Monday, April 4, 2022

Harga Emas Turun Lagi! Tapi Sampai Kapan...?

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Emas masih betah bergerak di zona negatif. Pada Senin (4/4/2022) pukul 06:14 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.923,04/troy ons. melemah 0,07%% dari hari sebelumnya.
Pada Perdagangan akhir pekan lalu, harga emas juga melemah dan ditutup pada level US$ 1.924,3/troy ons. Padahal, pada perdagangan Rabu dan Kamis sang logam mulia emas sempat menguat.

Meskipun melemah pada pagi ini, dalam sepekan, harga emas masih naik tipis 0,2% point to point. Namun, dalam sebulan harga emas sudah turun 0,63% meskipun masih meningkat 11,26% dalam setahun.


Bart Melek, kepala strategies komoditas TD Securities, mengatakan pelemahan harga emas salah satunya dipicu oleh membaiknya data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS). Perbaikan di sektor tenaga kerja akan membuat The Fed memiliki alasan kuat untuk menaikkan suku bunga acuan lebih agresif.

Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan meningkatkan yield surat utang pemerintah AS. Sebaliknya, langkah itu akan menurunkan harga emas karena emas tidak menawarkan imbal hasil seperti halnya surat utang pemerintah AS sehingga berinvestasi di emas menjadi kurang menarik.

"Jika suku bunga naik cepat maka itu akan membatasi penguatan logam mulia," tutur Gaffney, seperti dikutip Reuters.

Sebagai catatan, Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (1/4/2022) melaporkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,6% dari 3,8%.

Harga emas juga melemah mengikuti anjloknya harga minyak mentah dunia. Harga minyak mentah Brent pada hari ini ambles ke level US$ 103,57 per barel. Level tersebut anjlok sekitar 14% dibandingkan pekan sebelumnya.

Harga minyak merosot tajam setelah Presiden AS Joe Biden merencanakan untuk mengeluarkan cadangan minyak dari persediaan nasional sebesar 1 juta barel per hari selama 6 bulan atau sekitar 180 juta barel. Pengeluaran cadangan minyak sebesar itu adalah yang tertinggi sejak 1974.

Menyusul AS, Badan Energi Internasional (IEA) juga sepakat untuk mengeluarkan cadangan minyak mereka meskipun kuotanya belum diumumkan.

Baca: Duh! Kapal Tanker Pertamina Dari Rusia Dicegat Greenpeace
Namun, emas masih memiliki peluang untuk merangkak naik akibat imbas perang Rusia-Ukraina. "Krisis geopolitik memang tidak akan berlangsung selamanya tetapi kemungkinan ada dampak buruk lanjutan dari perang meskipun perangnya sudah berakhir. Kondisi ini akan mendukung pergerakan emas," tutur ANZ, seperti dikutip Reuters.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment