Monday, March 14, 2022

Harga Emas Turun Lagi dan Bakal Lanjut Turun, Lepas Dulu?

 [Tak Hanya Logam Mulia, Perhiasan Saat Ini Banyak Diburu Warga Untuk Investasi.(CNBC Indonesia)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia masih bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pada Senin (14/3/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.983,66/troy ons. Melemah 0,66% dari posisi akhir pekan lalu.
Pada hari Jumat (11/3/2022), harga emas ditutup melemah 0,53% ke US$ 1.985,29/troy ons. Penurunan harga emas ini terjadi karena kenaikannya yang sudah sangat tinggi pada pekan sebelumnya serta kekhawatiran pasar akan langkah agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed dalam menaikkan suku bunga.


Perang Rusia dan Ukraina diyakini masih menjadi salah satu penggerak utama harga emas dunia pada pekan ini. Perang yang berkelanjutan akan membuat perekonomian dunia terpukul sehingga investor memilih aset aman untuk berinvestasi.

Namun, pekan ini, mata investor juga akan tertuju pada hasil pertemuan The Fed. Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega akan mengumumkan kebijakan moneter pada pekan ini dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps).

Namun, dengan inflasi yang terus melesat tinggi, ada kemungkinan The Fed akan lebih agresif lagi dalam menaikkan suku bunga tahun ini.



Data dari AS pekan lalu menunjukkan inflasi bulan Februari melesat 7,9% year-on-year (yoy) menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir. Tingginya inflasi memang sudah diperkirakan oleh The Fed. Tetapi jika berlangsung lama tentunya akan menjadi masalah, dan The Fed bisa bertindak sangat agresif dalam menaikkan suku bunga.

Meski emas secara tradisional dianggap aset lindung nilai terhadap inflasi, tetapi jika inflasi terus meninggi tentunya The Fed bisa semakin agresif dalam menaikkan suku bunga. Hal tersebut menjadi sentimen negatif bagi emas dunia yang merupakan aset tanpa imbal hasil.

"Angka inflasi tentu saja menjadi elemen underlying bullish untuk emas. Namun, faktor geopolitik juga akan menjadi pendorong penting bagi pergerakan ekonomi sekarang. Kenaikan harga energi telah mendorong pergerakan harga emas (pekan lalu). Sekarang, bahkan, data inflasi tidak cukup menguntungkan karena harga emas sudah terlalu tinggi," tutur Jim Wycoff, analis senior Kitco Metals.


Baca: Emas Antam Bak Roller Coster, Sudah di Atas Rp 1 juta/Gram!
Sebelumnya, Wang Tao, Analis Pasar Reuters, memperkirakan penurunan harga emas disebabkan oleh kenaikan tajam selepas harga melewati titik US$ 1.976/troy ons. Tren kenaikan emas sudah berbalik arah dan koreksi akan semakin dalam setelah menyentuh US$ 2.069,89/troy ons. Harga emas mungkin akan menuju US$ 1.976 dan turun lebih dalam lagi.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment