Wednesday, April 13, 2022

Harga-harga Energi Bisa Stabil, Begini Caranya..

Yanto penjual gas eceran menyiapkan gas di rukonya di kawasan, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin 3/1. Harga Gas LPG sejumlah ukuran naik. Sebelumnya Pertamina resmi menaikan gas elpiji sejak 25 Desember lalu. Pantauan CNBC Indonesia dilapangan, Bright gas 5 kg : Rp90 ribu dari Rp80 ribu.
Bright gas 12 kg: Rp175 Ribu dari Rp155 ribu. Gas tabung Biru 12kg : Rp175 ribu dari Rp155 ribu.
Gas 3 kg: Rp21 ribu blm naik.
Dilokasi yang berbeda Rosid selaku penjual gas juga mengatakan ada kenaikan. Gas tabung biru 12kg : dari Rp155 ribu naik Rp165 ribu
Gas tabung Pink 12kg : dari Rp160 naik menjadi Rp170 ribu. 
Gas tabunh Pink 5kg : dari Rp75 ribu naik menjadi Rp80 ribu.
Gas 3kg : tidak naik tetap dengan hari Rp20 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Pemerintah disarankan untuk melakukan realokasi anggaran untuk menstabilkan harga-harga energi termasuk harga Liquefied Petroleum Gas (LPG). Oleh karena itu, harga LPG baik 12 kg dan LPG 3 kg diminta untuk tidak dinaikan.
Dengan naiknya harga LPG 12 kg pada Februari 2022 kemarin, membuat selisih harga dari LPG 3 Kg melon bersubsidi cukup jauh, hal itu memicu naiknya pelebaran subsidi energi yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, sebagai solusinya pemerintah juga jangan menaikkan harga LPG 3 Kg. Alasannya, kenaikan harga akan memicu masalah yang jauh lebih serius. Uang yang digunakan untuk membeli LPG 3 Kg bagi masyarakat miskin akan mengorbankan pengeluaran lainnya.

Bahkan daya beli bisa turun karena sensitivitas kelas bawah terhadap naiknya harga energi. Sehingga dalam kondisi disparitas harga energi non-subsidi dan subsidi terlalu jauh, maka langkah terbaik adalah menambah pasokan subsidi energi hingga Rp 200 triliun dari sebelumnya Rp 134 triliun.

"Realokasi anggaran menjadi senjata ampuh untuk dialihkan ke stabilitas harga energi. Ruang fiskal masih ada untuk tahan kenaikan harga LPG 3 Kg hingga akhir tahun, asal pemerintah memiliki sense of crisis," katanya.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian keuangan (Kemenkeu) sebelumnya menyatakan bahwa penerapan subsidi LPG 3 Kg secara langsung perorangan atau tertutup masih menunggu masalah waktu yang tepat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Kebijakan APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Wahyu Utomo mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan APBN 2022 dengan DPR, disepakati bahwa pada tahun 2022 Pemerintah akan melaksanakan transformasi subsidi LPG Tabung 3 Kg dari subsidi berbasis komoditas (terbuka) menjadi subsidi berbasis orang (target penerima/tertutup).

"Transformasi subsidi LPG akan dilaksanakan secara bertahap dan berhati-hati, dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, termasuk perkembangan munculnya varian baru virus Corona, serta pemulihan ekonomi secara nasional," kata Wahyu kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/3/2022).

Wahyu menyatakan, pemilihan waktu yang tepat sangat menjadi perhatian pemerintah, sehingga untuk saat ini penetapan waktu mulai dijalankannya transformasi subsidi LPG masih dikaji secara lebih mendalam.

Adapun selama penetapan waktu belum diputuskan, kebijakan subsidi LPG tabung 3 kg masih akan tetap berlaku subsidi komoditas (kebijakan eksisting).

Wahyu tak menampik, saat ini gap harga LPG non subsidi baik 5,5 kg dan 12 kg dengan LPG gas 3 kg sudah sangat jauh. Sehingga beberapa kalangan seperti ekonom menilai, ini menjadi momentum yang tepat untuk menerapkan subsidi LPG tertutup untuk menghindari adanya migrasi konsumsi LPG non subsidi ke penggunaan LPG subsidi.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment