Monday, June 20, 2022

Ingin Beli Logam Mulia? Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun

Emas batangan PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian turun tipis pada Minggu (19/6/2022). Pegadaian menjual 3 jenis emas produksi PT Aneka Tambang Tbk. yang dikenal dengan emas Antam, emas Retro, emas Batik, dan emas UBS. Emas Retro dan UBS tercatat turun tipis.
Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam jenis standar dengan berat 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.034.000/batang. Harga ini sama jika dibandingkan dengan harga Sabtu kemarin. Emas Antam jenis standar dijual mulai ukuran 0,5 gram - 1.000 gram.

Kemudian emas Antam jenis retro dengan berat 1 gram turun 0,41% ke Rp 978.000/batang. Emas Antam retro adalah emas kemasan lama yang keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas Antam retro kali terakhir diproduksi pada 2018, dan tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.


Ada lagi Antam jenis batik, emas yang paling mahal di Pegadaian. Satuan 1 gram dibanderol Rp 1.189.000/batang, harga ini juga sama dengan hari sebelumnya. Meski paling mahal, Pegadaian hanya menjual emas ini dalam 3 ukuran saja, yakni 0,5 gram, 1 dan 8 gram.

Terakhir ada emas UBS, satuan 1 gram mengalami penurunan 0,31% ke Rp 977.000/batang. Emas UBS tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 500 gram.



Harga emas pegadaian yang melemah dipengaruhi oleh penurunan harga emas dunia. Melansir Refinitiv, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.839,35/troy ons pada perdagangan Jumat (17/6/2022). Turun 0,93% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya.

Dengan begitu, harga emas dunia ambles 1,69% sepanjang pekan ini. Namun, harga emas masih menguat tipis 0,12% dalam sebulan dan naik 0,6% dalam setahun.



Dollar Index (yang mengukur greenback dengan enam mata uang utama lainnya) tercatat telah naik tajam 0,98% ke posisi 104,65 di perdagangan Jumat (17/6). Di sepanjang pekan ini dolar AS berhasil menguat 0,4%.

Baca: Gas Makin Mahal, Harga Batu Bara Perlahan Mendidih
Sejatinya apresiasi dolar AS merupakan kapitalis negatif bagi harga emas karena emas merupakan aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun terkoreksi.

Ilya Spivak, analis dari Daily FX, memperkirakan emas akan terus melemah setelah menjalani periode yang sangat volatile selama delapan hari terakhir.

Pada Jumat (10/6/2022), ketika data inflasi Amerika Serikat (AS) diumumkan, harga emas terbang ke titik tertingginya dalam sebulan lebih di harga US$ 1.870,96 per troy ons. Bukan tanpa alasan, Inflasi menjadi salah satu faktor utama yang membuat harga-harga barang makin naik, hal ini juga berdampak pada harga emas. Makin tinggi tingkat inflasi, makin mahal pula harga emas.

Namun, harga emas tercatat anjlok 0,93% merespons kebijakan The Fed yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin (bps) menjadi 1,75%. Tidak sampai di situ, keagresifan The Fed juga diprediksikan akan terus berlanjut di setiap pertemuan di Juli hingga September.

Kenaikan suku bunga The Fed kemudian melambungkan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS. Keduanya berdampak buruk kepada pergerakan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan yang tinggi juga bisa membawa AS ke dalam jurang resesi.

Emas secara tradisional merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi tinggi, maka emas akan diburu. Apalagi, dengan inflasi yang makin menanjak, risiko terjadinya resesi semakin meningkat. Hal ini membuat emas yang menyandang status safe haven makin bersinar




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment