Thursday, May 5, 2022

Dolar AS 'Terpeleset', Saatnya Lirik Emas?

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Sang logam mulia sedang dalam misi membuat harga naik tiga hari beruntun.
Pada Kamis (5/5/2022) pukul 06:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.887,89/troy ons. Naik 0,37% dari perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas ditutup naik 0,7% dan hari sebelumnya naik 0,27%. Jadi kalau hari ini naik lagi, maka harga emas akan membukukan kenaikan selama tiga hari beruntun.


Dinamika di rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi harga emas. Dini hari tadi waktu Indonesia, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%.

Meski ini menjadi kenaikan terbesar dalam sekali rapat selama 22 tahun terakhir, tetapi sudah masuk ke hitungan pelaku pasar. Sudah priced-in, sudah ketaker.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah rapat The Fed berikutnya, yang digelar 15 Juni 2022 waktu setempat. Apakah mungkin The Fed bakal menaikkan Federal Funds Rate lebih agresif, misalnya 75 bps?

"Kenaikan 75 bps adalah sesuatu yang tidak menjadi pertimbangan kami," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.

Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan tertinggi untuk rapat bulan depan adalah kenaikan suku bunga acuan 25 bps. Peluangnya adalah 78,6%.

Well, The Fed memang agresif, tetapi tidak seagresif itu. Kenaikan suku bunga acuan sepertinya masih dalam jangkauan nalar pasar, tidak akan ada kejutan yang berarti.
Perkembangan ini membuat dolar AS kehilangan momentum. Pada pukul 07:08 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melemah lebih dari 1% secara point-to-point.

Dolar AS dan emas punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS melemah, itulah peluang bagi emas untuk menguat.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat mata uang Negeri Adidaya terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas pun naik, sehingga harga mengikuti




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment