waktu Indonesia.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 1,47%, Shanghai Composite China naik 0,14%, Straits Times Singapura menguat 0,18%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,63%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,31% pada perdagangan hari ini.



Dari Jepang, ekspor dilaporkan melonjak signifikan pada November lalu. Menteri Keuangan Jepang melaporkan ekspor Negeri Matahari Terbit melonjak signifikan menjadi 20,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu, dari sebelumnya pada Oktober lalu sebesar 9,4%.

Ekonom sebelumnya memperkirakan bahwa kenaikan ekspor Jepang sebesar 21%. Pada basis penyesuaian musiman, ekspor naik 5,3% dari bulan sebelumnya.

Perdagangan Jepang yang membaik menambah tanda-tanda bahwa ekonomi global berada pada pijakan yang kokoh bahkan ketika gangguan rantai pasokan terus berlanjut.

Meskipun ekspor Jepang berhasil melonjak, tetapi masih terganggunya rantai pasokan global terus mempengaruhi produsen. Perusahaan produsen mobil ternama di dunia, yakni Toyota Motor kembali memangkas produksinya pada bulan ini karena kekurangan suku cadang.

Di lain sisi, data pembacaan awal (flash reading) aktivitas manufaktur Jepang periode Desember 2021 yang tercermin pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) versi Jibun Bank (Markit) dilaporkan berkontraksi tipis menjadi 54,2, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 54,5.

"Produsen dan perusahaan jasa mengisyaratkan tingkat output yang lebih rendah dan pertumbuhan pesanan baru dibandingkan dengan November," kata Annabel Fiddes, direktur asosiasi ekonomi di IHS Markit, dikutip dari Channel News Asia.

Namun, sebagian besar bursa Asia pada hari ini cenderung menguat, menyusul bursa saham AS, Wall Street yang berhasil rebound dan ditutup melesat pada perdagangan kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,08% ke level 35.927,43, S&P 500 melonjak 1,63% ke posisi 4.709,84, dan Nasdaq Composite meroket 2,15% menjadi 15.565,58.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) resmi mengumumkan hasil rapat dua harinya pada dini hari tadi waktu Indonesia, di mana The Fed mengisyaratkan pelepasan yang lebih agresif dari pembelian obligasi bulanannya, seperti yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan adanya kenaikan suku bunga secara bertahap pada tahun depan.

The Fed mengumumkan bahwa mereka akan tetap mengurangi pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering pada kecepatan yang lebih cepat di tengah kenaikan inflasi yang berkelanjutan.

The Fed hanya akan membeli obligasi sebesar US$ 60 miliar per bulan mulai Januari 2022, turun dari tingkat Desember sebesar US$ 90 juta dan mengatakan bahwa kemungkinan akan melanjutkan skema tersebut di bulan-bulan mendatang.

Langkah itu dilakukan ketika bank sentral paling powerful di dunia tersebut sedang bergulat dengan tingkat inflasi tertinggi dalam hampir empat dekade terakhir. Dengan ini, maka The Fed diperkirakan akan mempercepat tapering-nya pada bulan ini.

Percepatan tapering dapat membuka ruang untuk kenaikan suku bunga pertama pada tahun depan. The Fed juga memberi isyarat bahwa anggotanya melihat ada potensi tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell pun mengatakan dalam konferensi persnya bahwa tantangan The Fed lainnya yakni pasar tenaga kerja yang belum sepenuhnya pulih, di mana angka partisipasi angkatan kerja di Negeri Paman Sam masih cenderung melambat.

Tetapi Powell mengatakan bahwa The Fed masih tepat untuk memutar kembali beberapa kebijakan era pandemi.

"Kami tidak akan kembali ke ekonomi yang sama seperti yang kami alami pada Februari 2020. ... Pasar tenaga kerja dan ekonomi pascapandemi secara umum, dan tingkat pekerjaan maksimum yang konsisten dengan stabilitas harga berkembang dari waktu ke waktu," kata Powell


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment